Hembus angin menyapa lembut,
Diiringi sang nyaman,
Ombak membadai dan pasir menyambut,
Dan sekelip mata tawaku ditawan.Ku korbankan setiap jasadku,
Tak ku biarkan kau rapuh,
Walaupun jalan dipilih berliku,
Demi kalian ku lindung teguh.-AMOAG
YOU ARE READING
Puisi si Mati
PoetryAku menulis semula..kerana tak mungkin aku hanya mengungkap kata-kata di minda ini hanya 30 muka surat yang lalu.Yang pasti aku tak ingin tulisan ini mati.seperti aku.