"Haaahh!!"
Traaakk! Traaakk!!
Sudah hampir sebulan sejak kedatangan Riyan dan yang lainnya ke dunia ini dan ia terus saja berlatih. Walau tidak dapat mempengaruhi status, tapi Riyan terus saja berlatih pedang dengan Faleon untuk menambah kemampuan dasarnya.
Faleon mengajaknya untuk berlatih agar kemampuan dasar dalam berpedangnya dapat memumpuni. Memang tidak menambah status miliknya, Riyan berlatih pedang dengan Faleon agar ia dapat membela dirinya sendiri dari bahaya yang berada di sekitarnya. Akan fatal jika ia terkena serangan sedikit saja karena parameter nyawanya hanya 16 poin, itu mengerikan.
Traaakk!!
Ayunan kuat dari Faleon mementalkan pedang kayu yang Riyan gunakan. Melihat itu, ia sedikit terkejut. Pedang kayunya terlempar beberapa meter ke belakang sehingga tidak mudah untuk mengambilnya dengan cepat. Ia perlu mengalihkan perhatian Faleon terlebih dahulu agar tidak mendapat serangan dari belakang saat ia berusaha mengambil pedang kayunya.
"Hah... hah... hebat sekali, Riyan, hanya dalam 2 minggu kau dapat mengimbangiku sampai sini."
"Te-terima kasih..."
Bersama nafas yang tak beraturan, keduanya saling menatap mata satu sama lain. Faleon mengetahui bahwa Riyan sangat cepat mempelajari sesuatu, tapi ia tak menyangka jika Riyan juga dapat dengan mudahnya mempelajari gerakan fisik hanya dalam 2 minggu.
Dengan adanya skill [Comprehension], Riyan juga bisa mempelajari berbagai hal yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Buktinya ia mampu mengimbangi permainan pedang Faleon, padahal baru berlatih sekitar 2 minggu.
"Latihan untuk hari ini cukup sampai sini dulu..."
"Ya..."
Bruukk...
Setelah Faleon menyatakan itu, merek berdua ambruk terduduk di atas rumput karena sangat lelah. Mereka telah berlatih sekitar 1 jam sejak dimulai, itu hal yang wajar jika mereka kelelahan seperti ini. Untuk Riyan yang tidak terbiasa dengan gerakan tubuh, ia jauh lebih lelah daripada Faleon yang telah berlatih pedang selama lebih dari 7 tahun.
"Tidak ada yang melihat, kan?"
"Ya, kau tenang saja, mereka juga sedang berlatih di halaman depan."
"Baguslah..."
Sambil menghela nafas lega, Riyan merebahkan tubuhnya ke rerumputan halaman. Mereka berlatih di halaman belakang istana karena keinginan Riyan sendiri. Ia tidak ingin latihan ini diketahui oleh teman-temannya karena pasti akan memperburuk keadaannya dengan para murid.
Kadang-kadang, mereka juga berlatih di hutan dan berburu monster-monster lemah agar level Riyan sedikit naik. Para murid lainnya telah berada di sekitar level 16 dan 20, sedangkan Riyan masih berada di level 6. Itu karena Riyan tidak dapat menaklukkan seekor monster sendirian dan tidak ada yang mau menemaninya berburu, kecuali Faleon.
Status Riyan yang luar biasa lemah itu membuatnya hampir mustahil mengalahkan makhluk terlemah sekalipun. Makhluk terlemah di dunia ini memiliki poin nyawa sekitar 20 dan kekuatan fisik sekitar 4 poin. Jika Riyan terkena serangan dari makhluk tersebut sebanyak 4 kali, maka habislah sudah.
Faleon membantunya menaikkan level dengan cara mengurangi nyawa monster dan menerima semua serangan sekaligus melindunginya, lalu Riyan akan menyelesaikan serangan terakhir agar levelnya bertambah. Tidak ada parameter experience di dunia game, tapi hanya ada angka yang menunjukkan level. Semua itu tidak bisa diperkirakan.
"Riyan, apa kau tidak apa-apa dengan ini?"
"Hm? Apanya?"
"Kau tahu, kau selalu dijauhi oleh teman-temanmu kecuali 5 orang yang peduli padamu. Aku khawatir jika mentalmu akan terpengaruh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale of Unknown : Hero From Zero [DROP]
FantasyRiyan Klaint, seorang pelajar biasa dengan hidup yang tak biasa. Suatu hari, ia beserta teman-teman kelasnya secara paksa dipanggil menuju dunia lain. Karena dipanggil secara paksa, mau tidak mau mereka terlempar ke dunia lain. Mereka dipanggil ke d...