12. Azura is a Sky

113 15 0
                                    

Judul : Azura Is A Sky

Genre : Science Fiction

Bunga : Dafodil

Id Wattpad : AikaFujiwara

.

....

——°•°•°——

Planet Oxworch, Kota Yasfrei, Gedung pengamatan antariksa.

——°•°•°——

Seorang pria jangkung dengan penampilan yang sedikit kacau, sedang berjalan cepat menyusuri lorong bersama dengan tumpukan berkas yang berada ditangan kanannya. Rambutnya bewarna hitam berantakan, wajahnya terlihat sayu, dan seragam tentara luar angkasa yang dikenakannya secara tidak rapi, membuatnya semakin terlihat kacau.

Namun meski dengan semua penampilan kacau tersebut, orang-orang yang berjalan melewati lorong yang sama dengannya, secara spontan akan segera menghentikan langkahnya dan memberi hormat pada pria tersebut. Ya, pemberian hormat pada sang ketua.

Kedua kaki pria itu terus melangkah, hingga kini berhenti tepat didepan sebuah pintu dengan berbagai alat tegnologi yang canggih. Ia nampak menjentikkan jarinya beberapa kali di atas kunci kode pintu, dan beberapa detik kemudian pintu dihadapannya tersebut terbuka sebanyak 3 kali, secara otomatis.

Kedua iris mata dark grey miliknya, disambut oleh puluhan tabung berisikan organ tubuh alien, yang berada diruangan tersebut. Diujung ruangan, terdapat sebuah kurungan besi, dengan sebuah alien yang sedang tertidur pulas didalamnya. Tepat diluar kurungat itu, berdirilah seorang gadis setinggi 160 cm, dengan surai bewarna pirang nan panjang. Setelan jas putih yang dikenakannya, seakan-akan sudah memberitahu bahwa ia bukanlah orang biasa. Kedua manik emerlard milik gadis itu, nampak fokus dengan papan berisi lembaran berkas ditangannya.

"Azura," panggil pria tadi, seraya mulai berjalan menghapiri gadis tersebut. Sang gadis yang merasa namanya dipanggil, melirik sekilas kearah pria yang menghampirinya, kemudian kembali menatap berkas ditangannya tanpa berkutik sedikitpun.

"Jawablah bila ada seseorang yang memanggil namamu." ujar pria itu, setelah kedua kakinya telah berdiri tepat dihadapan Azura.

"Aku mendengarmu." jawabnya cuek.

Sang pria menghela nafas berat, kemudian memberikan berkas-berkasnya kehadapan Azura. "Ini hasil penelitian kemarin, tapi masih ada beberapa organ yang belum diotopsi."

Azura menerima berkas tersebut, masih dengan wajah datarnya. "Ada berapa organ yang belum diotopsi?" tanyanya.

"Sekiar 16 organ."

"Usus?"

"Belum." mendengar jawaban tersebut, Azura langsung berdecih kesal.

"Memangnya ada apa?"

"Aku ingin tau organ pencernaan mereka."

"Pencer..., naan?"

"Hm." Azura menatap pria dihadapannya sekilas, kemudian kembali menatap alien dihadapannya. "Kenapa kau masih disini." tanyanya datar.

"Hmmm...," Pria tersebut menggantungkan kalimatnya sejenak, kemudian melanjutkan. "Apa kau mau makan siang denganku?"

"Tidak."

HanakotobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang