Matahari sore yang menyinari hutan akan tenggelam.
Aku yang sudah lelah berjalan akhirnya melihat penjaga yang berada di pos.
Lalu aku menghampirinya untuk menanyakan lokasi pemukiman.
"Ekhem.... Permisi apakah ada pemukiman didekat sini?"
"Iya, kamu hanya perlu mengikuti jalan ini." Ucap penjaga dengan nada bosan.
"Terima Kasih pak." Aku pun berjalan meninggalkan pos itu.
Dan tak butuh waktu lama untuk sampai di desa. Desa yang ku datangi ini sepi. Mungkin karena kondisi waktu.
Aku bingung harus meminta pertolongan kepada siapa. Perutku sudah berbunyi tanda kelaparan.
Berjalan. Berjalan. Dan berjalan.
Aku melihat kakek berbadan kecil dan bungkuk yang kesulitan mengangkat semangka-semangka besar ke gerobak. Aku terdiam dan berpikir,"Mungkin aku bisa tinggal dirumah kakek itu." Ujarku dalam hati.
Tanpa berpikir panjang aku membantu kakek itu.."Saya bantu ya kek." Ucapku sembari membantu mengangkat semangka besar.
"Umm... Baiklah." Jawab Kakek itu
Semua semangka sudah ditaruh diatas gerobak. Keringat mengucur di kepala, dan aku mengusap mukaku untuk menyingkirkan keringat. Lalu tanpa sengaja menu bar pun muncul.
"Hei nak, terima kasih sudah membantu. Hmm, sepertinya kau orang baru disini. Dimana rumah mu?" Tanya kakek itu secara tiba-tiba.
Aku sedikit kaget. Dan menu bar ini menghalangi penglihatan ku.
"Anu, aku tidak memiliki rumah. Dan ngomong-ngomong apakah aku bisa tinggal dirumahmu? Aku akan menjelaskannya kenapa aku bisa ada disini " Ujarku dengan menu bar yang masih menghalangi pengelihatanku.
"Ahh anak muda yang malang. Baiklah, tapi kalau kau ingin tinggal bersamaku dalam waktu yang lama. Kau harus membantuku."
"Benarkah? Asyikk, Yeah. " ucapku dengan gembira.
"Yasudah. Ayo kerumah ku!"
Aku melihat-lihat menu bar yang dari tadi tidak menghilang. Dan pada menu attribute, strength ku bertambah '+1' tapi...
Kenapa strength yang ku miliki begitu kecil? Hanya 17 strength. Sial. Sial. Sial. Aku menyesal tidak pernah olahraga 2 tahun ini. Tapi intelligent ku tinggi juga ada 67. Agility ku ada 30. Hmm, aku harus berjuang demi mendapatkan banyak atribut.
Kakek itu mulai berjalan sembari mendorong gerobak yang berisikan semangka. Aku teringat omongan dewa itu. Dan aku mengusap mukaku. Lalu hilanglah tampilan menu bar di depan mataku.
Lalu aku ikut mendorong gerobak ke rumah kakek.Disepanjang perjalanan aku menjelaskan mengapa aku bisa ada disini. Namun ada sesuatu yang ku sembunyikan. Jadi aku hanya menceritakan kepada kakek itu. Kalau aku ditelantarkan oleh kedua orang tua ku.
Sesampainya dirumah kakek, cahaya bulan menghiasi malam. Aku disuruh tidur digubuk dekat lahan semangka dan rumah kakek. Ternyata kakek itu seorang petani.
Aku kesusahan untuk bisa tidur.
Yang dulu aku tidur dengan bantal dan guling. Kini aku terpaksa menggunakan jerami.
Lama-kelamaan mata ini begitu berat dan akhirnya aku tertidur juga.
Pagi yang cerah. Aku dibangunkan oleh kakek itu dan menyuruhku untuk sarapan. Dengan cepat aku menghampiri kakek itu untuk makan bersama di teras rumahnya yang begitu tua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Afta's
FantasyRemaja dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas yang selalu mengeluh dengan hidupnya di dunia. Semua berubah ketika pria berjas putih menepuk pundak remaja yang bernama Dika Alif. Setelah tepukan itu, Dika pingsan dan sudah berada di tempat gelap yan...