10. Persiapan Pernikahan

33 7 0
                                    

Gue membungkam mulut saking kagetnya, karena, Gaun untuk pesta malamnya bikin tercengang kebuka banget, belahan dadanya rendah banget. Gue gak yakin sama lekuk badan gue, gimana nanti kata orang ngeliat gue pake gaun kek begitu, kalau gaun untuk upacara pernikahannya mah gue suka banget, bagus banget, bahkan gue gak sabar buat makenya,

Gue nyikut Suho yang ada disamping gue, dia ngeliat gue dan dia naikin alisnya seolah-olah bertanya 'ada apa?'

"Apa gak ada  gaun yang lain? Gaun untuk pesta malamnya itu terlalu terbuka?" Tanya gue ke Suho

"Itu udah di pesen sama Mami, gak ada waktu buat cari yang lain" jawabnya, yang buat gue kecewa

"Tapikan itu terlalu terbuka, pestanyakan outdoor nanti aku bisa masuk angin!" Ucap gue dengan rengekan,

"Ck, gak ada waktu buat cari yang lain" jawabnya memelan dengan tekanan dia setiap katanya, gue tau keknya dia mulai kesel,

"Apa gak ada gaun lain dirumah ini?" Tanya gue kedia lagi, gue liat dia natap gue tajam,

"Gak ada" jawabnya singkat

"Masak sih gak ada?, punyanya kak Hyerin gitu" tanya gue lagi,

"Udah dibawa kerumah suaminya semua" jawabnya

"Enggak ada yang ditinggalin gitu?" Tanya gue lagi, tapi bukannya mendapat jawaban malah dapat tatapan tajamnya, jadi kicep pan gue jadinya.

"Ini udah pas sama kamu, jadi enggak perlu dicoba lagi" jelas nyonya Kim ke gue, yang gue jawab dengan anggukan aja.

"Kalian istirahat saja dulu, jam 01:00pm kalian harus siap-siap" tambah nyonya Kim lagi, Suho nundukin kepalanya trus gue ikutin. Suho ninggalin ruang keluarga ini gue langsung ngibrit ngekorin dia.

Diperjalanan mau menuju kamar hanya hening gak ada obrolan apapun antara gue dan Suho, enggak ada yang ngebuka pembicaraan. Sesampainya di kamar gue coba ngebuka obrolan

"Undangannya untuk siapa aja?" Tanya gue kedia sambil nutup pintu kamar, gue lihat Suho naikin Ranjang, "untuk kerabat, klien, sama teman aku dan temannya Seonho dan teman-temannya Papi, beberapa tetangga terdekat juga diundang" jawab Suho panjang lebar, enggak salah dengerkan gue, baru pertama kali ini gue denger Suho ngejawab pertanyaan gue panjang terus lengkap. Dan gue cuman manggut-manggut doang.
Gue juga ikut naikin ranjang, dan tidur disamping Suho.

***

Tok.tok.tok!

Sayup-sayup gue buka mata karena denger suara ketokan pintu, gue mau bangun tapi susah banget karena lengan berat yang ngelingker di pinggang gue, siapa lagi pemilik lengan itu melainkan Suho,

"Ho bangun!" Ucap gue lembut sambil nepuk-nepuk pipi dia, dia cuman menggeliat doang, malahan dia nambah ngeratin pelukannya.

"Suho bangun, sekarang udah jam 01:00pm waktunya bersiap-siap" ucap gue lagi, tapi orang yang gue bangunin enggak berkutik sama sekali.

"Ho Bangun!" Ucap gue sedikit bentakan, dan nambah nempuk pipi dia keras, baru dia buka matanya,

"Kenapa?" Tanyanya dengan suara seraknya, ettdah ni namja enggak denger tadi gue bilang apa

"Sekarang udah jam 01:00pm" ucap gue, dia pun ngangkat lengannya dari pinggang gue dan bangun, begitupun juga dengan gue. Setelah beberapa menit terdiam untuk mengumpulkan nyawa yang sempet ilang gue sama Suho bangun, trus keluar kamar tapi langkah gue terhenti,

"Kamu mandi disini aja!" Perintahnya, gue cuman ngangguk doang dan langsung masuk kamar mandi yang ada dikamar besar ini.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit di kamar mandi, gue keluar dengan baju oblong putih sama celana kolot panjang dan ngelangkahin kaki gue keluar dari kamar besar ini.

Gue ngeliat banyak orang di ruang keluarga, semua keluarga udah kumpul dengan pakaiannya, gue masuk dan,

"Permisi!" Ucap gue sambil nundukin kepala, "Ck, tau ini udah jam berapa?" Tanya Nyonya Kim dengan nada tidak sukanya ke gue

"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut gue, ada wanita cantik ngehampirin gue "ini pengantin wanitanya, mari duduk kita harus mulai meriasnya" ucap wanita itu yang belum gue ketahui siapa namanya.
Gue pun duduk dimana wanita itu menyuruh gue untuk duduk, dan wanita itu mulai merias gue.

Membutuhkan waktu 1 jam untuk merias wajah gue sama rambut gue, sekarang sudah menunjukkan jam 02:00pm, berarti lagi 1 jam lagi upacara pernikahannya akan dimulai, sekarang gue cuman perlu pake gaun aja, cewek yang gue ketehaui namanya Sora itu ngebantu gue berdiri, diam selama 1 jam ngebuat kaki gue sedikit kram.
untuk pake gaun, Sora yang ngebantuin gue, ditengah-tengah Sora lagi makein gue, Sora berucap "Baru pertama kali ini saya liat Nyonya besar Kim berucap dengam nada tidak suka" benarkah apa yang dibilang Sora.
"Benarkah?" Tanya gue akhirnya, dari pada disimpen trus buat gue penasaran lahir batin mendingan gue tanyain.

"Iya, ini baru pertama kalinya saya mendengar, mungkin Nyonya masih terasa kehilangan"  jawabnya, gue mengangguk tanda mengerti.

Gue harus menunggu, suatu saat pasti Nyonya Kim bisa nerima gue dikeluarga ini. Membutuhkan waktu sekitar 15 menit diruang ganti gue pun akhirnya keluar dengan gaun pernikahan.

Gue melihat Suho udah pake Tuxedonya, ganteng banget, itu yang ada dipikiran gue dan ada juga yang lain 'pasti Tuxedonya mahal banget', gue lihat disekeliling kerahnya ada benda kecil seperti aksesoris berwarna emas.

Pasti itu emas asli deh- batin gue

"Wooww, mata Kak Ica enggak berkedip ngeliat Kak Suho, ganteng banget ya kak? Tapi masih ganteng Seonho kak" si Seonho nyeletuk ae yang buat gue jadi salah tingkah. Suho cuman ngeliat gue dengan wajah datarnya.

"Mamama, Nana mo poto-poto tama tante lica cama om tuho juga!" Seru Hana yang lagi digendongan mamanya dan udah siap sama gaunnya juga, semua gaun keluarga Kim itu sama warnanya. Kak Hyerin nurunin Hana dari gendongannya dan anak itu pun lari-lari kecil menuju gue.

"Tante-tante dendong Hana" ucap Hana yang udah di depan gue sambil narik-narik gaun gue, tapi Sora langsung ngegendong Hana

"Hana enggak boleh di gendong sama Tante Ica, nanti riasannya rusak dong" ucap Sora yang ngebuat Hana masang wajah meweknya, sebentar lagi pasti nangis tapi itu enggak jadi karena,

"Sini om yang gendong!" Ucap Suho dan langsung mengambil Hana dari gendongan Sora, Suho pun berdiri disamping gue dan hanya berjarak 5 centi.

"Dempetan dikit dong kak" ucap kak Hyerin menyuruh Suho lebih deket lagi ke gue, dan Suho pun ngedeketin gue dan kak Hyerin udah siap sama kameranya, tapi belum Kak Hyerin mengambil foto ada seseorang yang datang,

"Tuan!" Ucap seseorang tersebut

Jadilah pembaca anti siders
Klik ☆!!!
Kritik kalau ada yang nyeleneh!

14:28 WITA
2018.02.01

Salam, Suholkay!

Do You Love Me ? [SUHO] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang