Dua

1.7K 251 42
                                    

Happy reading
And
Sorry for typo

💕💕💕💕💕💕

"Kau sedang apa?" tanya Jiyeon yang melihat Seohyun begitu sibuk mengambil berbagai barang yang dirinya beli setelah pulang dari cafe tempatnya bekerja.

Seohyun yang menyadari kehadiran Jiyeon tersenyum kecil, wanita itu memperlihatkan apa yang dirinya beli kepada Jiyeon yang masih tak mengerti ,untuk apa Seohyun membeli bahan-bahan rajutan.

"Yeonwoo, Jihyo dan Jason kemarin bilang padaku bahwa syal milik mereka sudah sobek dan tidak bisa di kenakan, apalagi sebentar lagi musim dingin datang. Maka dari itu aku memutuskan untuk membuatkan mereka syal." jelas Seohyun semangat, wanita itu mulai memilih-milih warna apa yang cocok untuk ketiganya.

"Kau benar-benar seperti eomma mereka saja." ungkap Jiyeon pelan, Seohyun tertawa kecil. Tidak membantah sama sekali, karena dirinya benar-benar menyayangi mereka semua selayaknya keluarga.

Beberapa saat kemudian, kedua wanita itu sudah terlarut akan kegiatan masing-masing. Seohyun dengan bahan rajutan miliknya dan Jiyeon dengan buku miliknya.

"Seohyun-ah, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Jiyeon memecahkan keheningan itu, entah kenapa malam ini dirinya tak dapat tidur dan ternyata Seohyun juga melakukan hal yang sama meskipun dengan keadaan berbeda.

"Tanya apa?" jawab Seohyun yang masih fokus dengan rajutannya.

"Apa yang kau inginkan di masa depan? Maksudku, apa kau tetap ingin disini atau mungkin meninggalkan panti asuhan ini?" tanya Jiyeon pelan.

Hal itu membuat Seohyun menghentikan kegiatannya dan memandang Jiyeon yang tengah memandangnya menantikan jawaban apa yang Seohyun berikan.

"Aku...Entahlah, tetapi aku sangat menyayangi mereka. Mungkin aku juga ingin untuk mencari kedua orang tua ku, lebih dari itu aku tidak ingin meninggalkan anak-anak dan eomma." jawab Seohyun dengan senyum sedih.

"Benarkah?" Seohyun mengangguk yakin, hal itu membuat Jiyeon menundukkan kepalanya dan menatap buku dihadapannya dengan kosong.

"Kenapa?" tanya Seohyun begitu menyadari wajah sedih Jiyeon.

"Aku...apa aku egois jika ingin meninggalkan panti asuhan ini dan mencari kedua orang tuaku?" tanya Jiyeon lirih.

"Kau ingin mencari mereka?" Jiyeon mengangguk lemah.

Seohyun menghembuskan nafasnya panjang dan beranjak untuk duduk disampingnya Jiyeon, kedua lengannya segera memeluk erat Jiyeon lembut.

"Tidak, itu tidak egois. Dengar kebahagiaanku adalah kebahagiaan eomma dan juga kami yang berada disini, jika itu keputusanmu kami akan selalu mendukungmu." bisik Seohyun lembut.

Jiyeon membalas pelukan itu dengan erat, setelah dirinya tenang, wanita itu mulai melepaskan pelukan mereka dan tersenyum penuh terima kasih kepada Seohyun.

"Terima kasih, apapun yang terjadi kalian semua adalah keluargaku yang berharga." ujar Jiyeon tulus.

"Tentu saja, mana ada Seohyun seperti dirinya!" canda Seohyun yang membuat keduanya tertawa geli.

Seohyun kembali ke tempat duduknya dan meneruskan kembali pekerjaannya yang tertunda, apapun yang terjadi dirinya harus menyelesaikan rajutan syal ini untuk ketiga adiknya yang berharga itu.

"Hey Seohyun, menurutmu bagaimana Kyuhyun-ssi?" tanya Jiyeon tiba-tiba.

"Hmm? Maksudmu Tuan Cho? Baik, aku sudah mendengar dari eomma jika Tuan Cho akan memperbaiki panti asuhan ini. Aku sangat senang, setidaknya para anak-anak akan senang jika mereka bisa mendapatkan ranjang sendiri." jawab Seohyun polos, hal itu membuat Jiyeon mengerang. Bukan hal itu yang dia maksudkan disini.

Aimer ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang