Part 28 Aku Akan Mencarimu...

676 119 9
                                    

Backsound: EXO - Universe

Hidung Kelinci Bersayap ternyata mengarah ke Hutan Timur. Aku mencoba berteriak. "CHANYEOL!!! EODIGASSEYO?!?!?"

"Baunya! Di sekitar sini!" Dia melompat mendahuluiku, mencium aroma saat dia melompat. "Buruk! Buruk!"

"Wae geurae?"

"Baunya lanjut! Ke Hutan Timur!"

"Baunya lanjut ke sana?!?"

"Eottokae?"

Aku mencoba berpikir sejenak.

Professor Tao udah larang aku pergi ke sana beberapa jam yang lalu... Lalu, di sana ada ancaman yang nyata buat dimakan sama hellhound...

"Hajima? Pulang?"

"ANDWAE!!! Kalo baunya ngegiring kita ke hutan ini, maka aku harus pergi ke sini!"

Tapi, aku punya firasat buruk soal ini... Tapi kayak yang orang-orang bilang...saat-saat menyedihkan membutuhkan tindakan putus asa!

"Kkayo!"

"Algesseo!"

Kami pun masuk ke dalam Hutan Timur. Suasana di hutan terasa lebih suram dari sebelumnya. Sesuatu tentang itu berbeda...aku bisa tahu dari mana itu. "Ada yang salah di sini. Aku gak inget kalo aku pernah ke sini pas aku dua kali ke sini..."

Tiba-tiba, Kelinci Bersayap berteriak. "Jahat! Udara dingin! Buruk!"

"Aku punya firasat buruk soal ini..."

"Deket! Baunya deket!"

"Terus!"

"Di sini!"

Kami masuk lebih dalam ke dalam hutan tapi pemandangannya selalu sama. Semua pepohonan di sekitarku terlihat sama. Itu membuatku kehilangan arah dan membuat kepalaku berputar. Itu benar-benar membingungkan. Aku bahkan tidak tahu dari mana aku berasal dari awal kami masuk ke hutan ini. "Ada yang aneh sama tempat ini..."

"Sihir! Sihir yang kuat!"

"Sihir apa?"

"Kegelapan datang! Jangan ampe ketelen!"

"Ketelen sama apa???"

Dan kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi... "Kyung Hyung..."

"Mwoya? Aku baru aja denger suara-suara!"

"Suara?"

"Aku denger sesuatu. Jinjjaro! Itu suara yang aku kenal..."

"Joshimhaseyo! Kegelapan! Kyungsoo!"

Suara kelinci itu mulai diam seolah memudar di kejauhan.

"Ke sini, Kyung..."

"Nerowa, Kyung..."

Suara-suara ini sangat hangat dan penuh kasih sayang... Aku kenal suara itu... Ini adalah suara Eomma dan Appa...

Kakiku mulai menarikku ke arah suara mereka. "Eomma... Appa..."

"Kyungsoo. Bogoshipo..." Suara Eomma yang hangat membuatku terlena.

"Kyungsoo! Gimana kabarmu?" Suara Appa yang seolah sedang tersenyum.

Dari dalam kegelapan, bentuk ibu dan ayahku muncul. "Ini beneran kalian? Eomma, Appa...?"

"Jangan bilang kalo kamu lupa sama kami..."

"Ha ha ha ha... Yang bener aja. Masa kamu lupa sama muka Appa kamu sendiri?"

"Ini emang kalian..." Emosiku benar-benar mengambil alih dan air mata mengalir keluar dari mataku.

{4} ENCHANTED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang