Bagian 1

7.4K 462 1
                                    

"Hoiii Kiba kau sangat lamban. Cepatlah ramenku sudah memanggil di kantin" teriak pemuda blonde pirang dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Iya iya aku tau bakaa. Kau tidak lihat apa aku sedang kesusahan." Gerutu pemuda tato segitiga terbalik sambil kesusahan menenteng tas dan beberapa barang lainnya yang tidak terlalu jelas.

"Aku lapar ttebayo. Ayo cepat. Di rumah aku tidak boleh makan ramen" jawab pemuda itu sambil mengerucutkan bibir pulm nya.

"Oh gomen Naru-chan sayang. Sungguh maafkan aku. Sini biar kupeluk" sambil merwntangkan kedua tangannya bersiap menyambut tubtukan pelukan.

"What the fuck. KIBAAAAAAAAAAA jangan menjijikkan. Aku merinding gara gara kau baka." Tanpa memperdulikan tangan Kiba si tato segitiga terbalik Naruto langsung berlari meninggalkan Kiba yang terbahak-bahak.

~at kantin
   Slurp.. slurp... hooahh
Bunyi kelegaan saat sudah menghabiskan ramen jumbo sebanyak 2 porsi.

"Hoi Naru, kau yakin tidak apa apa makan sebanyak itu. Bagaimana makan malammu nanti? Bibi akan marah kau tahu jika ia tau kau makan banyak di luar. Apa bibi masih melakukan nya ?"

Sebenarnya bukan diluar seperti cafe atau tempat santai lainnya. Mereka hanya istirahat setelah mendengarkan ceramah dosen tidak jelas dalam perkuliahan tadi. Well, mereka sudah duduk di kantin eh salah maksdudnya sudah duduk di bangku perkuliahan semester 4. Naruto dan Kiba bersahabat sejak junior high school . Saat ini mereka kuliah di Karasu University jurusan yang berbeda. Pemilik universitas ini masih muda dan merupakan salah satu anak orang terkaya di Jepang. Waww amazing

"Hehehe tenang saja. Ketika pulang aku makan lagi kok. Hmmmm jika yang kau maksud adalah itu maka jawabannya adalah masih tentu saja." Cengir Naruto dengan santainya menjawabnya

"Hey Naruto bagaimana kau bisa tetap bodoh ah maksudnya tetap tersenyum seperti itu. Bagaimana dengan ayahmu? Aku rasa jika ia tau ia akan melakukan sesuatu" terdengar helaan nafas Kiba melihat respon yang sedemikian santainya

"Hehe tenang saja aku tau. Lagi pula semua akan tiba waktunya"

>>> skip pulang

"Baiklah sampai jumpa Naruto. Kau bisa menghubungi kapanpun kau ingin oke? Ahh aku ingat besok kita pulang bersama karena aku mau ehem jalan ehem dengan  nanasku" ucap Kiba dengan rona tipis di wajahnya.

"Hahaha bilang saja kau mau kencan sama Shika iya kan? Aku rindu Shika. Dia tidak menemuiku. Aku rasa dia melupakanku. Huft" gerutu Naruto sambil menggembungkan pipinya

"Hahaha ia sibuk Naruto. Menjadi orang kantoran itu susah tau bodoh. Nanti aku akan mengatakan pada Shika oke. Kalau kau merindukannya" tawa Kiba lepas mendengar keluhan Naruto tentang Seme Kiba yang sudah kerja kantoran itu.

"Aaaa aku lupa aku titip salam sama suami dan anak  mu Naruto" teriak Kiba sambil mrninggalkan Naruto

"Yaa akan kusampaikan meskioun aku tidak yakin mereka akan menjawabnya hahaha" ceria Naruto sambil meninggalkan gerbang universitas

~at home
"Aku pulang. " Naruto masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu kembali. Ia langsung menuju kamarnya karena di rumahnya terlihat sepi.

"Hoahmmm aku ngantuk. Aku akan tidur saja. Aku akan berjumpa dengan mereka saat malam nanti" ucap Naruto sambil memejamkan matanya menuju alam misteri yang entah akan membawakan mimpi indah kah atau buruk kah untuk dirinya.

Drap drap drap
BRAKKK

"Hey anak bodoh. Cepat bangun. Enak sekali kau tidur enak enakan sedangkan aku bekerja siang dan malam" teriak wanita berambut panjang dan langsung menarik selimut Naruto kasar.

"Aaaa ibu. Maafkan aku" Naruto yang terkejut langsung terduduk tegang mendengar teriakan dan bentakan itu.

"Aku tidak butuh maafmu. Cepat bereskan dapur dan masakkan aku makanan" perintah wanita yang ternyata adalah ibu Naruto.

"Baik ibu" tanpa menunggu perintah 2x Naruto langsung berlari melakukan perintah ibunya.

"Huft untung saja aku cepat terbangun. Kalau tidak tamat sudah" helaan napas itu terdengar setelah kata itu terucap.

Tbc

Hehe aku gak tau ngetik apaan pokoknya ketik aja la 😂😂😂

I'm aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang