6 - percakapan di titik terendah laut

256 34 6
                                    

caution: have you ever thought what kind of person Salma Kayana is? well this is the answer.

<anyway happy reading>

"have you ever met someone that'll still loves you even though you're not trying to be likeable in front of them? cool, don't lose them."

***

Salmon tidak bisa mendeskripsikan apa yang telah terjadi padanya hari ini. Semuanya terasa terlalu cepat, bahkan untuk dicerna terlebih dahulu sekalipun.

Benar dugaan Salma, gadis itu memang ajaib. Setelah Salmon membantunya untuk mempromosikan acaranya, acaranya benar-benar digandrungi oleh banyak cewek.

Namun, yang terpenting sekarang bukan itu semua. Melainkan, saat ini Salmon dan Salma, sedang berada di dalam ruang osis, berdua, ditemani suasana canggung.

Klise.

Salmon mematung, padahal, boro-boro dulu dia memikirkan akan terjebak berdua bersama Salma. Mengenal Salma Kayana, ketua osis garang itu saja, dia sudah malas.

Tapi semesta tidak sedang berbaik hati hari ini. Pak Satpam sudah pulang, gerbang sekolah sudah di tutup. Mereka mau tidak mau menunggu di ruang osis karena halaman sekolah sudah gelap, dan ruang kelas semuanya sudah di kunci.

Salmon duduk mematung, canggung.

"Salmon," Salmon menoleh pelan, sedikit kaget. Entah kenapa, Salmon merasakan sensasi aneh ketika Salma memanggil namanya, sesuatu yang tidak bisa dideskripsikan.

HAH

SEBENTAR SEBENTAR SEBENTAR SEBENTAR

Salmon menarik napas, pelan, agar Salma tidak nenyadari ada sesuatu yang salah dengan Salmon.

Salmon mendongak pelan, "Apa?" tanyanya kemudian. Salma menggeleng, "Nggak,"

"Cuma biar nggak secanggung tadi aja," ucapnya seraya tertawa getir.

Entah sejak kapan Salmon memperhatikan wajah Salma seraya gadis itu menyibak pelan rambutnya yang menghalangi matanya. Salma Kayana letih, itulah yang bisa dideskripsikan secara spontan ketika melihat wajahnya.

Gadis itu terlalu banyak berdedikasi, tapi siapa yang bisa menyadari pengaruhnya?

"Lo nggak capek apa?" tanya Salmon, akhirnya. Salma menoleh, "Maksud lo?"

"Yaaa.." Salmon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Lo nggak capek gitu, keseharian lo melelahkan kaya gini?"

Salma tertawa kecil, memahami apa maksud pertanyaan Salmon. "Ya gue capek, gue nggak mau pencitraan kalau gue nggak capek sama sekali,

karena nyatanya gue capek, dan gue nggak menolak fakta itu."

"Tapi semua orang secara tidak langsung diharuskan untuk memberikan yang terbaik punyanya, dan ya, nggak perlu semua orang tau bahwa kita telah memberikan apa yang terbaik yang kita miliki."

"Tapi meski gitu bukan berarti lo memaksakan diri lo sendiri," Salmon bergeser pelan ke arah kanan, mempersempit jarak antara mereka, "Capek itu boleh, tapi jangan terlalu capek biar bisa tetap hidup." Salma cuma nyengir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden Salmon [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang