1

2.4K 200 4
                                        

Hari ini hari pertama perkuliahan kembali setelah libur panjang. Gadis itu mempersiapkan diri sebaik-baiknya karena tidak ingin penampilannya buruk di hari pertama kuliah, ia memiliki berbagai rencana di semester ini yang tentu harus tercapai. Dari mulai mendapatkan hati ketua club basket kampusnya lalu menghancurkannya, hingga rencana-rencana lain yang cukup menyenangkan untuknya. Gadis itu adalah Kim Jisoo, umurnya 20 tahun, ia berkuliah di jurusan bisnis di salah satu universitas ternama di korea, keluarganya termasuk 10 keluarga terkaya di korea dan juga memiliki banyak perusahaan yang tersebar di seluruh korea. Gadis itu memastikan kembali tampilannya sudah memuaskan hari itu, lalu tidak lama dari itu datang mobil menjemputnya dan ternyata itu adalah Bobby, ia adalah ketua club basket yang ingin Jisoo mainkan, jangan salahkan Jisoo, sejujurnya Bobby bukanlah lelaki baik-baik. Ia terkenal sebagai playboy di kampusnya, oleh karena itu Jisoo ingin membuktikan bahwa lelaki itu masih belum sehebat yang ia kira. Selain itu ia harus bisa menjalankan rencananya untuk memenangkan taruhannya dengan sahabatnya, Lisa.

"Kau menunggu lama?" Tanya Jisoo.

"Tidak, kau cantik sekali hari ini" Puji Bobby.

"Terimakasih" Jisoo tersenyum, dalam hatinya ia merasa puas karena salah satu langkahnya berhasil. Setelah itu mereka sampai di kampus, Jisoo memisahkan diri dari Bobby dengan segera menghampiri sahabat-sahabatnya yang sudah berada di parkiran kampus mereka.
"Wah, sebuah kemajuan besar. Sepertinya kau akan kalah dari taruhanmu Lalisa" ucap Jennie sambil tertawa.

"No no no, itu belum tentu berhasilkan?" Jawab Lisa.

"Wah, unnie bagaimana bisa kau jadi sedekat itu dengan Bobby?" Tanya Rosé pada Jisoo, kebetulan Rosé dan Lisa berada satu tahun di bawah Jisoo dan Jennie.

"Lisa kau harus mempersiapkan kekalahanmu hahaha saat liburan kemarin ia sering mengajakku pergi, sekedar ke café atau berbelanja."

"Kau hebat Unnie"

Setelah itu Jisoo dan Jennie memisahkan diri dengan Rosé dan Lisa, hari itu terdapat kelas pagi sehingga mereka harus masuk kelas. Saat mereka menunggu dosen datang, tiba-tiba ada seseorang lelaki masuk.
"Hallo semuanya, perkenalkan aku Kim Seokjin. Hari ini Profesor Park tidak bisa datang, kebetulan aku adalah asistennya sehingga aku yang akan memberikan kelas hari ini. Kebetulan aku berada dia tingkat di atas kalian, mohon bantuannya." Ucap Seokjin sambil membungkuk. Jisoo melihat lelaki itu tersenyum, senyumnya sangat manis menurutnya. Ia tidak bisa memungkiri bahwa lelaki itu sangat tampan, bahkan Bobby tidak ada apa-apanya di banding lelaki itu.
"Hei Jisoo, bukannya Seokjin sunbae sangat tampan? Dia memiliki senyum yang manis." Bisik Jennie.

"Hah kau ini aku adukan pada Taehyung ya"

"Ah aku hanya melihat ia tampan, tentu saja Tae-ku lebih tampan darinya" Jisoo yang mendengar hal tersebut hanya terkekeh.

"Jennie, setelah Bobby ku dapatkan sepertinya akan menyenangkan jika aku mendekati Seokjin sunbae."

"Jangan Jisoo, lelaki itu terlihat seperti tipe-tipe good boy apa kau tega?"

"Lihat saja nanti"

Sementara itu, Seokjin yang harus menggantikan dosennya mengajar hanya fokus pada apa yang ia ajarkan hingga matanya menemukan Jisoo, gadis dengan kulit putih mulus, lipstik merah, dan rambut hitam tergerai. Seokjin tau dia adalah gadis yang di bicarakan hampir oleh semua teman laki-lakinya. The Goddes katanya. Cantik, gadis itu sangat cantik. Namun Seokjin tau ia hanya bisa melihat gadis itu cantik saja, tidak lebih, apalagi sampai menyukai gadis itu. Walaupun ia terkenal dengan sebutan The Goddes tapi gadis itu juga mempunyai sifat yang buruk, ia juga bingung tumben sekali gadis itu mau hadir di kelas pagi yang biasanya selalu ia lewatkan. Seokjin juga tau itu karena lagi-lagi temannya banyak bergosip tentang gadis itu, selain itu sahabatnya Taehyung merupakan kekasih dari sahabat gadis itu.

"Baiklah cukup untuk hari ini, terimakasih semuanya." Kelas hari itu berakhir, Seokjin segera merapihkan barang bawaannya dan mengabari dosennya itu bahwa kelasnya berjalan dengan lancar. Saat akan keluar kelas, tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya.
"Tunggu Seokjin sunbae."

"Ya, ada apa?"

"Perkenalkan aku Jisoo."

"Oh" Seokjin lalu hanya pergi saja, Jisoo yang melihat Seokjin pergi merasa emosi. Baru kali ini ada seseorang menolaknya ketika semua laki-laki memohon ingin berbicara dengannya.

"Hei! Apakah kau tidak tau sopan santun?" Ucap Jisoo setengah berteriak ketika Seokjin pergi. Namun Seokjin tidak mendengarkannya, ia sudah tau apa yang akan gadis itu lakukan. Hal ini sama seperti apa yang gadis itu lakukan kepada Jinyoung. Walaupun mungkin orang-orang tidak sadar bahwa gadis itu melakukan hal yang sama hampir dengan semua lelaki yang ia permainkan, tapi tidak untuk Seokjin. Lelaki itu sadar, otaknya tidak sengaja menganalisis apa yang gadis itu lakukan dari awal ketika teman-temannya yang menjadi korban gadis itu bercerita.

"Sudah aku bilang, dia terlalu baik untuk kau sakiti. Dan selain itu, dia terlalu dingin juga rupanya." Ucap Jennie.

"Kau tau Jen? Aku pasti akan mendapatkan yang aku mau kan?"

"Ya, terserah kau saja."

"Ini pertemuan yang menarik bukan?"

Love Will Find the Way // JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang