Fanfic Sasunaru
I'm alone by Khei
Character © Naruto by Masashi Kishimoto
All story is original of my mind not plagiarism.
Warning : this story about Sasuke x Naruto alias BxB. Boy x Boy. Shounen-ai .
.
.
.
Chap sebelumnya...
Tap
Tap
Tap
Tap
Tap
BUUUGGHHHHH
Pukulan itu mengarah pada satu di antara pria yang berdiri di belakang. Fugaku sudah tidak bisa menahan emosinya itulah sebabnya lebih baik ia melampiaskan amarahnya terlebih dahulu pada pria yang mengeluarkan suaranya. Pukulan itu tidak main-main. Buktinya warna memar mulai terlihat dan sudah ada yang mengeluarkan cairan merah.
"Jika sampai terjadi sesuatu pada anakku, aku akan membunuhmu bahkan jika kau sahabatku...
Atau
Ayah bilogis Naruto NAMIKAZE. "
..
.
Happy Reading
" astaga aku sampai melupakanmu Namikaze-san" ucap Mikoto yang terkejut melihat pria yang dipukul oleh Fugaku yanng tidak lain adalah ayah biologis Naruto, Namikaze Minato."apa yang kau lakukan disini? Mencari anakmu? " sarkas Fugaku
"........"
"Kenapa tidak menjawab Namikaze? Tidak dapat menjawab? Menyesal? " tanya Fugaku
"........"
"kau adalah manusia terbodoh karena melepas istri dan anakmu." ujar Fugaku.
"kau bahkan tidak tau penderitaan anakmu. Manusia sialan" ucap dingin Fugaku yang menusuk hati Minato.
"... Maaf" lirih Minato.
Mikoto sebenarnya marah pada Minato tapi ia tidak mau memukul atau menampar wajah Minato. Pukulan Fugaku ia rasa sudah cukup mewakili dirinya dan Fugaku. Fugaku dan Minato adalah sahabat yang memang sudah lama tidak berkomunikasi. Itulah sebabnya ia tidak tahu soal perceraian ataupun penderitaan Naruto.
"Kenapa anda bisa berada disini Namikaze-san? Apa jangan-jangan anda yang menabrak Naruto? " tanya Mikoto akan kemunculan pria kuning Minato.
Sasuke dan Fugaku yang mendengar hal itu lantas semakin menatap tajam Minato serupa tersangka yang dihukum mati. Apa pria berambut kuning disana yang diketahui sebagai ayah Naruto yang justru menabrak Naruto? Apa matanya buta sehingga menabrak darah dagingnya sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm alone
FanfictionOrang-orang selalu berkata bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Takdir setiap orang berbeda. Jika aku bertemu takdir, dapatkah aku meminta seorang sandaran? terkadang aku lelah dengan hidup ini kau tahu. Aku lelah amat sangat lelah. "...