"WOY DEV TUNGGUIN"
Panggilan bernada berat itu kini terngiang di telinga lelaki yang sedang membelakanginya itu. Dengan postur tubuh yang tegap dan tinggi,rambut yang rapi dan diberi sedikit pomad membuat kesan menarik padanya hari ini.
"lama bgt lu turun tangga doang!" bentak lelaki itu pada sahabatnya.
"ihhh abang jahat bgt dedek dimarahin. Abang tega banget deh" ucapnya dengan nada seperti bocah yg membuat tubuh lelaki itu bergedik geli.
"Geli tolol. Udah GC atau gue tinggalin!" ancam Lelaki itu pada sahabatnya.
"ih jangan lah Dev. Kan hari ini lu mau nraktir gue makan." balas sahabatnya untuk mengingatkan
"giliran makanan aja inget bgt lo." balas lelaki itu tak mau kalah.
"Iyalah Revano gitu loh. Yang namanya makan tuh nomor 1. Bayangin aja,klo lu gak makan. Lu pastinya bakal sakit kan. Apalagi tadi kan ab--" ucapannya terputus oleh teriakan lelaki itu yang sudah berjalan mendahuluinya.
"BODO AMAT GUE TINGGAL,BANYAK BACOT SIH LO. MAU DITRAKTIR GA?!"
Ucapnya teriak pada Vano."ihhh beb tunggu ishh" rengeknya yang begitu menjijikan.
KANTIN
"Woy lama bgt lu anjir!" protes salah seorang sahabatnya--Aldino.
"biasa lah ni anak. Lama bgt jalannya." ucap laki² itu pada Vano.
"dih ga danta lu,nyalahin gua mulu." balas Vino tak mau kalah."berisik deh lo semua. Mau pesen apa,sini gua pesenin." tawar Davin pada ke lima temannya. Davin memang selalu jadi penengah saat mereka lagi tidak akur atau saat mereka lagi sedang ada masalah.
"gue mie ayam dah"
"bakso"
"nasgor deh nasgor"
"pop mie aja dah gua. Duit gue pas²an"
"lo apa Dev?" tanya Davin pada lelaki itu.
"samain aja kyk lo." ucap laki² itu.
"minumnya es teh manis aja yak. Males mondar mandir gue. Oiya,duitnya mana nih?" kata Davin dgn nada menagih."Yaelah broo,pake duit lo dulu lah. Nanti kita ganti kok." ucap Wira meyakinkan Davin.
"awas aja sampe gak diganti lu!" ancam Davin pada mereka semua.
Devan POV'S ON
Mungkin,semua orang ingin menjadi dirinya sendiri yg apa adanya.Tapi,gue gak terlalu suka dengan diri gue yg sebenarnya. Hidup gue itu kelam. Sangat kelam. Kehidupan gue hancur,hampa,gelap.
Mungkin,seantreo sekolah tau kalau gue itu murid yang terpelajar dan sopan. Tapi,mereka gak tahu gimana kisah Asli kehidupan gue. Bisa aja,setelah tahu semua masa kelam gue,mereka benci sama gue. Mereka jauhin gue. Apalagi gue itu anak Broken Home...
Untungnya, gue punya sahabat² yg selalu ngasih nasihat yg berguna buat gue.Setiap gue pulang dari sekolah,teriakan² itu selalu aja bikin gue jadi frustasi. Ya.... Apalagi kalau bukan percekcokan dari kedua orang tua gue. Mereka sering beradu mulut. Bahkan hampir setiap hari. Sampe gue pernah mikir "kenapa gue gak mati aja kalau begini?"
Tapi,disisi lain,gue juga masih pengen bahagiain orang tua gue.
Devan Alvaro Domani. Itulah nama dari orang tua gue yang mereka kasih untuk gue.
Ngebayangin keluarga yang harmonis itu indah bgt. Tapi sayangnya... Ekspetasi gak seindah Realita.
Kehidupan gue cuma mengenal hitam-putih. Dan gak luput dari suara adu mulut dari orang tua gue.
Dan hal itu yang bikin gue jadi anak berandalan kayak sekarang ini. Anak gak bener. Yang suka mainin hati perempuan,gonta ganti cewek. Pulang larut banget dengan keadaan mabuk. Padahal,gue pingin bgt ngerubah keluarga kecil gue jadi keluarga yang harmonis kayak dulu lagi. Gak kayak sekarang.
Dan gue juga pingin,Tuhan ngasih gue seseorang yang bener bener sayang sama gue yang mau ngubah keluarga gue jadi harmonis lagi.
Tapi... Gue belum yakin akan hal itu...
Note : vote and coment guys ;) jangan lupa share ke temen² kalian,sahabat,pacar,atau mantan:") Sekian tq:))
Salam cinta dari Istrinya Dev 💙
![](https://img.wattpad.com/cover/135529303-288-k69792.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devanie
Teen FictionSiapa yang percaya jika seseorang yang terkenal dengan kepintarannya,kesopanannya,kebaikannya,keramahannya,kebijakannya,dan juga ketampanannya disekolah,ternyata seorang "Bad Boy" diluar sekolah?... Devan Alvaro Domani. Seorang lelaki yang gemar nge...