Chapter 1.5: Awal Kekalahan

23 4 1
                                    

"Pergilah wahai Weapon Energy," kata aku dan Jefri. Lalu efek energi yang terpancar di senjata masing-masing menghilang.

"Persahabatan ini mungkin akan berakhir dengan kelopak bunga mawar yang indah, " ujarku dalam hati dicampur dengan perasaan sedih bila hal itu kupikirkan.

Awan yang menahan panasnya matahari membuat kami nyaman dalam perjalanan. Aku, Jefri, dan Regita sudah sampai di danau dan mengawasi sekitar. Regita membuka tas lempangnya dan mengambil peta hutan ini. Jefri memanjat pohon untuk melihat sekitar dari atas. Dan aku sedang melihat-lihat menu bar untuk melihat menu yang belum kulihat.

'Profile,' bar yang belum pernah ku buka sama sekali akan kulihat. Pada menu ini berisikan detail equipment dan stats lengkap berupa Attribute, Physical Attack, Defend, Magic Attack, Dexterity, dan Magic Defend.

Equipment yang kupakai adalah Kemeja Sekolah, celana hitam, dan Black Dagger.
Aku terkejut melihat kemeja sekolah ku termasuk limited item pada detailnya namun celana hitamku tidak termasuk limited item, dan Black Dagger memiliki 400 P.Attack (Physical Attack) dan 5 Dexterity dan tertulis 'hanya menerima listrik', mungkin itu penyebab mengapa aku mendatangkan listrik disaat aku menggunakan weapon energy.

Total Stats yang kulihat pada menu profile yaitu, 500 P.Attack, 0 P.Defend, 0 M.Attack, 0 M.Defend, dan 12 dexterity. Pada kolom Attribute yaitu 277 Intelligent, 34 Strength, 62 Agility. Cukup baik untuk usaha menaikan strength dan agility karena usaha satu minggu latihan.

Aku berhipotesis kalau penyebab kosongnya nilai M.Attack adalah karena aku tidak menggunakan tongkat sihir dan aku belum bisa menggunakan sihir lalau nilai kosong pada semua defend-ku karena aku hanya memakai kemeja sekolah yang tidak ada keras-kerasnya.

"Hei kalian, aku melihat tenda disana, " kata Jefri sembari menunjuk ke arah depan melewati danau.

"Tempat yang kau tunjuk itu memang pemukiman para goblin sesuai keterangan peta yang ku lihat." kata Regita yang masih melihat peta.

"Ayo kita kesana, aku ingin mencoba melawan mereka dengan kemampuanku yang baru," ucapku sembari berjalan lebih dulu ke arah yang ditunjuk Jefri.

Regita memasukan peta kedalam tasnya lalu Jefri turun dari pohon untuk pergi ke arah yang ditunjuk olehnya.

"Mengapa aku bisa lupa untuk membawa kompas, lebih baik mengikuti merekas saja," ujar Regita dalam hati sesudah memasukan peta kedalam tas

Ketika sudah sampai pada tempat yang ditunjuk. Tidak ada goblin di tenda namun ada tulang hewan di tanah, entah itu tulang apa aku tidak tahu. Regita yang berada disamping Jefri menemukan buku kotor berwarna hitam polos yang tertimbun tanah merah yang kering lalu mengambilnya dan membacanya.

Lima menit berlalu menyelidiki tenda dan Regita baru selesai membaca buku itu. Dengan muka yang terlihat tegang dan kerutan pada keningnya, Regita menyuruh aku dan Jefri untuk lebih waspada.

"Buku ini berisikan riwayat manusia ketika berkemah disni. Namun si penulis melihat teman-nya diseret oleh goblin yang berukuran besar setelah ia mengambil tumbuhan obat. Disini juga dijelaskan kalau ada teriakan histeris saat siang bolong yang membuatnya gelisah. Dan tertulis disini tujuannya hanyalah untuk menguak misteri goblin yang terasuki oleh wrath (sejenis roh)," jelas Regita sembari menutup buku yang telah ia baca.

"Aku juga pernah mendengar kabar angin tentang goblin yang dirasuki oleh wrath, katanya goblin itu bisa menggunakan jenis sihir yang manusia biasa kesulitan untuk menguasainya. Ada juga yang bilang kalau di hutan ini kalau kita mendengar teriakan histeris, tandanya kita sudah di incar oleh goblin itu untuk dijadikan sesembahan," kata Jefri sembari melihat kanan dan kiri.

Afta'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang