Part 10

61 3 0
                                    

Flash on

"Jadi begitulah yang ku tau tentang Sheila dan perilakumu terhadapnya di kelas X, kalau soal perasaanmu waktu itu aku belum bisa menebaknya, karna kau juga belum ngomong kepadaku, saat kau sering ke kelas SMP kita jarang bersama kau juga jarang di rumah, kau hidup dengan duniamu, tapi aku tak pernah marah padamu aku juga tidak harus berputar di dekatmu terus menerus, sampai hari itu kau di larikan ke rumah sakit, Mommy mu menelponku katanya kau kecelakaan dan aku di minta menjagamu, Mommy mu gak bisa standbye untuk merawatmu dia banyak pekerjaan, dia juga gak mau sewa suster pribadi gak ada yang di percaya olehnya makanya dia hanya mengandalkanku untuk menjagamu aku memang menerima upah yang mommy mu tawarkan padaku ku akui aku tak menolaknya aku juga manusia biasa butuh uang jadi kenapa tidak, tapi bukan itu prioritas utamaku menjagamu aku selalu menjagamu karna kau sudah ku anggap saudarahku, aku juga sedih melihatmu kesepian makanya aku sering ngoceh di dekatmu" Daniel berkata Tulus.

"Thanks ya daniel sudah merawatku dan sabar atas ucapanku, aku bukan sahabat terbaik untukmu"

"Kau jangan ngomong gitu aku juga bukan orang baik karna aku menjagamu tidak cuma cuma aku di bayar mommy mu"

"Tetap saja aku berutang budi padamu meskipun kau di bayar tidak ada orang melakukanya dengan tulus"

"Baiklah, bagaimana perasaanmu sekarang? masih berfikiran tentang Sheila? Tanya daniel

"Udah mendingan tapi aku masih penasaran tentang masa masa yang ku lupakan"

"Ngomong Ngomong di mana Sheila sekarang? tanya Romi lagi

"Entahlah, aku juga gak tau dia hilang begitu saja semenjak kau koma dia gak pernah muncul lagi di sekolah, waktu pelulusan juga Rafael yang jadi wakilnya" Jawab daniel

"Oh... Tunggu! kenapa kau tau bukanya kelas kita berbeda, untuk ke kelasnya harus manaiki lift jangan jangan kau sering kesana" Romi mengintiminasi memicingkan mata curiga.

"Sebenarnya aku juga penasaran menghilangnya Sheila apa lagi mommy mu melarangku menyebut namanya di depanmu makanya aku melakukan pengintaian diam diam aku sering ke ruang SMP, mengendap endap sampai mengikuti Rafael dari situ aku tau, tapi menurutku ada yang ganjil di keluarga Luther dia menyembunyikan rapat rapat keberadaan Sheila aku jadi curiga kepadanya" ucap daniel

"Apa kau mau membantuku, memecahkan masalah ini, mengembalikan ingatanku, gak ada lagi yang ku percaya kecuali kau jadi aku minta tolong bantu aku mengungkap semuanya? Pinta Romi dengan raut wajah memohon.

"Sebenarnya aku takut dengan mommy mu karna aku juga sudah berjanji padanya tapi karna rasa penasaranku lebih tinggi hmm... baiklah kita ungkap bersama"

"Ok pertama tama apa yamg kita lakukan?

"kita akan mendekati Orang orang yang berkaitan dengan Sheila?

"Rafael dan Yuliana mereka kunci utama dan satu lagi dia punya teman katrok gak tau namanya? tanya daniel

"Angel" Jawab Romi

"Kok kau tau... Apa kau mengenal si cupu itu?

"Iya kemarin aku berbicang denganya dia sedikit memberiku informasi tentang sheila"

"Kenapa kau bisa tau dia temannya Sheila? tanya daniel mengentiminasi

"Dia menyapaku duluan dia bilang kalau aku ingin tau sesuatu boleh bertanya padanya" Jawab Romi

"Tunggu! kenapa jadi aku yang di introgasi" Romi berkata tidak terima.

"Ok, baiklah... sepertinya Angel bisa di ajak kerja sama, Nama dan sifatnya sama arti penyelamat tapi sayang dia cupu"

"Gak boleh ngatain cewek gitu nanti cinta loh dia cantik kok kalo lepas kacamata sepertinya Cocok denganmu" ledek Romi

"Kau kembalikan kata kataku"

"Bisa jadi"

"Sudahlah nggak usah bahas cewek nerd Angel kita kembali ke Misi, selain mereka siapa yg harus di selidiki? Tanya Daniel

Mommy ku" Jawab Romi

"Loh kenapa? Tanya Daniel

"Seperti yang kau katakan mommy ku melarangmu menyebut nama Sheila, aku jadi curiga kepadanya"

"Betul juga, kau saja yang mengintai mommy mu saat pulang dari singapura, sekarang yang perlu di mata matai Rafael dan Setahuku setiap jam 15.00 dia ada di lapangan tembak buat latihan, sekarang baru pukul 13.00, semua murid pada balik kita balik dulu yuk ngisi perut supaya otak encer" ucap daniel

"Bilang saja lapar"

"Ya iyalah kita duduk di seat penonton lapangan basket berjam jam hanya untuk bercerita tentang Sheila, kau tak sadar dari tadi kita disini kita hanya masuk pelajaran pertama dan sekarang semua murid udah pada molor di rumahnya"

Romi hanya geleng geleng kepala mendengar ocehan daniel melebihi emak emak di pasar" baiklah kita pulang makan"

👟👟👟

Setelah selesai mengisi perut mereka, Romi dan Daniel kembali menuju sekolah untuk mengintai Rafael.

Sekarang sudah pukul 15.00 itu artinya Rafael sudah latihan di lapangan tembak milik sekolah.

Lagi lagi daniel tidak henti hentinya mengeluh" Sudah tiga jam kita liatin dia nembak gak kelar kelar emang ni anak kalo udah pengang senjata lupa pulang kali ya..., mungkin aja dia terobsesi jadi teroris" ngomel daniel panjang lebar

"Ngawur kau, sudahlah... aku juga bosan liatin dia dari jauh sebaiknya kita masuk dan duduk di ruang tunggu, aku capek di sini trus" ucap Romi

Saat di ruang tunggu mereka tidak hanya berdua ada seorang gadis cantik yang tersenyum manis ke arah Romi.

Daniel yang penasaran mendekati gadis tersebut mencoba minta No WA tapi di tolak mentah mentah oleh gadis itu ia hanya memandang Romi mencuri pandang mengoda, malah yang di pandang bertingkah biasa saja, lama tidak ada respon gadis itu pun pindah di samping Romi dia mengajak kenalan yang di tanggapi mengangkat sebelah alis, lalu Romi menatap daniel yang terlihat kecewa, tak lama pintu pun terbuka.

Ceklek...!

Romi ngapain kau disini?

Bersambung...??? kasih vote yah😉

is she sheila Season 1 (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang