BAB 2 - Amazing

250 13 7
                                    

BAB 2

AMAZING

And all I can do is protect it

A  life  for the sake of  my pride

While  all the others  had  me  thinking

We  could  be  more  than just amazing

Keesokan harinya.... Aku duduk manis di kursiku seperti layaknya anak TK yang sedang menunggu jam pulang, memandang ke arah papan tulis dengan tatapan kosong, melamunkan kejadian kemarin dan aku masih berpikir bahwa itu adalah  mimpi.  Bagaimana  mungkin semua itu terjadi pada orang sepertiku? Berada sangat dekat dengan orang yang kita sukai, dan hanya ada kau dan dia di dalam suatu ruangan, menurutku itu seperti mimpi.

                “Selamat pagi, Gina.” sapaan Jodi menghamburkan lamunanku.

                “Jodi, berhentilah mengejutkanku seperti itu.” aku terkejut ketika wajah Jodi muncul secara tiba-tiba dihadapanku.

                “Aku sama sekali tak mengejutkanmu, Gina. Aku hanya menyapamu seperti biasa. Ouh, jangan katakan kalau kau sedang melamunkan kejadian kemarin. Bagaimana rasanya berada sedekat itu dengan Nicky Byrne?”

                “Apa yang kau bicarakan, Jodi? Aku sama sekali tak melamunkannya.” Aku tersipu malu mendengar kata-kata Jodi . Kulihat Jodi hanya tersenyum melihatku.

                “Hei, mulai hari ini kau menjadi icon berita populer di sekolah. Berita tentang Nicky menolongmu kemarin ada di Mading. Apa kau sudah melihatnya?”

                “Apa? Sial!” aku langsung berdiri dan berlari meninggalkan Jodi.

                “Gina, ada apa? Bukankah itu bagus untukmu?” katanya sambil mengejarku

Ketika aku sampai di depan Mading, banyak sekali kerumunan siswa didepannya. Kucoba menyelinap dari tubuh-tubuh mereka.

                “Permisi. Biarkan aku lewat.” Aku terus berusaha untuk mencapai Mading.

Belum sempat aku sampai dan melihat Mading, kudengar teriakan yang sangat mengerikan. ‘Minggir semua!’. Kulihat siswa-siswi yang berada disampingku mulai menyingkir dari Mading. Tampak seorang wanita berambut panjang kecoklatan yang mempunyai tubuh tinggi semampai mendekatiku. Dua orang wanita lain terlihat mengikutinya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Stacy, siswa yang satu jurusan dengan Westlife sekaligus kekasih Nicky.

                “Apa kau yang memajang foto-foto ini? kau sengaja duduk di tempat itu agar bola Nicky mengenaimu. Kau sudah merencanakan semua ini, ‘kan?” tanyanya ketus padaku.

                “Tidak. Aku sama sekali tak berniat seperti itu. Aku bahkan tak tau apa-apa tentang foto ini.”

                “Gina tidak pernah melakukan itu.” tiba-tiba Jodi muncul dan angkat bicara.

                “Diam kau! Dan kau, Ge..or..gi..na A..hern” katanya membberi penekanan pada setiap klausa namaku “Harusnya kau tau diri! Kau bukan siapa-siapa disini! Kau hanya gadis miskin yang mendapat keberuntungan dari Dewi Fortuna, mendapat beasiswa untuk bersekolah disini! Seperti inikah kau mencari perhatian kami? Membuat dirimu menjadi terkenal dengan Nicky sebagai batu loncatannya? Gadis miskin, tak punya ibu, anak dari seorang ayah yang penjudi dan pemabuk berat. Harusnya kau malu dengan semua itu! Sebenarnya aku kasihan padamu.” Celotehnya benar-benar membuat telingaku panas sekali, sombong sekali tukasnya berbicara itu.

The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang