Selamat Menunaikan Rindu

41 7 2
                                    

Kakiku menapaki jalan mencipta jejak-jejak. Menyusuri lorong kesepian. Hujan tak kunjung berhenti. Malam begitu gigil. Aku rindu pelukmu. Lalu...

Suatu ketika di malam yang lain. Bel rumah berbunyi nyaring. Seseorang memberiku sebuket bunga dan sepucuk surat darimu, katanya. Lalu...

Aku membacanya

Untukmu, terkasih

Seperti rumput-rumput malam yang berkilauan

Dan tetesan hujan yang menimpanya

Aku selalu mencintai mata kecilmu

Berbinar

Seperti suara-suara hujan yang merdu

Juga bunga-bunga yang basah

Aku selalu mencintai cantikmu

Indah

Seperti pertemuan-pertemuan kita

Kau menungguku di teras rumah

Senja yang bergantung di lembaran langit lazuardi

Dentingan gelas mengalun

Teh hangat tertuang

Merdu

Sebingkai kenangan perlahan memainkan peran

Kisah-kisah kita berkelebat ditayangkan

Ada rasa haru rindu menggema keras

Bayangmu menjadi samar

Ku tulis puisi ini sebagai pengantar

Rinduku ingin lekas tersampaikan

Biarkan saja kita lama tak bersua

Rinduku kini bertamu

Tepat di genggamanmu

Sayang, cantik

Tidurlah

Rinduku memelukmu

Aku tersenyum

Lalu terlelap :)

aku Juga Ingin Menjadi Pengantar SuratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang