third-seven days

25 2 0
                                    

part ini memang sengaja di banyakin.
makasih yg sudah baca walaupun msih reader silent.
ohh ya jgn lupa like ya.

.
.
.
.
.
.


Dengan perlahan tapi pasti aku memarkirkan mobilku di toko yang tak jauh dari sekolah, setelah itu aku berlari dengan hati hati ke arah belakang sekolah.
“sial, pake acara telat lagi, untung aja pelajaran pagi ini gurunya pada astral semua” aku bersiap meloncati pagar, memerhatikan kanan kiri Kemudian melempar tasku kedalam dan bugh, aku mendarat kurang sempurna karena kaki ku terasa sakit sekarang, namun aku segera berlari menuju atap sekolah melewati jalan aman agar tak bertemu dengan mam jessy atau guru lainnya.
.
.
.
.
Seperti biasa aku menjulurkan kakiku kebawah, mataku selalu menyapu setiap murid yang berlalu lalang di halaman sekolah, para siswa yang bermain basket pun tak luput dari perhatianku, namun aku hanya memerhatikan bola basketnya bukan siswanya. Aku menoleh kebelakang.
“aneh, aku rasa tadi ada seseorang” batinku karena aku merasa seperti ada bayangan seseorang di belakangku. Aku mengambil tasku dan mengeluarkan laptop, menyalakannya dan memutar film.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tetttttttttttt tetttttttttttttt
Hah gak kerasa udah istirahat, aku pun bergegas ke kelas,
“monyettt, wait wait”
teriak seseorang yang tak lain adalah Laura, karena tak ada seorang murid pun di sekolah ini yang berani memanggilku seperti itu kecuali Laura, sedangkan Ronald, kami berdua hanya saling sapa saat di luar lingkungan sekolah.
“napah”
tanyaku pada laura sambil menaikan satu alisku.
“inget sisa 4 hari loh”
ucapnya mesem mesem tidak jelas, aku menarik nafas panjang
“semalam gagal”
ucapku lesu.
“yahhh bukannya mr. Tony kemarin ngajak kamu kerumahnya, kan kemarin kamu minta ajarin dia serangan dot”
sahut  laura dengan tersenyum manis, mendengar itu aku hanya mendengus kesal
“DDOS, bukan dot. Ya lalu” tanya ku pada laura
“ya maksudku you know lah, ayo sore ini, padahal semalam aku mengajakmu minum karena dia mengatakan seperti itu padaku kemarin” sahutnya masih dengan tersenyum manis
“hem what everlah” ucapku. aku dan laura berjalan ke arah lapangan basket, aku yakin pasti laura ingin menghampiri mr. Tony yang berada di seberang lapangan sana, tiba tiba langkahku terhenti saat seorang pria tak sengaja menabrakku dan menumpahkan jus strawberry di baju seragamku. aku menarik nafas geram, perlahan aku mendongak ke wajahnya yang tak terlihat jelas karena terkena sinar matahari ya dia lebih tinggi dariku.
“maaf” pintanya padaku tulus, mendengar itu aku merebut sisa jus strawberry yang ada di tangannya dan menumpahkan di bajunya, ternyata dia kelas XII karena tertempel di seragamnya.
“maaf” ucapku dengan nada mengejek padanya dan segera berlalu meninggalkannya karena kami mulai di kerumuni oleh banyak siswa dan siswi di lapangan.
.
.
.
.
.
.
Aku berjalan memasuki kelas setelah sebelumnya mengganti pakaianku dengan seragam olahraga kami. Saat kakiku melangkah kedalam kelas, mata para siswa mentapku tajam. Dan tiba tiba joni menghampiriku
“naumy, gila kamu keren banget” ucapnya girang dan seperti biasa aku mengabaikannya, dan bergegas menuju bangku ku.
Siang ini aku tidak niat membolos karena mam jessy pasti akan datang ke kelasku untuk memeriksa kehadiranku, karena kemarin aku ketahuan bolos.
.
.
.
.
.
Accses denied! Accses denied!
Selalu tertulis seperti itu, entah mengapa begitu sulit untuk menyusupi laptop mr. Tony, aku menutup laptopku memasukannya kedalam laci yang ada di bawah tempat tidurku, karena tempat tidurku memang dirancang dengan laci dibawahnya, tidak kentara jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Aku memasuki walk in closed, mengambil hotpants berwarna cream, baju berwarna putih dan sepatu sket berwarna senada, aku mengenakannya dan menguncir rambutku asal.
Aku mengambil vape yang ada dibawah tempat tidurku, menghisapnya beberapa hisapan dan menghembuskannya, menghisapnya lagi tiga hisapan dan menghembuskannya lagi. Kemudian aku meletakan vapeku kembali dan berlalu keluar.
.
.
.
.
.
“eh anjing kamu di mana?” tanyaku pada aura di seberang telepon
“aku mau kerumah mr. Tony aku tunggu 5 menit lagi di rumahnya”
“gak ah males”
“dahhh”
Aku melempar handphone ku ke kursi belakang, dan mulai memacu mobil ferrari ku menuju rumah mr. Tony, karena saat masih kelas X laura sering mengajakku untuk mengitari rumah mr. Tony makanya aku sudah hafal dengan alamatnya.
Ting tong
Baru sekali aku menekan bel, sosok mr. Tony keluar dengan celana pendek dan kaos oblong dia membuka kan pintu pagar, aku menatapnya lekat, dia nampak biasa saja padaku. “oh naumy, ayo masuk” ucapnya santai, mendengar itu aku pun mengikuti perintahnya.
“oh ya mau minum apa?” tawar mr. Tony manis, aku diam sejenak
“jus strawbery” ucapku kemudian, mr. Tony hanya tersenyum dan berlalu kedapur
“baiklah tunggu sebentar ya” aku hanya mengangguk.
“rumahnya besar, apakah dia tinggal sendiri, tapi apakah dia tidak lelah mengurusinya, bukankah dia sibuk mengajar, tapi tunggu dengan rumah sebesar ini dari mana dia mendapatkan uangnya bukankah dia hanya seorang guru produktiv, mungkin dia mempunyai bisnis selain mengajar di sekolah, mobilnya saja lamborghini” batinku, namun saat sedang asyik memikirkan mr. Tony, dia pun datang dengan segelas jus di tangannya, aku tersenyum kaku.
“terima kasih” ucapku padanya, dia hanya tersenyum seperti biasa, baru saja dia ingin mengucapkan sesuatu tiba tiba bel rumahnya berbunyi. Dia pun melihat ke luar sesaat kemudian tersenyum.
“teman mu tiba” ucapnya sambil mengulum senyum, aku pun tersenyum canggung, dia menghampiri laura dan mengajaknya masuk.
“mau minum apa laura?” tanyanya manis pada laura, laura tersenyum manis
“jus jeruk” ucapnya, mr. Tony pun berlalu ke dapur
“bukannya kamu minta di ajarin serangan dot, terus laptop kamu mana?” tanya laura heran, aku pun hanya menghela nafas.
“DDOS, D- D- O- S” sahutku geram, sedangkan laura hanya tersenyum manis, mr. Tony datang dengan segelas jus jeruk, laura menatap mr. Tony heran.
“di sini Cuma ada 2 gelas, dimana gelas mr,?” tanya laura heran, mr. Tony hanya tersenyum
“itu” sahut mr. Tony sambil menunjuk ke arah gelas yang terletak di samping tv led di sebelah sana, laura pun nyengir dan meminum jusnya, mr. Tony duduk di depan kami.
“lalu dimana laptopmu ?” tanya mr. Tony heran, aku pun hanya tersenyum terpaksa,
“lowbat mr.” Sahutku, sedangkan mr. Tony hanya mengerutkan keningnya
“kenapa tidak di charger disini saja?” sambungnya kemudian, mendengar itu aku hanya menggaruk kepala ku yang tak gatal, mr. Tony kembali tersenyum.
“laura, sebaiknya kamu juga belajar, kamu tau dari kelas X kamu ulangan pelajaran mr, belum pernah sekali pun kamu tidak remedial, kadang mr bosan untuk meremedial laura sendiri” ucap mr. Tony mulai menceramahi laura, mendengar itu laura hanya mengerucutkan bibirnya.
“baiklah tunggu di sini mr akan ambil laptop mr” sambung mr. Kemudian, lalu diapun bergegas pergi ke dalam  untuk mengambil laptop yang ia maksud. Perlahan aku meminum jus strawberry buatan mr. Tony, sejenak aku memejamkan mata, dia memasukan yogurt, gumamku sendiri. Sedangkan laura hanya tersenyum tak jelas memerhatikan sekeliling rumah mr. Tony.
.
.
.
.
.
Aku berjalan memasuki kelas setelah sebelumnya mengganti pakaianku dengan seragam olahraga kami. Saat kakiku melangkah kedalam kelas, mata para siswa mentapku tajam. Dan tiba tiba joni menghampiriku
“naumy, gila kamu keren banget” ucapnya girang dan seperti biasa aku mengabaikannya, dan bergegas menuju bangku ku.
Siang ini aku tidak niat membolos karena mam jessy pasti akan datang ke kelasku untuk memeriksa kehadiranku, karena kemarin aku ketahuan bolos.
.
.
.
.
.
Accses denied! Accses denied!
Selalu tertulis seperti itu, entah mengapa begitu sulit untuk menyusupi laptop mr. Tony, aku menutup laptopku memasukannya kedalam laci yang ada di bawah tempat tidurku, karena tempat tidurku memang dirancang dengan laci dibawahnya, tidak kentara jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Aku memasuki walk in closed, mengambil hotpants berwarna cream, baju berwarna putih dan sepatu sket berwarna senada, aku mengenakannya dan menguncir rambutku asal.
Aku mengambil vape yang ada dibawah tempat tidurku, menghisapnya beberapa hisapan dan menghembuskannya, menghisapnya lagi tiga hisapan dan menghembuskannya lagi. Kemudian aku meletakan vapeku kembali dan berlalu keluar.
.
.
.
.
.
“eh anjing kamu di mana?” tanyaku pada aura di seberang telepon
“aku mau kerumah mr. Tony aku tunggu 5 menit lagi di rumahnya”
“gak ah males”
“dahhh”
Aku melempar handphone ku ke kursi belakang, dan mulai memacu mobil ferrari ku menuju rumah mr. Tony, karena saat masih kelas X laura sering mengajakku untuk mengitari rumah mr. Tony makanya aku sudah hafal dengan alamatnya.
Ting tong
Baru sekali aku menekan bel, sosok mr. Tony keluar dengan celana pendek dan kaos oblong dia membuka kan pintu pagar, aku menatapnya lekat, dia nampak biasa saja padaku. “oh naumy, ayo masuk” ucapnya santai, mendengar itu aku pun mengikuti perintahnya.
“oh ya mau minum apa?” tawar mr. Tony manis, aku diam sejenak
“jus strawbery” ucapku kemudian, mr. Tony hanya tersenyum dan berlalu kedapur
“baiklah tunggu sebentar ya” aku hanya mengangguk.
“rumahnya besar, apakah dia tinggal sendiri, tapi apakah dia tidak lelah mengurusinya, bukankah dia sibuk mengajar, tapi tunggu dengan rumah sebesar ini dari mana dia mendapatkan uangnya bukankah dia hanya seorang guru produktiv, mungkin dia mempunyai bisnis selain mengajar di sekolah, mobilnya saja lamborghini” batinku, namun saat sedang asyik memikirkan mr. Tony, dia pun datang dengan segelas jus di tangannya, aku tersenyum kaku.
“terima kasih” ucapku padanya, dia hanya tersenyum seperti biasa, baru saja dia ingin mengucapkan sesuatu tiba tiba bel rumahnya berbunyi. Dia pun melihat ke luar sesaat kemudian tersenyum.
“teman mu tiba” ucapnya sambil mengulum senyum, aku pun tersenyum canggung, dia menghampiri laura dan mengajaknya masuk.
“mau minum apa laura?” tanyanya manis pada laura, laura tersenyum manis
“jus jeruk” ucapnya, mr. Tony pun berlalu ke dapur
“bukannya kamu minta di ajarin serangan dot, terus laptop kamu mana?” tanya laura heran, aku pun hanya menghela nafas.
“DDOS, D- D- O- S” sahutku geram, sedangkan laura hanya tersenyum manis, mr. Tony datang dengan segelas jus jeruk, laura menatap mr. Tony heran.
“di sini Cuma ada 2 gelas, dimana gelas mr,?” tanya laura heran, mr. Tony hanya tersenyum
“itu” sahut mr. Tony sambil menunjuk ke arah gelas yang terletak di samping tv led di sebelah sana, laura pun nyengir dan meminum jusnya, mr. Tony duduk di depan kami.
“lalu dimana laptopmu ?” tanya mr. Tony heran, aku pun hanya tersenyum terpaksa,
“lowbat mr.” Sahutku, sedangkan mr. Tony hanya mengerutkan keningnya
“kenapa tidak di charger disini saja?” sambungnya kemudian, mendengar itu aku hanya menggaruk kepala ku yang tak gatal, mr. Tony kembali tersenyum.
“laura, sebaiknya kamu juga belajar, kamu tau dari kelas X kamu ulangan pelajaran mr, belum pernah sekali pun kamu tidak remedial, kadang mr bosan untuk meremedial laura sendiri” ucap mr. Tony mulai menceramahi laura, mendengar itu laura hanya mengerucutkan bibirnya.
“baiklah tunggu di sini mr akan ambil laptop mr” sambung mr. Kemudian, lalu diapun bergegas pergi ke dalam  untuk mengambil laptop yang ia maksud. Perlahan aku meminum jus strawberry buatan mr. Tony, sejenak aku memejamkan mata, dia memasukan yogurt, gumamku sendiri. Sedangkan laura hanya tersenyum tak jelas memerhatikan sekeliling rumah mr. Tony.

Seven Days To Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang