PART 6

141 15 8
                                    

DON'T WANNA LOVE YOU
PART 6

#dontwannaloveyou
#lunarose

*Arianna*

Sa buka mata, tapi semua yg sa nampak macam kabur. Telinga sa pun macam berdengung saja, sa dengar sayup2 saja suara org panggil2 saya..

"Odoi... kau okay ka mandak?" Ada tangan yang tepuk2 pipi sa, terus sa rasa muka sa kena renjis air.
Sa pengsan ka tadi?
Mana Bella?

"Be..lllla........"
Sa rasa sa teriak sudah panggil Bella, tapi suara sa yg keluar mcm rintihan saja.
Ada suara lain, macam perempuan muda sikit banding suara yang tadi, "Sini anak kau kak... saya dukung... tadi kau pengsan.. dia menangis..."

Sa kasi kelip2 mata sa, baru sa nampak ada terang sikit, satu perempuan separuh baya yang mungkin panggil2 sa tadi, di sebelah dia ada satu remaja perempuan, si Bella ada dalam dukungan dia.

Sa cuba duduk. Di depan sa dalam 15 kaki begitu, masih terbaring sekujur tubuh yang kena tutup kain. "Aaaron.... bie.......". Sa panggil. Macam sa teriak tapi suara sa sikit lagi tidak kedengaran. Sakit dada sa. Kabur mata sa air mata tidak berhenti keluar.

Sa kasi kuat diri sa bangun. Itu makcik tulung papah sa. Sa rasa lembik lutut sa berjalan pigi tempat Aaron terbaring. Sampai di sebelah tubuh Aaron, terjelepuk sa jatuh.. lutut sa lembik, tidak mampu sudah sa berdiri.. macam bertambah tangan yang memapah sa...

"Bie... bangun bie... please  wake up... tell me you are okay.." Sa pigang dada Aaron. Sa tarik tu kain yang tutup badan dia. Macam kena cabut nyawa sa tingu muka dia, pucat, lifeless, darah mengalir dari atas kepala dia ke telinga sampai di bahu. Yang paling banyak darah pekat di kepala dia sebelah kanan, betul2 tepi dahi dia saja. Mungkin terpukul di cermin.. Tapi muka dia tiada cedera.. masih macam muka Aaron yang tingu sa tadi pagi.. masih macam muka Aaron yang kiss sa tadi masa kasi pakai sa seatbelt.. cuma muka dia sekarang kaku.. tidak senyum.. Terketar2 tangan sa sentuh muka dia.. sa puyai muka dia... sa pegang pipi dia...

"Bie... please bie... please... don't leave me... please wake up.... I cannot live without you... Hell, I don't want to live without you.. please bie.. fight it.. just wake up... kesian Bella bie...."

Sa menangis menangis dan menangis. Merayu Aaron supaya bangun. Jauh di sudut hati sa dapat rasa dia sudah tiada. Tapi sa masih mengharapkan keajaiban..

"Oh god... please god.... please god... don't take my husband.. the father of my child.. please god......... Aaron... bie.... please bie.... sa tidak sanggup bie.... jangan begini bie... wake up and kiss me again... god.... tolong saya tuhan...."

Sa dengar tu makcik pun singut2 sudah menangis. Dia tepuk2 belakang sa... "Sudahlah tu mandak... dia jalan sudah tu mandak... biarlah dia jumpa tuhan..."

Sa tidak bulih terima itu ayat. Sa tidak bulih terima dorg ckp Aaron sdh jalan.. miracle can happen.. please god... this is the time u show me you are around... I never really ask anything from you god, this is the only time, please please please answer me only this prayer... I promise not to ask you anything anymore.. Just give me back my Aaron...

Sa peluk Aaron... sa cium muka dia... sa peluk dia balik... hati sa tidak berhenti merayu tuhan..

"Bie...... wake up bie... wake up... i love you.... please don't do this to me.. wake up bie, tell me you will be okay...."

"Mandak.... Kasi lepas la dia, datang sudah tu ambulans, mari pigi hospital..." Ada suara macam angkol2 sudah dekat sa tepuk2 bahu sa...

"Nooo..... don't say that... Aaron bie please bie...." sa kasi guyang2 dada Aaron, sa peluk2 dia.. oh god... the feeling of hugging him and he's not hugging me back... it's killing me..

"Sabarlah nak.. dia jalan sudah tu... dia tiada sudah.." Suara itu angkol lagi.

Tambah sa teriak menangis. Sa rasa habis sudah nafas sa. Dada sa macam mau pecah. Sakiiit betul... God... please take me too... I don't want to live.... Bie... don't leave me here.... I love you....

Sa tidak tau apa yang berlaku tapi macam pindik nafas sa... sesak, sakit... terus hitam balik pandangn sa.

Don't Wanna Love YouWhere stories live. Discover now