"Tuan Kim, maaf mengganggu ini dengan saya Seokjin. Saya menerima tawaran anda"
Setelah menelpon Tuan Kim, esok harinya Seokjin pergi ke kantor Kim Corp. untuk membahas kontrak kerjanya. Selain itu ada beberapa hal lagi yang perlu di diskusikan mengenai jadwalnya.
"Silahkan duduk"
"Terimakasih"
"Jadi begini, ini kontrak kerjanya. Kau akan bekerja disini selama satu tahun, jika kita sama sama nyaman kau bisa memperpanjang kontraknya. Selain itu jadwal kau memasak pada makan malam, karena siang hari aku ada jadwal kerja dan pada saat weekend kau libur. Aku tidak ingin weekend ku terganggu oleh pekerjaan. Ada yang ingin kau tanyakan lagi?"
"Mohon maaf sebelumnya, bolehkan aku bertanya berapa gajiku?"
"3.000.000won perbulannya" Seokjin yang mendengar itu terkejut.
"Be-benarkah?"
"Tentu saja, jika masakanmu memuaskan tentu kerjasama bisnisku akan lancar pula."
"Lalu dalam satu bulan biasanya ada berapa jamuan tuan?"
"Entahlah aku tidak pernah menghitung, tapi dalam satu minggu biasanya ada 2-3x jamuan. Untuk tempatnya di rumahku, aku juga menyediakan tempat tinggal di rumahku"
"Tapi aku tinggal bersama temanku"
"Aku sarankan kau pindah, karena biasanya jamuan itu berlangsung 3-4jam. Kau mungkin akan sangat lelah jika harus pulang pergi ke rumah temanmu itu. Selain itu sebelum ada jamuan aku biasanya memberitahu pada siang harinya, kau harus mempersiapkannya. Bukan kau yang harus berbelanja hanya kau harus membuat daftar bahan yang kau akan digunakan, akan ada yang membelinya. Selain itu, kau tidak bekerja sendiri akan ada yang membantumu. Kurang lebihnya kau akan menjadi kepala koki disana"
"Baiklah, kira-kira kapan aku bisa pindah kerumahmu tuan?"
"Setelah kau tanda tangan kontrak ini juga kau bisa. Oh iya di rumahku aku memiliki seorang putri, kau mungkin bisa berteman dengannya. Ia 2 tahun lebih muda darimu"
Setelah itu Seokjin menandatangani kontrak tersebut, setelah itu ia pamit kepada tuan kim dan segera pulang ke rumah Taehyung. Ia membereskan semua barang-barangnya. Akhirnya ia bisa tinggal di tempat hasil usahanya sendiri."Kau akan kemana? Pindah? Apa kau jadi cuti?"
"Aku akan pindah ke rumah tuan tempat aku bekerja, dan tidak aku tidak jadi cuti"
"Kau mendapatkan kerja apa?"
"Kurang lebih seperti menjadi kepala koki untuk jamuan bisnis begitu"
"Perusahaan mana?"
"Kim Corp."
"Wah kau keren sekali! Tunggu-tunggu? Kau akan tinggal di rumahnya?"
"Iya, mengapa?"
"Kau akan tinggal bersama Jisoo?"
"Jisoo? Maksudmu?"
"Apa kau tidak tau? Ayahnya pemilik Kim Corp."
"YANG BENAR KAU?"
"Kau ini ketinggalan gosip sekali" setelah itu Taehyung meninggalkannya. Seokjin hanya terdiam, ia bingung apa yang harus ia lakukan saat bertemu Jisoo nanti. Tentunya ia harus meminta maaf, lagipula ia telah menandatangani kontrak ia sudah tidak bisa mundur. Ia harus bersikap profesional.
Setelah barang-barangnya rapi, Seokjin pamit pada Taehyung dan segera pergi ke rumah tuan Kim. Barang-barangnya tidak banyak hanya satu buah koper dan satu kardus barang-barang. Setelah sampai ia di sambut oleh pelayan disana dan mengantarnya ke kamarnya. Lagi-lagi Seokjin dibuat terkejut karena kamarnya sangat bagus dan juga luas, saat merapihkan baju-baju di lemarinya sudah terdapat apron dan juga setelan untuk ia bekerja nanti. Ia akan terlihat seperti koki resmi. Pikirnya sendiri. Setelah itu ia segera menelpon orang tuanya mengabari mereka tentang keadaannya. Seokjin senang gajinya akan sangat cukup untuk menghidupinya dan juga orang tuanya, ia tidak akan pusing lagi. Tugasnya hanya memasak, dan itu adalah hal yang disukainya. Selain itu besarnya gaji yang ia dapat bisa menutupi biaya berobat ayahnya. Karena lelah akhirnya Seokjin tertidur. 3 jam kemudian dia bangun dan melihat bahwa Jam.
"Wah sudah akan makan malam" lalu ia pergi ke dapur dan bertanya pada pelayan disana biasanya yang memasak untuk makan malam siapa? Dan apakah ia bisa membuatkan keluarga itu makan malam?Karena Seokjin di ijinkan memasak makan malam maka ia mulai memasak makanan untuk makan malam tuan Kim. Karena keluarga tersebut hanya terdapat 2 orang maka porsinya pun tidak terlalu banyak. Setelah jadi, Seokjin meminta seorang pelayan mengantarkannya.
"Wah menu makan malam hari ini banyak sekali, dan terlihat sangat menggugah" ucap Jisoo
"Nyonya Jung, siapa yang memasak malam ini?"
"Koki baru itu tuan, maaf aku belum bertanya siapa namanya"
"Oh iya-iya, ucapkan terimakasihku."
"Baik tuan" Keluarga kecil tersebut biasanya hanya memakan makanan yang dimasak oleh pelayan mereka, memang enak juga tapi masakan Seokjin masih jauh lebih enak.
"Ayah siapa koki baru yang tadi bibi Jung bilang?"
"Kau temui saja lagi, aku lupa namanya" ucap ayah Jisoo berbohong. Tentu ia tidak lupa nama lelaki itu.
"Ah baiklah nanti aku akan menemuinya untuk mengucapkan terimakasih dan memintanya memasak lagi. Apa ia akan jadi koki rumah ini?"
"Sebenarnya dia koki perusahaan, biasa untuk jamuan"
"Pantas saja, tumben sekali ayah niat mencari koki hanya untuk makan kita rasanya tidak mungkin hahaha" setelah itu keduanya melanjutkan makan mereka, setelah selesai Jisoo pamit ke kamarnya untuk sikat gigi setelah itu ia akan menemui koki tersebut di kamarnya. Saat mengetuk kamar tersebut Jisoo terkejut dengan siapa yang ia lihat.
"Op-oppa?"
"Ya Jisoo-shi ada apa?"
"Kau menjadi koki disini?"
"Iya, ada apa?" Setelah itu Jisoo mendorong Seokjin masuk dan menutup pintunya. Ia memeluk Seokjin sambil menangis.
"Apa kau tau seberapa sakitnya aku merindukanmu? Apa kau tau seberapa sulitnya hari-hariku saat kau tak ada? Apa kau tau semenyesekan apa aku menahan rasa cintaku untukmu? Sakit oppa, aku menangis tiap aku ingat dirimu"
"Jisoo-a, maafkan aku" Jisoo hanya terdiam dan tetap menangis. Seokjin lalu mendorongnya dan melihat mata gadis itu.
"Aku juga mencintaimu, maaf. Aku tidak ingin kau pergi hanya saja aku tidak bisa, aku tidak layak untukmu. Kau sangat cantik, berasal dari keluarga kaya raya. Sedangkan aku? Aku hanya orang biasa dari keluarga biasa. Aku takut aku tidak bisa membahagiakanmu aku ta-" sebelum selesai berbicara Jisoo sudah mencium bibir lelaki itu membuat matanya membesar, akhirnya Seokjin menutup matanya juga menikmati ciuman tersebut.
"Aku tidak perlu materi, yang kubutuhkan itu dirimu. Aku tidak ingin kau pergi oppa, aku sangat mentaimu"
"Mian jisoo-a" lalu Seokjin membalas pelukan Jisoo membuat ia tersenyum kembali.
"Mari perbaiki hubungan kita"
"Ne oppa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will Find the Way // JINSOO
FanficCinta tak pernah salah, hanya saja kita yang membuatnya menjadi salah.