Sudah dua minggu sejak kepergian Iqbaal, dan baru saja kemarin Salsha pulang. Itu berarti (Namakamu) harus menghadapi sunyi sendirian.
Drrrt Drrrt
''Hallo?''
''(Nam) ini aku. Lusa aku pulang, lho ...''
''SERIUS KAMU?!'' pekikan tidak dapat (Namakamu) tahan saking senangnya.
''Iya, sayang. Aku udah kangen banget sama kamu. Disana baik-baik aja kan?''
''Iya Alhamdulillah. Kamu mau aku jemput di bandara apa gimana?''
''Nggak usah. Supir perusahaan Ayah udah disuruh jemput aku. Jadi, kamu tunggu aku dirumah aja.''
''Duh nggak sabar, hahaha.''
''Sama aku juga. Hmm, aku ada pertemuan lagi abis ini. Udah dulu ya. Byeee!''
Pip.
Akhirnya, setelah mulai terbiasa dengan keheningan, Iqbaal pulang. Bukan hanya kangen, tapi ada sesuatu yang ia ingin katakan pada Iqbaal. Sesuatu yang hanya diketahui dirinya dan Salsha.
*flashback on*
Seminggu setelah kepergian Iqbaal, perut (Namakamu) terasa terjadi gempa. Ingin sekali menumpahkan segala isinya. Apalagi dirinya dilanda sakit kepala yang luar biasa.
''Lo nggak apa, (Nam)?'' tanya Salsha khawatir.
''Paling masuk angin.''
''Tapi masa iya begini sih. Ke dokter biasa aja deh ya. Gue takut lo kenapa-kenapa.''
''Yaudah bentar. Gue ganti baju dulu.''
Setelah pemeriksaan beberapa menit, (Namakamu) dan Salsha duduk di kursi yang sama seperti beberapa waktu lalu. Tangan Salsha kembali menjadi bahan remasan (Namakamu).
''Suaminya Nyonya (Namakamu) mana?'' tanya sang dokter penasaran.
(Namakamu) berdeham singkat. ''Lagi ada urusan kantor, Dok.''
''Hmm ... Sayang sekali. Padahal, ini kabar yang sangat baik untuk kalian semua.''
''Apa, Dok?'' Salsha juga ikut penasaran dengan hasil pemeriksaan.
''Selamat sekali lagi, Nyonya (Namakamu). Anda akan menjadi ibu.''
Salsha dan (Namakamu) bertatapan gembira. Senyum tak kuasa tertahan. Kebahagiaan terasa meletup-letup. Mengisi setiap ruang kosong pada tempat itu.
''Kita harus kasih tau Iqbaal nih!'' usul Salsha saat mereka makan di restoran.
Tangan (Namakamu) langsung mencekal. ''Jangan. Gue mau ngasih tau ini sebagai hadiah ulang tahunnya Iqbaal aja. Dua minggu lagi.''
''Lo serius?''
''Hmm. Dan lo, Sha. Jangan kasih tau siapa-siapa dulu. Oke?''
''Iya.''
*flashback off*
(Namakamu) jadi senyam-senyum sendiri kalau membayangkan wajah Iqbaal saat mengetahui hal itu. Dari yang ia tahu, pria itu sangat menginginkan seorang anak. Dan akhirnya terkabul.
Sebagai tanda menunggu hari itu tiba--ulang tahun Iqbaal, (Namakamu) mengupload foto di Instagram pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Daddy Ale × IDR ✔
Fanfiction[COMPLETE] -SEQUEL SOSIAL MEDIA- Kehidupan (Namakamu) dan Iqbaal setelah menikah sangatlah bahagia. Namun, kita tahu, di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga (Namakamu) dan Iqbaal. Ketika kekecewaan melebihi harapan dan kemampuan, yang bis...