kenyataan pahit

2.7K 111 2
                                    

" vit beneran lo gak mau ikut kita ?" tanya mita meyakinkan vita sekali lagi.
" enggak sana pergi aja bertiga, lagian toko gak bakal rame kalo ada gw " kata vita sambil fokus menonton tv.
" tapi vit, banyak pelanggan yang suka sama lo " kata nita membuat vita menatapnya tajam.
" udah gw bilang enggak, ntar aja kalo gw mood kesana " kata vita yang dibalas helaan nafas dari sahabat sahabatnya.
" ya udah lo berdua aja kesana dulu, gw jaga si vita " kata lita memberi intruksi, yang lain hanya mengagguk setuju.
" kok lo gak ikut ?" tanya vita yang menyadari lita masih diam ditempat.
" mau jagain anak pms " kata lita melangkah ke dapur.
" siapa ?" tanya vita penasaran dengan lita.
" monyet nok " kata lita membuat vita tertawa terbahak bahak.
" gila lo lit, mana ada coba monyet di rumah gw " kata vita membuat lita memutar bola matanya malas.
" ya elo lah monyetnya " kata lita tertawa, sedangkan vita berhenti tertawa dan menatap lita tajam.
" ya udah sana keluar " kata vita sambil menunjukan pintu keluar.
" enggak mau, ntar doni marah kalo gw lo usir " kata lita sambil menjulurkan lidahnya.
" mang gitu ya ?" tanya vita yang mulai penasaran dengan doni, sedangkan lita hanya mengangguk.
" kok doni jadinya belain lo ya, dia sayangnya sama gw apa elo " kata vita mikir mikir membuat lita menahan tawanya.
" vit lain kali kalo sekolah harus bener, jangan terlalu bego kayak gitu " kata lita menoyor kepala vita.
" dih apaan sih, emang ada ya pelajaran menyangkut isi hatinya doni ?" tanya vita menatap lita penuh harap.
" ada, kalo lo tau aja gw rajin belajar karena ada isi hatinya si ridwan disana " kata lita mengerjain vita, saking bodohnya vita hanya mangut mangut mengerti.
" jadi gw harus rajin belajar, biar bisa liat isi hatinya doni " kata vita dengan mata bercahaya penuh semangat membara.
" dasar bego " tawa lita megelegar ke sepenjuru rumah, membuat vita memutar bola matanya malas.

Ting....Tong.....
" si nita sama mita kalo masuk gak usah bunyiin bel juga kali " kata vita dengan nada kesal.
" ya udah gw bukain pintunya " kata lita melangkah menuju pintu, lita membuka pintu dan langsung membeku.
" siapa lit ?" tanya vita dengan setengah berteriak, tapi tidak ada jawaban dari lita, jadi vita melangkah keluar dan langsung membeku.
" Gisa " kata seorang paruh baya sambil menatap vita dengan mata sendu.
" anda siapa ?" tanya vita berusaha mengontrol ekspresinya.
" kamu gak ingat sama mama " kata wanita tersebut sambil memegang tangan vita, tapi langsung ditepis.
" maaf bukan saya lancang, tapi orang tua saya sudah meninggal " kata vita dengan nada berat.
" kamu gak bisa gini nak, ibu mu masih hidup. kamu sehat kan ?" tanya wanita itu dengan air mata bercucuran.
" anda siapa ?? maaf jika saya kurang santun, tapi silahkan pergi dari rumah saya " kata vita dengan wajah dingin, sedingin es.
" Gisa kamu lupa sama kita ?" tanya seorang pria paruh baya dengan wajah sendu.
" maaf kalian membuat saya bingung, kalian ini siapa ?" tanya vita masih dengan wajah dinginnya.
" vita sayang " kata doni yang tiba tiba datang, doni tiba tiba langsung membeku.
" lo lagi, ngapain lo kerumah pacar gw. udah gw bilang jauhi pacar gw " kata doni sambil menatap dion tajam, tapi dion hanya tersenyum miris.
" doni, kamu masuk aja ya. biar aku aja yang urus mereka " kata vita tersenyum sendu ke arah doni, tapi doni langsung memeluk vita.
" gw bakal ada disamping lo, jadi tenang aja " kata doni mengusap puncak kepala vita sayang.
" jangan peluk putri saya, lancang sekali ya kamu " kata pria baruh baya tersebut sambil mendorong bahu doni.
" anda yang lancang tuan, anda punya hak apa atas vita. bahkan vita saja tidak mengenal anda " kata lita menatap pria itu tajam.
" kami adalah keluarga Gisa, jadi kami berhak atas gisa " kata seorang anak lelaki adik dari vita bernama fadel.
" kak, kakak masih ingat fadelkan, kakak masih sayang fadel kan " kata fadel membuat vita tidak kuat menahan air matanya.
" fadel " kata vita seraya memeluk fadel erat, vita melampiaskan segala kerinduannya kepada adiknya itu.
" kakak, fadel rindu " kata fadel memeluk erat vita, fadel menenggelam kan wajahnya pada tekuk leher vita.
" maaf kakak gak ada buat kamu selama ini " kata vita sambil memandang wajah fadel. " kamu udah besar ya, pasti udah punya pacar ?" kata vita menggoda fadel.
" masih aja lo bercanda di situasi sedih kayak gini " kata lita menatap vita kesal.
" bodo " kata vita tersenyum hangat pada adiknya itu.
" gisa, kami minta maaf, kami mengakui kami salah " kata mama vita dengan wajah berlinang air mata.
" tapi maaf, nama saya bukan gisa tapi vita. saya juga sudah memaafkan kalian " kata vita langsung berwajah dingin.
" benarkah ?? apa kamu akan kembali lagi ke indonesia ?" tanya ayah dari vita menatap vita penuh harap.
" bukan berarti saya memaafkan kalian, saya akan balik. saya sudah nyaman disini dengan keluarga baru saya " kata vita dengan rahang menegas.
" kenapa seperti itu ?? kamu bahkan tidak mau kembali pada keluarga mu sendiri " kata marry angkat bicara.
" kalian kira saya tenang dalam 3 tahun ini, tanpa keluarga, tanpa kasih sayang. apa menurut kalian saya tenang tinggal dijalanan dengan kelaparan " kata vita menatap seluruh keluarganya meminta penjelasan.
" saya sudah bisa hidup mandiri, dan memulai hidup baru saya. jadi mulai sekarang kalian jangan ganggu saya lagi, saya sudah bahagia disini " kata vita tersenyum miris.
" terimakasih atas perjuangan kalian untuk mencari saya kemari, saya juga berterima kasih karena sudah merawat saya puluhan tahun " kata vita menunduk sedih.
" untuk fadel, kakak harap kamu bisa bahagia di indonesia tanpa kehadiran kakak. kakak harap kamu bisa jaga adik bungsu kita. kakak minta maaf karena tidak bisa kembali, tapi kakak janji jika ada waktu kakak akan menemui mu. di indonesia. " kata vita melangkah masuk ke dalam rumah meninggalkan keluarganya yang menangis tersedu sedu.
" maaf tante, mungkin vita belum bisa nerima semua ini. saya yakin vita masih menyayangi kalian " kata doni sambil menatap mama vita dengan sendu.
" terima kasih nak, ini hari terakhir kita disini. jadi kita harap kamu bisa jaga dia denga baik " kata ayah vita menatap doni penuh harap.
" cih, ngapain kalian disini ?" teriak mita dan nita yang tiba tiba datang dengan wajah kesal.
" kalian siapa ?" tanya fadel kepada mita dan nita, sedangkan lita hanya menatap bosan.
" drama banget ya kalian, setelah lama kalian tinggalin vita gitu aja di jalan, sekarang kalian datang cuma ngucapin kata maaf " kata nita menatap tajam marry.
" kalian juga sebenarnya tidak punya hak lagi atas vita, bahkan kalian sudah tidak mengangap dia anak kalian lagi bukan ?!" kata mita penuh penekanan.
" kalian hanya buang buang uang untuk anak seperti vita, dia sudah bahagia dengan hidupnya sendiri. meskipun tanpa orang tua sedikit pun " lanjut lita yang menatap jengah dion dan marry.
" kalian tau apa tentang keluarga kami ?? kalian hanya bisa mencemoh kami seperti itu " kata dion menatap mereka tajam.
" bahkan kami lebih tau gimana mulut busuk kalian itu " kata lita menatap dion tajam.
" lo tau vita gadis yang rapuh dan saat ini bisa bertahan dengan tekatnya sendiri. vita gadis SMA yang dikenal berandalan di sekolahnya " kata lita menatap orang tua vita tajam.
" apa kalian tau gimana vita membiayai sekolah dan hidupnya, ia banting tulang woi. kalian tau gimana dia disekolah, bahkan gurunya sendiri tidak menyukainya karena dia menjadi 'badgirl", kenapa dia kayak gitu ?? itu juga karena kalian " kata lita menatap mereka yang mulai bungkam.
" jadi sana kalian balik, dan jangan ganggu dia lagi " kata nita mulai masuk ke dalam rumah dan diikuti yang lain. mereka meninggalkan keluarga vita yang menangisi penyesalan mereka.

********
NEXT..........

CRAZY GIRL'S [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang