Malam itu, ibu Seokjin memaksa Jisoo untuk menginap di rumahnya. Tadinya Seokjin dan Jisoo akan pulang, namun karena paksaan ibunya maka ia mengalah saja. Jisoo memakai baju ibu Seokjin dan membersihkan wajahnya, Seokjin yang melihat gadis itu dengan wajah naturalnya merasa jantungnya berdetak lebih kencang. Ia berharap semoga saja gadis itu tidak mendengar detak jantungnya.
"Omma, dimana Jisoo akan tidur?"
"Di kamarmu, kamarmu kan cukup luas. Kau sudah dewasa ini dan dia adalah kekasihmu jadi sudah tidak apa-apa"
"Tapi omma..."
"Tidak apa-apa Jin-ah, omma tidur duluan ya. Bilang pada Jisoo tidak usah sungkan di rumah ini, omma sangat lelah hari ini karena menjaga restauran"
"Ne omma"
Setelah itu Seokjin menyiapkan kasur untuk Jisoo, rumahnya adalah rumah dengan model lama sehingga ia pun tidur dengan kasur lantai tidak memakai ranjang.
"Jisoo-ah, kau tidur di kamarku"
"Lalu oppa tidur dimana?"
"Dikamarku juga" lalu Jisoo kaget mendengarnya.
"Tenang saja, kita di kasur yang berbeda."
Lalu Jisoo dan Seokjin segera memasuki kamar, saat Seokjin sedang berusaha tidur tiba-tiba Jisoo mengganggunya.
"Oppa tidak apa-apa kau tidur saja sini denganku"
"Sudahlah cepat tidur Jisoo"
"Kau ini selalu saja ketus padaku" lalu Seokjin segera bangun dan berada di atas Jisoo, Jisoo yang melihat hal itu terkejut tiba-tiba Seokjin mendekatkan wajahnya lalu menghirup leher Jisoo lalu berbisik.
"Kau pikir aku berbeda dengan lelaki lain? Aku juga lelaki Jisoo jika kau tau, aku bisa menjadi lebih buruk jika kau mau" Jisoo yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam, jantungnya berdetak sangat kencang. Namun entah mengapa setan apa yang menghampirinya, ia mengalungkan tangannya pada leher Seokjin lalu menarik Seokjin dan mencium bibirnya. Itu adalah ciuman pertama Seokjin, walaupun bukan ciuman pertama Jisoo tapi ini rasanya seperti ciuman pertamanya.
"Aku pun bisa menjadi gadis baik-baik untukmu" setelah itu Jisoo hanya tersenyum dan melanjutkan tidur, Seokjin yang masih terkejut hanya terdiam namun segera berpindah kembali ke kasurnya. Dadanya berdetak sangat kencang dan tentunya malam itu terasa sangat panjang bagi Seokjin.Esok paginya..
Jisoo bangun lebih awal dari Seokjin, ia segera mandi dan pergi kedepan. Lalu ia bertemu dengan orang tua Seokjin.
"Ah bibi maaf aku baru bangun""Tidak apa-apa, kau pasti lelah setelah pergi dari kota kesini. Perkenalkan ini ayahnya Seokjin"
"Hallo paman, aku Kim Jisoo" ucap Jisoo sopan
"Dia kekasih Jin kita sayang"
"Rupanya anak lelakiku sudah besar ya" Jisoo hanya tersenyum mendengarnya. Walaupun ia bukan kekasih Seokjin sebenarnya namun mengatahui orang tua lelaki itu menanganggapnya sebagai kekasih Seokjin ternyata membuatnya bahagia.
"Bibi, apa restauran hari ini akan buka?""Iya, kami sedang akan mempersiapkannya"
"Aku ingin membantu, bolehkan?"
"Tentu saja jika kau mau, ayo sini siapkan restaurannya" Pagi itu menjadi lebih menyenangkan bagi Jisoo, walau sebelumnya ia tidak pernah melakukan beres-beres, namun pagi ini ia melakukannya. Selama mempersiapkan restauran juga ia berbincang banyak hal dengan orang tua Seokjin. Sementara itu Seokjin yang sudah terbangun melihat hal tersebut dan tidak sadar ia tersenyum.
"Omma, kenapa tidak membangunkanku?""Kau terlihat kelelahan"
"Hmm, hari ini aku bantu di restauran ya agar appa bisa beristirahat?"
"Apa tidak apa-apa Jin-ah?" Tanya ayahnya.
"Tidak apa-apa appa, agar kau segera sembuh"
"Ne"
"Bibi aku juga akan membantu ya! Aku juga ingin membantumu dan Seokjin oppa"
"Jin-ah, kekasihmu ini manis sekali" namun Seokjin hanya tersenyum, dan segera memasuki dapur.
Setelah menjaga restauran sampai siang Jisoo merasa bosan karena restauran ini sangat sepi, bahkan setelah buka dari 4 jam yang lalu belum ada satupun pelanggan yang datang. Lalu tiba-tiba ia memiliki ide untuk membantu restauran Seokjin mendapatkan makanan.
"Oppa! Bisakah kau buat makanan paling spesial dari restauran ini? Tenang saja aku akan bayar ko""Baikalah, tunggu" lalu 10 menit kemudian makanannya jadi, Jisoo segera mempotret makanan tersebut dan menyebarkannya di aku SNSnya. Ia juga merekam dirinya yang sedang memakan makanan tersebut dan memfoto Seokjin. Banyak akun yang menanyakan dimana membeli makanan itu karena terlihat sangat lezat dan juga kokinya tampan. Lalu Jisoo pergi ke depan restauran tersebut dan memotretnya lalu menyebarkannya lagi dengan alamat lengakap restauran tersebut. Seokjin yang melihat hal tersebut hanya diam saja karena bingung apa yang sedang di lakukan Jisoo.
"Oppa, apa kau tidak mau mencoba masakanmu ini?""Aku sudah pernah memakannya mungkin 100 kali" Jisoo yang mendengarnya hanya tertawa, lalu ia mengambil satu sendok dan menyuapi Seokjin. Awalnya Seokjin hanya terdiam, namun akhirnya membuka mulutnya juga. 30 menit kemudian terdapat kira-kira 6 orang pelanggan yang masuk, ternyata itu adalah Jennie Lisa Rosé Taehyung Jimin dan Jungkook.
"Hyung! Kenapa tidak bilang kau punya restauran ini?" Tanya Taehyung"Wah aku ingin pesan yang tadi Jisoo Noona makan" ucap Jungkook
"Aku juga ingin, pesan 6 saja sekalian"
"Hei Jisoo, kau disini?" Tanya Jennie
"Iya, sejak kemarin"
"Wah perkembangan yang cukup pesat rupanya"
"Yah begitulah"
"Ngomong-ngomong kau sedang apa disini?"
"Aku sedang membantu Jin Oppa menjaga restaurannya, bisa di bilang aku akan jadi pelayan hari ini"
"Seorang Kim Jisoo? Menjadi pelayan?" Tanya Lisa, lalu Jisoo hanya tertawa mendengarnya. Lalu Jisoo segera masuk ke dapur dan membantu Seokjin membawa makanan ke meja teman-teman mereka.
"Selamat menikmati" lalu tiba-tiba datang lagi pelanggan, yang memesan makanan dengan menunjukan foto dari akun Jisoo. Jisoo yang melihatnya hanya tertawa, dan setelah itu datang lagi pelanggan lain, dan lain, dan lain lagi membuat restauran itu penuh hari itu.Akhirnya restauran tutup pada sore hari karena semua menunya habis, orang tua Seokjin sangat senang karena restaurannya penuh. Belum pernah restauran mereka sepenuh itu sebelumnya. Jisoo meminta antar Seokjin pergi ke toko perlengkapan wanita dekat situ untuk membeli baju dan perlengkapan wanita lainnya karena ia akan menginap lagi.
"Jisoo-shi""Iya?"
"Terimakasih untuk hari ini, aku tidak pernah melihat orang tuaku sesenang itu lagi setelah sekian lama. Gomawo"
"Sama-sama Oppa"
"Aku tidak tau harus bagaimana berterimakasih padamu"
"Aku tidak melakukan banyak hal ko"
"Sekali lagi terimakasih"
"Ne" setelah itu keduanya hanya terdiam, lalu Seokjin mengajak Jisoo untuk makan malam di sebuah tempat makan kecil di pinggir jalan, makanannya pun sangat sederhana.
"Aku akan mentraktirmu, tapi hanya ini yang bisa ku lakukan sebagai tanda terimakasih""Tidak apa-apa oppa! Aku bahkan belum pernah makan di tempat seperti ini, jadi ini menambah pengalamanku juga hehehe" setelah itu mereka segera menikmati makan malam mereka dengan berbincang-bincang ringan setelah itu mereka segera ke rumah dan bersiap tidur. Saat Jisoo sedang berusaha tidur, tiba-tiba Seokjin menggenggam tangannya. Jisoo tidak ingin merusak suasana sehingga ia berpura-pura tidur.
"Kau tau Jisoo-ah? Aku tidak pernah sedekat ini dengan wanita manapun seumur hidupku selain ibuku. Kau wanita pertama yang membuatku berdetak sangat kencang, aku tidak ingin jatuh padamu karena aku tau kau buruk. Tapi rupanya tanpa sadar aku sudah jatuh padamu"
"Aku juga.." ucap Jisoo dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will Find the Way // JINSOO
FanfictionCinta tak pernah salah, hanya saja kita yang membuatnya menjadi salah.