Chap 8 - Kemana?

3.3K 314 8
                                    

Sasunaru fanfic

All chara  © Masashi Kishimoto

This story punya Khei

First fanfic post

>>>>>>>  I'm Alone.  <<<<<<<

.

.

.

.

.

"Darimana saja kau?" Tanya Karin yang duduk di sofa sambil melipat kedua tangannya.
.
.
Takut. Itu yang dirasakan Naruto saat pulang ke rumah dan mendengar suara dingin ibunya.
.
.
"AKU TANYA DARIMANA SAJA KAU ANAK BODOH?" Teriak Karin
.
.
"maaf ibu"
.
.
"Aku bukan minta maafmu anak sial. Yang kutanya DARIMANA SAJA KAU?"
teriak Karin semakin keras. Naruto hanya menunduk tanpa berani menjawab ibunya.
.
.
"SIAPA PRIA YANG MENGANTARMU? SEINGATKU KAU SEHARUSNYA BUKAN BERSAMA PRIA ITU."
.
.
"Di-dia.. Dia orang yang menolongku bu." Jawab Naruto tanpa berani wajah murka Karin dan terus menunduk.
.
.
"MENOLONGMU? DARI APA? MENOLONGMU DARI APA HAH? JAWAB BODOH. TATAP MATAKU KETIKA AKU BICARA. DIA MENOLONGMU DARI APA?" Teriak marah Karin yang semakin murka membuat Naruto gemetar ketakutan dan matanya berkaca-kaca.
.
.
"Ke-kemarin ada beberapa orang yang datang padaku. D-dia ingin melakukan sesuatu yang aku tidak mau bu. Kem-kemudian ad-ada ya-ng menolongku bu" lirih Naruto dengan tetap memandang kearah sepatunya.
.
.
"Menolong? Menolong kau bilang? Kategori menolongmu itu membawa petaka anak sial. KAU MEMBUATKU RUGI BODOH. MEREKA MEMANG HARUS MENYETUBUHI MU KARENA AKU SUDAH DIBAYAR. KENAPA KAU MALAH MENOLAK DAN MEMBUAT MEREKA BABAK BELUR ANAK SIAL. ARGGHHH" murka Karin sambil memukul kepala Naruto.
.
.
"Ampun ibu.. hiks..  hiks.. maafkan aku ibu... ampun sakit ibu.. sakit " Naruto terus berteriak memohon ampun dari Karin. Kepala Naruto terasa pusing sekarang. Tangan Karin memang lentik dan lembut namun pukulannya terasa menyakitkan.
.
.
"Apa kau tidak tau namanya balas budi hah? Apa kau tidak tau cara membayar orang yang sudah mengurusmu hah?" Karin terus memukul, berteriak bahkan terkadang menendang anaknya yang meringkuk di lantai sambil terus menangis.
.
.
"Ampun ibu... maaf. Naru tidak bukan anak jahat ibu.maaf ibu. Maaf hiks hiks" racau Naruto dengan matanya terus berurai air mata.
.
.
"MAAF? KAU BILANG MAAF? AKU TIDAK BUTUH MAAFMU BODOH. AKU BUTUH KAU DAN TUBUHMU UNTUK MENGHASILKAN UANG UNTUKKU."
.
.
"DASARA ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG, KAU PIKIR BERAPA BANYAK UANG YANG KU KELUARKAN UNTUK HIDUP TIDAK BERGUNAMU ITU"
.
.
"Ampun ibu... hiks.. hiks.. maafkan aku ibu...maaf" Naruto terus meminta maaf pada Karin tapi Karin seakan menulikan pendengarannya dan terus memukul Naruto.
.
.
"Arghhh aku muak. MERAWATMU HANYA MENAMBAH BEBAN HIDUPKU. IBUMU MATI TIDAK BERGUNA. AYAHMU ENTAH HILANG DIMANA. SEHARUSNYA KAU MATI IKUT IBUMU AGAR TIDAK MENYUSAHKAN ORANG LAIN. DASAR ANAK TIDAK BERGUNA."
.
.
Karin menyeret paksa tubuh Naruto tidak dipedulikannya rasa sakit dan tangis Naruto. Entah telinganya yang sudah tuli atau ia sengaja memekakan telinganya.
.
.
"Ibu maaf ibu... ampun ibu... aku mau dibawa kemana ibu. Ibu... ibu .. maaf ibu."
.
.
"AKU MUAK KAU TAHU. SEKARANG AKU TIDAK BUTUH KAU LAGI. KAU HANYA MENYUSAHKANKU. PERGI SAJA KAU. MATI SAJA SEKALIAN. DASAR SIAL."
.
.
.
Dug.
.
.
.
Karin menyeret dan melempar Naruto keluar rumah hingga jatuh di depan rumahnya. Saat ini suasana sedang sepi dan keadaan sedang sore hari.
.
.
"Ibu..maafkan Naru hiks... ampun ibu.. hiks.. kenapa Naru dibawa keluar.. hiks hiks.."
.
.
"AKU MEMBENCIMU. DASAR TIDAK BERGUNA. ANAK SIAL. PERCUMA MERAWATMU JIKA TIDAK BISA DIPAKAI TUBUHMU ITU. PERGI KAU. CARI SAJA ORANG LAIN YANG MAU MERAWAT ANAK BODOH SEPERTIMU."
.
.
"JANGAN PERNAH KAU PULANG ANAK SIAL. DENGAR ITU. AWAS KAU JIKA BERANI-BERANI PULANG."
.
.
Brakkkk
.
.
Blammm
.
.
Dan akhirnya setelah berkata demikian, Karin mengusir Naruto dari rumah tanpa membiarkan membawa barang apapun kecuali baju yang dipakai dan sedikit uang yang ada di dalam tasnya. Naruto hanya bisa menatap pintu yang sudah tertutup dan terkunci itu sambil menitikkan air matanya.
.
.
Rasa sakit di tubuhnya ia diamkan. Air matanya terus mengalir bahkan sekarang ia menangis tanpa air mata lagi, hanya terdengar suara lirihnya. Setelah beberapa saat Naruto memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.

I'm aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang