PART 7

135 18 2
                                    

DON'T WANNA LOVE YOU
PART 7

#dontwannaloveyou
#lunarose

*Arianna*

Sa sedar-sedar kami sudah di hospital. Sa tidak ingat bila sa sedar dari pengsan, bila kami sampai hospital, siapa dukung Bella... semua berlaku begitu pantas dan sa macam berada di dunia sa sendiri yang tidak berapa sedar apa yang berlaku di sekitar sa. Otak sa tidak dapat memproses apa-apa. Yang balik2 berulang dalam kepala sa: Aaron sudah tiada, Aaron sudah tiada, Aaron sudah tiada. Macam itu tape balik2 kena rewind. I can't get it out of my mind. I feel so broken.

Ada mama bapa Aaron sudah sini, kakak dia Anne sama Angel pula baru sampai. Abang dia Adam lagi yang belum sampai masih kena tunggu sekarang ni. Tadi family Aaron sampai saja terus dorang peluk sa berganti2, mama dia pun sikit lagi pengsan. Masa dorang peluk  sa ada dorang cakap2 maybe mau kasi tenang sa, tapi tidak masuk otak sa apa yang dorang cakap tu. Otak sa betul2 sudah shut down.

Doctor sudah announce yang Aaron sudah tiada, no more miracle that I had been hoping for. Entah berapa juta kali sa merayu tuhan jangan ambil Aaron dari sa. Tapi tuhan tidak mau dengar rintihan sa... Tidak tau berapa lama sa peluk Aaron tidak mau lepas dia tadi sampailah parents Aaron tarik sa keluar. Sa terlampau penat untuk melawan sudah akhirnya sa ikut saja.

Now maybe kami tunggu semua sampai sini la mungkin ni. Sa tidak tau mau buat apa, sa hanya mampu duduk lemah di lantai, bersandar di dinding hospital. Dorang si Anne sama Angel yang take over si Bella yang sudah tertidur, penat menangis mungkin. Syukurlah ada dorang.

Kesian Bella tidak faham apa2. Balik2 dia cakap "I want mommy, I want my daddy...". Sorry baby, mommy betul-betul tiada tenaga mau look after you right now... Diri mommy ni pun tidak tau berapa kali sudah pengsan. Sa rasa lemah longlai macam tu kain buruk bikin lap kaki sudah. Sa pejam mata. Sa harap sa tidak akan bangun sudah. I really don't feel like I want to live right now. God.. why didn't you just take me along...?

*****************************

Sudah 5 hari berlalu sejak Aaron disemadikan. Sa sudah balik rumah kami sendiri. Tapi adik sa Irene sama mama sa ikut sa tinggal juga. Mungkin dorang tidak harap tengok keadaan sa sekarang. Nasiblah juga dorang ada tolong tengok2 Bella, sa memang totally shut off sudah dunia sa. Sa berkurung saja dalam bilik. Sa kesian betul Bella tapi sa tiada tenaga mau jaga Bella sekarang. Mentua sa mati2 membawa sa sama Bella tinggal tempat dia saja sebab di rumah dia ramai dorang, supaya sa tidak sendirian dia bilang. Tapi sa tidak mau.

I need to be here, at our house. I want to breathe to his smell while it still lingers. It feels like he's still around. And his smell is fading day by day. I wanted to hold on to his memory as much as I could. I keep thinking to myself, what were his last words to me? I couldn't remember it right. If only I knew he was going to leave me, I would have listen to him carefully and copy it to my memory. I don't even remember what had I said to him. Did I told him I loved him? Did I showed it to him that I need him to be with me? Did he knew I loved him so much I couldn't sleep day and night when he's not around...?

5 hari sudah sa begini, kerja sa baring saja, sa tutup mata tapi sa tidak dapat tidur. Sa tidak sanggup buka mata sebab sa ternampak2 bayang Aaron sisir rambut depan cermin, minta ikat neck tie dia.. bila sa kelip mata, dia tiada. Sa terbayang2 Aaron baring di sebelah sa.. Tapi bila sa mau hug dia, kosong katil di sebelah sa... It hurts so much...

Sa tidak berhenti teringat Aaron, kerja sa menangis saja. Makan pun tidak, mandi pun main kena paksa dulu. Sa tiada hati mau buat apa2. Sa tidak pigi kerja sudah lebih seminggu, without notice. Sa tidak tau sa sudah kena pecat ka apa. Day by day sa bukan makin sembuh, tapi makin lemah pula sa rasa. It feels strange without him. I missed him terribly... God I feel so broken!

Don't Wanna Love YouWhere stories live. Discover now