Kamu sadar, tuan?
Kamulah yang pertama memancing rasa,
agar namamu kuletakkan lebih dekat dari sebelumnya
Dengan licik kau pengaruhi hatiku untuk memberi ruang lebih dari biasanya
Karena hal tersebut, hatiku tak sanggup pegang kendali,
degubnya kencang sekali,
nafasku terengah hampir mati,
keringat mengucur tak berhenti,
kepalaku pusing teramat sangat,
pikiranku menjadi begitu penat,
dan kau tau??
Kamu adalah alasan dari semua itu
Kamu sadar, tuan?
Kamulah yang menyobek paksa jantungku,
lalu kau letakkan bayangmu disitu,
bercampur dengan darah-darah,
kemudian mengalir kesegala celah,
pada akhirnya.. aku kalah,
dan seluruh tubuhku terisi oleh segala tentangmu
Aah.. betapa kacaunya hidupku.. 😢
Kamu sadar, tuan?
Kamulah yang mencuci nama-nama yang tersisa,
kau buang itu dari otakku sejauh tak terhingga
Kau cipta ruang sepenuh hatiku..
lalu kau isi oleh namamu..
setelahnya kau rekatkan bekas patahan-patahan sebagai penutup pilu
Aah.. pandai sekali kau membuat kebahagiaan semu. 😢
Kamu tau, tuan?
Aku terjerembab-terjerembab,
pincang,
lumpuh
aku kehilangan aku,
dan tinggallah kamu disegalaku
Maka dari itu, jangan pergi,
agar aku tak mati
KAMU SEDANG MEMBACA
aku Juga Ingin Menjadi Pengantar Surat
Poesia[AKAN TERBIT] awal Mei =banyak puisi yang di privat= Kunamai ini janji hujan, agar ketika aku menulis dan setelahnya kau membaca, kita akan mengingat kenangan. ?