BAB 4 - Have You Ever

222 12 8
                                    

BAB 4

HAVE YOU EVER

Have you ever loved somebody so much

It makes you cry?

Have you ever needed something so bad

You can’t sleep at night?

Have you ever tried to find the words

But they don’t come out right?

Have you ever?

 

Pagi yang cerah untuk memulai hari yang kuharapkan akan menyenangkan. Kuhirup udara yang benar-benar sangat segar dari biasanya. Berjalan menyusuri koridor ruang loker dengan penuh senyuman. Kuperhatikan sekeliling. Siswa yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka pasti tidak akan memperhatikanku yang sedang tersenyum sendiri tanpa sebab. Ketika sampai didepan lokerku, aku segera mengambil buku pelajaran untuk hari ini. Ketika aku hendak menutup lokerku tiba-tiba aku menjatuhkan secarik kertas disudut pintu.

“Apa ini?” Aku mengambil secarik kertas yang jatuh itu sebelum aku menutup rapat lokerku. “Thanks  for yesterday. NB.” Aku terdiam sejenak. Berpikir. Siapa yang mengirim ini?. Aku terus berpikir sampai aku teringat sesuatu. “NB? Nicky Byrne! Benar.” Nicky, pasti dia. Tapi apa mungkin? Tapi siapa lagi yang aku temui kemarin selain dia? Shane? Itu lebih tidak mungkin lagi. Kuedarkan pandanganku ke segala arah. Sampai kutemukan pemandangan yang memaksaku untuk melihatnya. Seorang pria sedang bersandar di dinding dengan santai sambil melihat kearahku. Kuperhatikan dengan saksama pria itu yang agak jauh dariku. Nicky? Itu benar dia. Sedang apa dia disini? Dan dia  melihat kearahku. Tiba-tiba dia tersenyum manis. Dia tersenyum? Apa dia tersenyum padaku? Kulihat sekeliling dan siswa lainnya benar-benar sedang sibuk dengan urusan mereka. Apa yang harus aku lakukan?. Tanpa pikir panjang aku langsung saja membalas senyumannya. Aku tidak peduli jika dia tidak tersenyum padaku. Tidak ada salahnya aku tersenyum padanya, ‘kan?. Setelah itu dia beranjak dari tempatnya dan menghilang dibalik siswa lain.

Teet.... teet.... teet... bel tanda masuk berbunyi. Aku bergegas ke kelas. Tunggu! Aku tidak melihat Jodi dari tadi pagi. Biasanya dia selalu datang lebih awal dariku. Aneh.

Sesampainya dikelas.... Ternyata Jodi sudah masuk kekelas. Tidak biasanya dia masuk lebih dulu. Aku lalu duduk disebelahnya. Wajahnya tampak sedih. Apa terjadi sesuatu padanya?

                “Hai, Jodi. Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sedih hari ini.” sapaku yang hanya dibalas anggukan pelan olehnya. “Apa kau sedang sakit?” tanyaku lagi. Dan lagi-lagi ia hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat kearahku.

                “Aku baik-baik saja. Aku sedang tidak sakit, Em. Hanya saja........ ” Jodi langsung menaruh tangannya didepan dada.

                “Apa ini tentang Dexter? Apa yang terjadi padamu dan Dexter?” aku langsung mengerti maksud ucapannya.

                “Dia mengakhiri hubungan kami semalam.” Jodi langsung menundukkan kepalanya sambil tersenyum pahit.

                “Apa!? Bagaimana bisa!? Kenapa!?” tanyaku histeris.

                “Aku tidak tau, Gina. Tiba-tiba saja dia mengakhiri hubungan kami. Aku bahkan belum sempat mengiyakannya tapi dia langsung pergi meninggalkanku.” Kulihat bulir bening mengalir dipipi chubby-nya. Seketika itu juga aku langsung merangkul dan menyandarkan kepalanya dibahuku.

The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang