14. Blue Daisy

108 17 1
                                    

"Blue Daisy"

-

Author : AiniAyu47

Flower : Daisy

Arti : Kepercayaan

Genre : Fantasi (utama), family, friend, romance, sad

-

-

-

-

-

Alkisah, di suatu kawasan yang begitu luas dengan tanah yang subur, berdirilah sebuah kerajaan megah yang terkenal dengan kemakmurannya. Nama kerajaan tersebut adalah Blue Kindom atau bisa juga disebut Kerajaan Biru. Semua rakyat hidup dengan damai dan aman berkat Sang Raja dan Sang Ratu yang bertindak secara bijaksana. Namun, itu dulu. Semenjak kedua pasangan kerajaan itu hilang entah ke mana, Sang Penasehat kerajaan yang licik menggantikan posisi mereka dan membuat semuanya menjadi berantakan.

Kerajaan Biru yang kini dipimpin oleh mahluk busuk itu membuat Kerajaan Merah—tetangga mereka—memusuhi Kerajaan Biru. Kedua kerajaan itu akhirnya membuat banyak peraturan baru yang benar-benar sudah kelewatan. Salah satunya adalah mereka tidak boleh menjalin hubungan cinta antara satu sama lain. Jika mereka ketahuan telah melakukan persilangan, tubuh anak mereka akan dirobek menjadi dua bagian atau—jika anak mereka sudah dewasa—semua warna emosi dari Sang Anak akan dirampas dan diasingkan di tengah hutan bersalju selamanya sampai ia mati kedinginan.

Permusuhan dan peraturan bodoh itu sudah berjalan selama 150 tahun. Peperangan antar kerajaan juga sangat sering terjadi, hingga menyebabkan banyak kesatria yang mati di medan perang. Dan sialnya lagi, Sang Raja yang licik itu dapat bertahan hidup sampai beribu-ribu tahun berkat ilmu sihirnya yang terlalu kuat untuk dipatahkan. Karenanya, banyak rakyat yang tidak berani melawan. Bahkan para kesatria dan panglima di kerajaan itu pun tunduk karena takut. Kerakusannya akan harta dan kekuasaan semakin memperburuk suasana kerajaan.

***

Terlihat di sebuah lapangan terbuka, ada seorang gadis berambut biru navy sedang berdiri di sana. Dia memegang sebuah pedang yang mengeluarkan aura biru terang. Tampaknya gadis itu sedang berkonsentrasi. Tak lama kemudian ia pun mengayunkan pedangnya ke arah-arah tertentu, disertai dengan gerakan tubuhnya yang gesit dan lincah. Namun, seseorang menghancurkan konsentrasinya.

"Hei, murid kesayangan komandan! Hentikan latihan konyolmu itu! Biarpun di saat seperti ini masih sempat latihan?" seorang gadis dengan rambut kuncir dua menghampirinya.

"Lantas apa maumu menghentikanku?" tanyanya dengan tatapan tajam.

"Aku dipaksa memanggilmu ke aula latihan. Yah...sepertinya Komandan Walker terlihat sangat khawatir padamu sejak Ayahmu yang malang itu mati. Kasihan yah" jawab gadis tersebut sambil menyindir sesekali. Dengan tatapan nyeleneh seperti itu, siapa yang tidak kesal?

"Kalau begitu minggir" dia lalu pergi dan meninggalkan gadis itu sendiri. Dia tidak tahu kalau gadis itu sedang merencanakan sesuatu.

"Berhati-hatilah, Lara"

-

-

-

"Eh? Komandan Walker ada di mana?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri. Memang, tidak ada siapa-siapa di aula latihan. Hanya gadis berambut biru itu saja. "Atau mungkin, dia ada di ruangannya?"

HanakotobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang