Chap 4 - Bertemu

4K 353 7
                                    

Sudah sebulan sejak perintah sang ibunda yang meminta putra bungsunya untuk pulang. Sasuke bekerja di rumah sebenarnya sasuje memiliki perusahaan sendiri tapi ia percayakan pada temannya bermarga Hyuuga. Maka Sasuke hanya memantau perusahaan nya dari jauh.

.

.

.

_I'm alone_

Hari ini perkuliahan rasanya berjalan cepat dan tenang. Naruto dan Kiba berada di kantin sebelum pulang ke rumah. "Naru, apa kau mau pulang bersamaku?" Tanya Kiba sambil menyuap makanan.

"Hehehe tidak usah Kiba aku mau ke perpustakaan. Ada sesuatu yang ingin ku cari" tolak halus Naruto dengan senyum manis dan selipan cabai yang tersangkut di giginya.

"Hahahaha hahaha Naru ... Naru hhaabaha gigimu hahaha" tawa keras itu membuat bingung Naruto apa yang salah dengan dirinya. Ia ingat dengan mandi dan tidak lupa menggosok gigi (kok kayak lagu?) Naruto yakin kok dia masih termasuk dalam kategori beesih meski tidak terlalu rajin 😅.

Menyadari kebingungan Naruto, Naruto menyerahkan smartphone nya dan memperlihatkan apa yang salah pada wajah Naruto.

"Astaga, apa itu? Sejak kapan ada benda itu. Apa jangan-jangan sejak tadi pagi. Oh god wajahku. Kau jahat Kiba kenapa baru memberitahu ku." Panik serta gerutu dari mulut Naruto seperti wanita saja pikir Kiba.

"Gomen gomen hahaha. Aku juga baru lihat itu. Kau lucu Naruto" Kiba tidak berhenti menertawakan Naruto hingga akhirnya...

Arggghhhh

Naruto menginjak kaki Naruto karena kekesalannya sudah di ujung rambut.

"Aw sakit pirang-chan kau melukai kaki kecilku." Ringis Kiba sambil memegang kakinya yang diinjak Naruto.

.

.

.

"Hei apa-apaan ini, siapa kalian? Lepaskan aku. Hey lepaskan aku" saat pulang dari perpustakaan tiba-tiba beberapa orang datang mencegat Naruto dan menyeret ke kelas yang tidak terpakai berada di ujung.

"Tenanglah pirang. Kami tidak akan melakukan sesuatu yang aneh kok hanya sesuatu yang enak haha" seru salah seorang pria berucap manis pada Naruto yang merasa ketakutan dan membahangkan hal yang tidak diinginkan.

.

BRUKKKK

"baiklah mungil, saat nya kau memberi kami pemanasan aku sudah tidak tahan hahaha" Naruto yang merasa terpojokkan perlahan mundur ke belakang hingga tidak ada tempat tersisa selain di pojokan kelas.

"Tidak, lepaskan aku. Siapa kalian? Kenapa kalian mengejarku? Aku tidak melakukan apapun pada kalian." Teriak Naruto berusaha meminta dilepaskan atau berharap setidaknya ada yang bisa menolong nya.

"Mau kami? Kami mau kau pirang. Kami harus mendapatkan hak kami. Aku bahkan berpuasa selama seminggu menunggu hal ini kau tahu" jawab seorang pria berambut coklat dengan kulit yang sedikit hitam dan tatapan yang agak berkabut.

"Hak apa? Aku tidak menjual apapun. Lepaskan aku. Hiks hiks" oke Naruto sungguh merasa takut sekarang. Ia paham apa yang dimaksud oleh para pria dengan mata berkabut didepannya tapi ia berharap ada yang menolong nya.

"Kami harus mendapatkan hak kami. Kami membayar uang agar dapat menikmatimu haha" oh sungguh Naruto sangat terkejut bagaimana mungkin ia mendengar hal ini. Ia tidak menjual diri. Ia bukan pelacur jalang ataupun bitch.

"Tidak aku tidak menjual apapun. Kalian pasti salah orang. Lepaskan aku hiks hiks..." pinta Naruto yang semakin meringkuk memeluk tubuhnya melihat dua orang memgang tubuhnya.

I'm aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang