Chapter 3.3

1.4K 121 2
                                    

Aku keluar tanpa menoleh ke belakang sama sekali. Sakit sekali rasanya mendengar Joo mengucapkan kalimat itu. Dia ingin berpisah dariku. Apa mungkin benar bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Young. Berengsek! Aku mengepalkan tangan kananku dan memukul tembok sekuat tenaga. Apa yang aku khawatirkan terjadi juga. Setelah ini, bisa dipastikan Eommaku akan memaksaku menikah dengan yeoja pilihannya. Aku menghentikan langkahku saat kulihat Eommaku dengan seorang yeoja berjalan ke tempat dimana Joo dirawat. Aku berbalik dan berjalan secepat mungkin untuk kembali ke kamar Joo. Tetapi, sekali lagi aku kecewa saat kulihat Joo dan Young sedang berpelukan. Ingin sekali memukul Young, tapi urung aku lakukan karena seseorang mencekal tanganku saat aku hendak masuk ke dalam.

"Lepaskan!" Umpatku.

"Bodoh. Sekarang jelas sudah kalau dia dan namja itu menjalin hubungan dibelakang kamu," Sindir Eommaku. Yeoja disampingnya hanya diam memperhatikan kami. Aku serasa tidak asing dengan yeoja rambut blonde ini. Entahlah, aku terlalu lelah untuk memikirkan hal seperti itu.

"Madam Isabelle, mari kita bicarakan ditempat lain. Aku tidak mau Joo terganggu karena kedatangan anda, " pintaku. Aku berjalan mendahului mereka. Tanpa menunggu aba-aba dariku, mereka mengikutiku dari belakang.

"Perkenalkan, Tannaya. Anak om  Alex, General manager tempat Joo bekerja dulu. " Ucap Eommaku. Dia sengaja menekan kalimat terakhirnya. Kelihatan sekali bahwa dia ingin merendahkan Joo.

"Oh, " balasku acuh tak acuh.

"Iya, kamu masih ingat aku ternyata. Mianhae oppa, " Tannaya mengulurkan tangannya. Aku tidak merespon sama sekali. Aku justru pergi dan meninggalkan mereka di kantin rumah sakit. Pikiranku tertuju kepada Joo dan Young. Aku belum lega sebelum memukul laki-laki berengsek itu.

Aku sangat terkejut sesampainya dikamar Joo. Tidak ada seorangpun di sana. Ruangannya kosong, seolah tidak ada yang menempati. Kemana perginya istriku? Aku berlari menuju ruang informasi, dari mereka aku tahu kalau Joo sudah ditransfer ke Rumah Sakit lain. Petugas rumah sakit tidak bisa memberikan aku informasi karena itu permintaan dari pasien. Joo where are you? Aku bisa gila kalau begini. Aku mencoba menghubungi istriku, tapi nihil. Ponselnya tidak aktif. Aku berlari ke parkiran rumah sakit berharap masih punya kesempatan untuk bertemu dengannya. Lagi-lagi aku kecewa, tidak kutemukan sosoknya dimanapun.

Seseorang menepuk pundakku dari belakang, dengan cepat aku menoleh berharap Joo sedang mengerjaiku seperti biasanya.

"Kamu! " Seruku saat kulihat Tannaya ada dibelakangku. Bukannya menjawab, dia justru terseyum tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Madam Isabelle yang menyuruhku mencarimu. Dia bilang kita akan pergi ke Wedding organizer. " Terangnya.

"Bilang ke dia, Marcus Cho kyuhyun sudah mati!" Umpatku.

"Kalau saja kamu tahu kalau tadi Madam Isabelle pingsan saat mendengar berita ini, " Ucapnya lirih.

"Bukan urusan ku. "

Aku berlari meninggalkan Tannaya di parkiran tanpa rasa bersalah sedikitpun. Apa benar yang dia katakan kalau Mamaku pingsan, itu artinya dia masih perduli dengan Joo. Namun, itu sangat tidak mungkin. Bukankah dengan Joo keguguran dia sangat bahagia bisa dengan mudah memisahkanku dengan istriku.


Maaf pendek besok di sambung lagi ya. Vomennya jangan lupa, 😗😗terimakasih

Secret Marriage (Seokyu version) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang