Chapter 4

1.5K 112 3
                                    

Aku berlari mengejar lift yang sebentar lagi akan tertutup, beruntung masih bisa masuk di detik-detik terakhir sebelum lift tertutup. Namun konsekuensi nya semua barang bawaanku jatuh. File, tas, dompet, ponsel, dan kunci mobil. Beruntung kedua, lift pagi ini kosong. Aku mengumpulkan satu persatu barang-barangku. Semua sudah ada ditangan. Saat lift berhenti di lantai yang ku tuju, mataku menangkap benda silinder berukuran kecil ada di pojokan lift. Secepatnya aku mengambil benda tersebut, akupun tersenyum kecut. Lipstick merah darah yang sudah lama tidak terjamah karena itu akan membuatku teringat akan sosok Marcus. Aku segera membuang jauh-jauh bayangannya. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan Marcus lagi.

Aku sampai di kantor ku. Meski berjanji untuk tidak mengingat masa lalu tapi apa daya, kejadian di lift tadi merusak Mood ku pagi ini. Aku duduk di kursi kerja, membolak balik majalah kesayanganku. Tidak ada yang menarik , sampai di halaman khusus pembisnis muda, mataku menatap majalah tidak berkedip saat melihat wajah Marcus ada disana. Yang lebih membuatku syok adalah disana dikabarkan bahwa Marcus akan segera menikah dengan Tannaya, anak pemilik hotel tempat aku bekerja sebagai sekretaris dulu.

Ada sesak di hati, walaupun aku bahagia dengan pernikahan itu. Tapi rasa sakit tidak dapat kupungkiri. Butiran kristal berjatuhan membasahi lembar majalah yang kubaca.

"Secepat itukah aku tergantikan, Mark."

Aku melipat kedua tangan di atas meja dan membenamkan wajah disana. Dulu aku masih punya harapan untuk kembali dengan Marcus. Aku bekerja keras merintis karir sebagai desainer sampai bisa menjadi pemilik butik. Aku berharap keluarga Cho akan menerimaku ketika mereka tahu bahwa Aku sudah sukses. Tapi kenyataannya, Marcus akan menikah. Pertunangan waktu itu tidak main-main.

💙 💙 💙

Seharian ini Aku tidak pergi ke manapun, aku bahkan menutup butik. Andai Marcus tahu hal yang sebenarnya, masihkah pernikahan itu akan terjadi.

Ponsel ku bergetar beberapa kali. Dengan malas aku meraihnya.

"Hallo, "sapaku

" Seo, ini aku . Bisakah dirimu menemuiku besok di kafe tempat dimana aku dan dirimu jumpa?"

" Buat apa? "

" Secret. See you tomorrow. Bye. "

Aku menatap aneh ponsel kesayangan ku, kenapa Young begitu saja mematikan teleponnya. Dia semakin misterius beberapa hari belakangan ini.

" Dasar mantan aneh "

Setelah beberapa saat, ponselnya berkedip-kedip. Joo membuka kembali ponselnya. Satu pesan masuk dari Young.

From : Young

Joo, besok jam 5 sore di kafe Arome.

Aku menyunggingkan senyum. Young selalu mengganggu waktuku. Kuletakkan kembali ponsel dan pergi ke kamar tanpa membawa serta ponsel kesayanganku. Aku tidak ingin diganggu lagi.

Besok lagi ya, ini sebagai obat kangen kalian. Terima kasih. 😘😘😘

Secret Marriage (Seokyu version) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang