4 - mantan ikan yang telah menjadi gurita

189 30 2
                                    

"Lo tau kalo Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan? Dan walaupun gue adalah orang terakhir yang tidak memiliki pasangan, gue nggak mau berpasangan dengan seorang Salmon. Titik."

***

"Err, Salmon?" tanya Ara, ragu. Padahal, dulu berbicara dengan Salmon adalah sebuah rutinitas, Ara tahu seluk beluk kehidupan Salmon, habitnya, sifatnya, titik lemahnya, namun mau tidak mau Ara harus melupakan semua itu.

"Mau a-eh, gue bantu?"

"Nggak, nggak usah." jawab Salmon tegas. Mendengar jawaban Salmon, Ara langsung tahu diri, Ara langsung tahu bahwa Salmon tidak bisa membuka diri terhadap dirinya lagi, semuanya tidak akan bisa seperti dulu.

Ara terdiam, lidahnya getir hendak mengucapkan penjelasan. Ara tahu, tahu betul bahwa Salmon sudah berubah, bukan Salmonnya lagi. "Mon, gue minta ma-"

"Udahlah Ra, semuanya udah jelas. Lo ilang, tanpa kabar, berminggu-minggu, terus dengan gampangnya mutusin gue. Semuanya udah jelas, Ra, nggak ada yang perlu dimaafin. Kodratnya gue yang selalu salah kan? Nggak apa-apa, gue udah ikhlas."

"Mon,"

"Kita menikmati hubungan kita berdua, Ra. Bukan cuma gue yang seneng, lo juga seneng kan? Kita jalani ini semua berdua, nggak ada paksaan sama sekali. Gue cuma masih kecewa aja karena dengan lo bisa-bisanya ninggalin gue tanpa alasan yang proper."

"Salmon," Ara ingin sekali melanjutkan kata-katanya, namun Ara memilih bungkam, karena Ara tahu Salmon bukanlah lagi Salmon yang akan tersenyum saat mendengar perkataan Ara.

Dan Salmon tidak akan menjadi Salmon yang dulu lagi. Tidak akan.

Ara menghela napas dan memilih pergi,
Meninggalkan Salmon yang masih tidak percaya dengan apa yang telah dia lakukan barusan, berlaku jahat kepada seorang gadis yang pernah ia sayang.

***

Di bawah bulan yang bersinar terang, dua sosok insan itu sedang meracau.

Bram memetik gitarnya, Atara bertugas nyanyikan lagu menye-menye.

Sedangkan Salmon, Salmon galau, galau abis. Bukan gara-gara cewek atau kejadiannya dengan Ara tadi, namun karena dendamnya dengan Kayana masih belum terbalas.

Tetapi yang perlu didiskusikan disini adalah, 3 sekawan ini memang sweet parah, mereka sleepover di rumah Bram karena besok hari minggu.

"Anjaaaay pangeran berikan kita galau!" celetuk Bram memecah suasana yang hening.

"Lah? Maksud lo apaan? Lo aja kali yang kedapetan galaunya Salmon, gue mah masih pengen happy,"

"Maksud gue Salmon itu pangeran berkuda, tapi kudanya wujud ikan, diksi gue kurang pas ya?" Atara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, Salmon mendongak, "Tenanglah sayang-sayangku, abang tau adinda rindu abang tapi tak begini caranya!"

"Bangsat,"

"Lo kenapa sih? Masalah Ara? Jadi selama ini lo belum move on? Buset, Mon, kucing gue aja udah beranak!" Atara menepuk dahinya, pura-pura dramatis, Salmon hanya membalasnya dengan tatapan 'U Wot.'

Hidden Salmon [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang