"Kamu masih aja kayak perawan, padahal udah aku pake berapa kali."
"Aku rawat buat kamu juga kok, sayang."
"Makasih ya, Rene. Kamu memang paling ngertiin aku. I love you." Chanyeol mendaratkan kecupannya di kening Irene.
"I love you too."
Chanyeol kembali mengeratkan pelukannya di tubuh mungil Irene yang jauh beda dengan tubuh besar Chanyeol.
"Kok hujan diluar gak reda-reda, sih?" Chanyeol sangat agresif. Tangannya kini mengelus punggung mulus Irene. Dan si empunya hanya bisa terdiam sambil menikmati perlakuan suaminya itu.
"Ngode ya?" tanya Irene yang disambut dengan senyuman nakal dari Chanyeol.
"Kalau hujankan dingin, jadi aku butuh kehangatan 'lagi' sayang~"
Cup
Chanyeol kini sudah memposisikan tubuhnya di atas Irene. Sungguh, apakah Chanyeol tidak puas dengan semalam? Padahal mereka menyelesaikannya hingga pukul lima pagi dini hari.
Ketika Chanyeol sudah merasakan hawa panas yang tidak bisa tertahankan, ia segera...
Tok! Tok! Tok!
"Daddy! Mommy!" teriak seorang anak laki-laki dari luar kamar Chanyeol dan Irene.
Chanyeol yang sedang--oh bukan--ia bahkan belum melakukan sesuatu, Chanyeol dan Irene terkejut karena David--anak pertama mereka--memanggil-manggil dari luar kamar.
"Owshit!" Chanyeol menghempaskan tubuhnya di kasur sambil mengusap kasar wajahnya.
"Iya tunggu sebentar David sayang," Irene tersenyum dan bangkit dari tidurnya lalu mengacak rambut Chanyeol yang kini masih terlihat kesal.
Irene berjalan untuk membukakan pintu. Eits, tapi sebelum membuka pintu, Irene memakai kimono berwarna putih terlebih dahulu ya. Karena sebelumnya ia full naked.
"Good morning, mom."
"Good morning, baby. Wait--what are you doing, David? Kok pake plastik gitu sih kepalanya, sayang?"
David menghiraukan Irene, ia berjalan menuju Chanyeol yang masih berbaring di atas kasur. Dan tubuhnya tertutupi oleh selimut super tebal.
Btw, jadi posisi Chanyeol itu berbaring dan seluruh tubuhnya tertutup selimut ya.
"Hi dad, good morning. Are you still asleep?"
"NO!"
"Mom, daddy kenapa sih PNS kali ya?"
Irene tertawa dan ikut menghampiri David.
"Iya mungkin, sayang. Hei, kamu belum jawab pertanyaan mommy loh, David."
"Apa mom? Oh, ini?" David menunjuk plastik yang kini berada di kepalanya. "Ini om Kai yang pakein." sambung David.
"Om Kai?" tanya Irene.
"Iya. Dia baru tadi pagi datang ke rumah."
"Kok mommy gak tau kalau ada om Kai?"
"Iya lah. Orang dari tadi subuh di kamar mommy sama daddy berisik banget."
"HAH?" Chanyeol terkejut. Ia memposisikan tubuhnya untuk bersandar di kepala kasur.
"Om Kai datangnya subuh?" tanya Chanyeol.
"Iya dad jam 5 pagi. And you know, pas di kamar daddy sama mommy berisik banget, kata om Kai, itu mommy sama daddy lagi proses bikin adik buat David, is that right, dad?"
Chanyeol menganga mendengar penjelasan David. Begitu juga dengan Irene yang kini memejamkan matanya.
Dan Irene be like: 'GILA ANAK GUE TELINGANYA TERNODAI OLEH DADDY DAN MOMMYNYA SENDIRI!'
"David, semalam daddy beli PS4 buat kamu. Daddy simpan di meja depan, kamu belum liat ya?"
"Ah jinjja, dad?! Belum. Aku belum liat, ya udah, sekarang aku liat dulu ya. Bye. Lanjutkan bikin adik buat Davidnya, dad, mom. FIGHTING!" David lari terbirit-birit keluar dari kamar kedua orang tuanya itu.
Chanyeol dan Irene menatap tingkah anak laki-lakinya itu. Lalu setelahnya mereka saling bertatapan.
"Jangan sampai anak kita ketularan otak mesumnya Kai." ucap Chanyeol.
***
"Kai, lo gak ada waktu lain selain datang ke rumah orang subuh-subuh?" tanya Chanyeol kepada Kai yang saat ini sedang bermain game bersama David.
"Sorry, dude. Tadi gue abis nyari ketoprak di sekitar taman kota." jawab Kai yang masih fokus pada game.
"Hah? Gila lo. Mana ada yang jual ketoprak subuh-subuh gitu? Penjualnya aja masih sholat berjamaah di masjid."
"Krystal ngidam ketoprak subuh-subuh, Yeol. Dia nangis. Nyuruh gue nyari ketoprak, dan kalau belum ketemu gue gak boleh pulang ke rumah."
"Ya ampun. Gila memang istri lo kalau ngidam gak tanggung-tanggung."
"YAAHHHH! OM KAI CURANG! SINI AH, DAVID GAK MAU MAIN SAMA OM KAI LAGI!"
Pada game yang mereka mainkan, Kai berhasil mengalahkan David. Tetapi David tidak terima dengan kemenangan Kai, karena Kai bermain curang dengan cara ia memakai tipu daya untuk memenangkan gamenya. Entahlah bagaimana caranya. Yang terpenting, David tidak menerima kemenangan Kai.
"Ya udah, ya udah. Sini David main sama daddy aja."
Chanyeol mengambil alih stik PS yang digenggam Kai.
"Lo pulang sana. Istri lo kan lagi hamil muda."
"Yah, Yeol. Guekan belum beli ketopraknya, gimana dong?"
"Ya lo beli lah. Sana gih, jam segini pasti udah ada."
"Kalau bukan karena Kai junior yang ada di perut Krystal, gue ogah kayak gini."
***
Chanyeol, Irene, dan David sedang menikmati sarapan pagi. Hari ini Irene membuatkan soup kesukaan David dan Chanyeol.
"Hmm, delicious! Thanks my beautiful mom. Mommy, you are the best chef in the world. I love you." puji David.
"Dav, daddy gak salahkan pilih mommy?"
"Nggak dong, dad. Selain cantik, mommy juga jago masak, David makin cinta sama mommy!"
"Aduh udah dong, mommy jadi malu nih. Ya udah dilanjut makannya sayang, nanti soupnya keburu dingin."
Vomment juseyo!
✨
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO After Marriage
FanfictionThis story about EXO's life after they have a wife and child. ( ͡° ͜ʖ ͡°)