Part 02

144 8 0
                                    

Romi dan Daniel sudah memasuki halaman sekolah GIHS (Global Indo High School) lalu memparkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa, Sekolah swasta elit ini terdiri dari enam lantai di mulai SD, SMP dan SMA terlihat dari luar agak mirip Apartemen mewah di karenakan sekolah ini mempunyai lift, bangunan ini juga mempunyai fasilitas lengkap di mulai dari lapangan olahraga berbagai jenis bahkan kolam Renang pun juga ada di halaman belakang.

Para murid SD, SMP dan SMA akan saling pandang di pagi hari dan di jam istirahat tiba karna parkiran, kantin dan perpustakaan di satukan.

Setelah memasuki lift khusus siswa Romi dan Daniel menekan angka 4 menuju Ruang belajarnya di ikuti beberapa para anak siswa lainnya.

Untuk SD di lantai 2, SMP lantai 3, SMA lantai 4, kantin dan perpustakaan di lantai 5, ruang guru dan ruang kepsek lantai 6, lapangan dan kolam renang terletak di belakang pekarangan bangunan.

Lama berada di dalam lift pintunya pun terbuka, Tit! Romi, daniel dan siswa lainnya keluar berjalan menuju kelasnya masing masing.

Saat mereka berjalan di koridor sekolah Romi teringat akan gadis yang ada di alam mimpinya tersebut, gadis yang bersandar sambil membaca buku tak lupa memakai Erphone di teliga, tiba tiba Romi menghentikan langkahnya membayangkan posisi gadis aneh itu, Daniel yang berada di belakang Romi pun ikut terhenti lalu bertanya" Ada apa Rom kau mengingat sesuatu?

"Hmm..." gumam Romi

"Sudahlah tak usah kau pikirkan nanti kau kembali sakit lagi, Ayo cepat masuk kelas bel sudah berbunyi"

Tanpa bantahan Romi mengikuti perkataan Daniel jadinya mereka berdua kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Dari jauh mereka melihat seorang gadis cantik berambut panjang berwarna gelap, tubuhnya tinggi semampai, kulitnya putih, matanya agak sipit sudah di pastikan gadis ini keturunan cina jawa.

Gadis itu tersenyum manis ke arah Romi ia menyapanya dengan suara di buat selembut mungkin" Pagi kak Rom?

Tidak ada Respon... Romi hanya diam memandang gadis cantik ini, Daniel yang merasa tidak enak hati balik balas menyapanya" Hei... yuliana, adek kelasku yang cantik... Kok cuma kak Romi, kak daniel enggak di sapa? kakak sakit hati ni dek" daniel mendramatis lagi.

Yuliana memutar bola matanya jenggah dengan terpaksa ia juga menyapanya" iya deh pagi kak niel"

"Pagi juga adek cantik makin cute aja deh... gemes deh kakak apa lagi di panggil niel kakak suka"

"Thanks kak niel di bilang cantik tapi aku lebih suka jika kak Romi yang mengatakannya"

Daniel menyingkut perut Romi sepertinya Romi melamun melihat yuliana bukan karna naksir tapi seperti mengingat sesuatu, Romi melihat di mata yuliana tersirat kebohongan ada rasa bersalah di dalamnya, hingga saat ini yuliana tak ingin mengungkapkanya.

"Khmm" deheman daniel menyadarkan Romi dan tanpa berbicara ia langsung berjalan memasuki kelasnya meninggalkan Daniel dan yuliana yang masih mematung.

👟👟👟

Pelajaranpun di mulai seperti biasa Romi hanya diam di kelas tubuh berada di sini fikiran entah kemana hingga pelajaran selesai fikiran Romi masih berkelana kemana mana, Bel istirahatpun berbunyi menyadarkan lamunan Romi sedari tadi ia pun menarik nafas panjang lalu membuangnya secara kasar.

Daniel yang berada di samping Romi hanya menatapnya heran ia pun berinisiatif mengajak Romi ke kantin" Rom ke kantin yuk? lapar nih... "

"Hmm" gumam Romi

"Kau kenapa sih dari tadi melamun terus... kau sakit?

"Enggak... Ayo?

Mereka sudah berada di kantin sekolah semua murid mengambil menu makanan sendiri dengan selera masing masing, menu makanannya juga tidak jauh berbeda dengan makanan hotel berbintang lima, makanan di letakkan prasmanan dengan berbagai menu pilihan.

Daniel sudah mengambil makanan kesukaannya begitupun Romi, jujur saja Romi tidak berselerah untuk makan tapi dia tidak bisa menolak permintaan Daniel jika di lawan dia makin banyak ngomong seperti emak emak di pasar berburu barang murah.

Setelah makanan Daniel habis di lahap olehnya, ia pun bertanya" Rom, kau belum jadian sama yuliana?

"Maksudmu...? Romi mengkerutkan keningnya, lalu berkata kembali" kenapa aku harus berpacaran dengannya..."

"Bukanya selama ini kau mengejarnya waktu gadis itu masih SMP?

"Aku mengejarnya...? kenapa aku tak mengingatnya?

"Entahlah aku juga binggung tentang kau"

Romi terdiam banyak pertanyaan yang bersarang di kepalanya ia pun memijat kepalanya mulai berfikir namun semakin ia paksa kepalanya akan terasa sakit yang luar biasa.

Daniel yang masih berada di hadapan Romi nampak khawatir" Rom kau tak apa? tak usah kau pikirkan nanti kau sakit lagi, abaikan saja kalo kau belum siap menerimanya"

Romi dan Daniel sudah berjalan meninggalkan kantin sekolah menuju perpustakaan, Daniel yang mengekori Romi binggung dengan tingkah tidak biasa sahabatnya tersebut, ia pun berkata" Rom ngapain ke perpustakaan? semenjak kau sadar dari koma kau selalu terlihat aneh"

Romi tidak menanggapi omongan Daniel ia tetap berjalan tanpa peduli dengannya, Daniel pun kesal mengoceh tidak jelas dan menjadi pusat perhatian banyak siswa merasa di perhatikan Daniel memutuskan balik ke kelas meninggalkan Romi yang sudah memasuki perpustakaan.

Romi berada di perpustakaan matanya menyapu semua isi perpustakaan mulai dari buku, petugas hingga siswa siswi membaca buku, Romi menarik nafas pasrah dalam hatinya berkata" Apa yang terjadi pada diriku... kenapa aku merasa sering ke tempat ini? Siapa yang aku cari? Romi meletakkan kedua tangannya di saku celana abu abu yang ia kenakan lalu ia membuang nafas kasar, ia hendak berbalik badan namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang siswi kesusahan mengambil buku di Rak yang agak tinggi, Romi menatap lekat lekat gadis itu bentuk tubuhnya memang terlihat mungil, karna merasa kasihan Romi membantu mengambilkannya buku.

Gadis itu menoleh lalu mengucapkan Terima kasih! Eh... kak Romi?

Romi mengangkat sebelah alisnya lalu berkata" kau mengenalku?

"Siapa yang tak mengenal kak Romi di sekolah ini"

"Oh..." sahut Romi lalu batinya berkata" Kufikir gadis ini mengetahui sesuatu" Romi tersenyum dan berkata" sama sama, kalau kau ingin mengambil buku di Rak yang lebih tinggi mintalah bantuan penjaga perpustakaan, jangan di paksakan meraihnya kalau rak ini jatuh dan menimpamu, bagaimana?

"Terima kasih kak sudah mencemaskanku"

Romi berbalik badan berjalan hendak meninggalkan gadis itu tapi teriakan gadis itu membuat Romi menghentikan langkahnya.

"Jika Kak Romi ingin mengetahui sesuatu kakak bisa bertanya padaku?

Setelah mengatakan hal itu gadis tersebut berjalan melewati Romi pergi meninggalkannya di perpustakaan yang terdiam mematung.

Dan di saat tersadar Romi berusaha mengejarnya namun ia kehilangan jejak, ia berusaha mencarinya kemana mana tapi tidak menemukan gadis tersebut yang Romi sesali ia lupa bertanya siapa nama gadis itu???

Gimana cerita pertamaku? di vote yah kasi bintang 😘😘😘

is she sheila Season 1 (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang