Waktu terus berlalu , kisah pun tak pernah berubah masih sama tentang doa kebahagiaan yang selalu kami ingin kan , banyak bahkan teramat banyak cerita yang kami lewati hingga tak tau ingin ku katakan bagaimana lagi , yang aku tau ingin ku simpan sendiri dan akan ku ceritakan kelak.
Tak ku sangka dalam bayangan apapun tentang memilikinya adalah kado terindah ku , setiap waktu nya terus ku ukir kisah harmoninya sebuah hubungan kecil tentang cinta yang jujur tak pernah ku jalani sebelum nya.
Sudah tiga bulan aku menjalin kisah dengan nya , meski dimulai dengan hal sederhana ' namun aku merasa sudah teramat jauh menyayangi nya hingga tak terfikir oleh ku untuk pergi , menyakiti , apa lagi menghianati nya , yg aku tau " membahagiakan nya adalah hal mutlak " .*
Minggu depan sudah memasuki bulan ramadhan , terasa berbeda bulan ramadhan tahun ini di rumah ku , karna keluarga ku pergi ' adik laki laki dan perempuan ku sudah di bali , ibu ku pergi ke sumatra untuk mengurus nenek ku yang jatuh sakit dan terpaksa di bawa ke kampung halamannya , namun tak jadi masalah buat ku sendiri , ku fikir aku masih memiliki dia disini , dia akan menemani ku kapan saja , apa lagi rumah kami yang hanya terhitung langkah kaki .
Puasa pertama pun tiba , ku jalanin seperti biasa nya , menghabiskan waktu bermalas malasan yg sering kali ku lakukan kini tak ada lagi , sedari pagi aku bersama nya , mengisi waktu seadanya sambil tetap menjaga puasa kami tetap lancar , hingga tiba senja menjemput ' aku berkemas menyiapakan persiapan buka , hingga tak kusadari ada yang mengalir di pipi ku " ya , aku meneteskan air mata ku , membayangkan ini adalah hari pertama ku berbuka puasa dan aku hanya sorang diri ". Ketika waktu berbuka pun tiba , aku hanya menenggak air putih dan tetap terhanyut dalam kesedihan , ku kabari dia tentang perasaan ku kini , tak banyak kata yang terucap dari nya seakan dia tau apa yg kurasa.
Sudah jangan bersedih terus , kamu makan dulu sana " pinta nya menenangkan suasana hati ku saat ini .
Tak ku jawab lagi , aku bergegas untuk menjalankan sholat magrib dan kuharap aku akan lebih tenang .
*
Hari hari berikutnya aku jarang berada dirumah , lebih banyak menghabiskan waktu diluar , dan sesekali mengunjungi nya .
Namun entah mengapa berusaha lari karna merasa sendiri hingga aku lupa jika aku memilikinya , ya dia.Puasa ngga kamu ? Tanya dia saat ku temui dia di rumah nya
Ngga nih heheh , " jawab ku sambil mengambil secangkir gelas
Haihh kamu nih payah " ledek nya sambil beranjak mengambilkan ku minum .
Bukan tak menghormati orang yg sedang puasa , tapi godaan bukan krna ada nya hal , tapi gimana hati menjalanin nya , jika niat aku yakin tetap terjaga " begitu pula dengan hubungan ".
*
Beberapa hari ini rumah ku ramai dipenuhi kawan kawan ku yg sekedar mengisi waktu luang berpuasa , ada pula yang asik sedang menyantap makan siang , ada yg bermain game di ruang tamu , seakan menghibur ku agar tak merasa kesepian , ku tinggal mereka yang sedang asik , ku hampiri kesayangan ku di rumah nya , karna ku fikir hari ini pun dia tak lagi puasa krna hal kewanitaan datang ,
Hay sayang , gimana lancar hari ini ? Tanya ku tentang nya yg sedang datang bulan
Lumayan lancar nih , rumah kamu ramai banget . " jawab nya sambil menanyakan keadaan rumah ku yg memang terlihat bising dengan kedatangan mereka
Iya , teman ku kumpul semua , makannya aku kesini hehe ngobrol sama kamu lebih seru , " balas ku , seakaan aku hanya ingin mendengarkan ceritanya dari pada bercerita dengan sekumpulan manusia konyol yang sedang bertumpuk mengacaw dirumah ku.
Oya , kamu pulang kampung ga nanti lebaran ? Tanya ku sambil menghela nafas , merasa tak rela ditinggal di hari itu ketika aku akan hanya sendiri disini.
Ngga tau juga ya mamah gimana , aku sih ga mau kan ada kamu disini " jawab nya sambil tersenyum seakaan menenangkan hati untuk didengarkan.
Syukur deh kalo emang kamu ga pulang , jadi lebaran taun ini kita bisa kumpul hehe , " dengan senyum penuh bahagia aku yakin akan hal itu.
*
H-2 menjelang hari raya idul fitri , semakin menjadi kesedihan ku dalam rumah , aku sendiri tanpa ada ibu ku dan nenek ku yang dikabar kan kian memburuk keadaan nya bahkan hari ini akan di berangkatkan menuju bali karna permintaan nenek ku. Bahkan aku pun di suruh segera menyusul ke bali sehabis lebaran nanti , terasa berattttttt !! Gumam ku dalam hati , tapi aku tetap memutuskan untuk berangkat , walau aku tau dia akan merasa kesepian nantinya .
Habis lebaran nanti , aku berangkat ke bali sayang , nenek sudah disana dan kabar nya kian memburuk , semua sudah berkumpul disana ," kuceritakan padanya akan keberangkatan ku itu.
Berapa lama kamu disana ? Jangan lama lama ya , aku disini gimana ? " trus dan terus bertanya seakan tak mengizinkan aku pergi jauh
Mungkin hanya 2minggu sayang , aku bakal cepat pulang ko , " aku coba menenangkan dan meyakin kan nya jika aku hanya pergi sebentar dan pasti kembali.
*
H+3 hari raya idul fitri , tiba saat dimana aku berpamitan dengan nya , tak terbendung kesedihan ku , terasa berat namun adahal yg lebih harus ku lakukan karna disana keluarga sudah menunggu , aku langkahkan kaki yg terasa berat menghampiri rumah nya untuk berpamitan dengan nya dan ibu nya .
Aku berangkat dulu ya sayang " sambil ku kecup kening nya
Janji kamu bakal pulang ya ?! " pinta nya , seakan aku akan pergi dan tak kembali
Iya sayang , aku bakal secepatnya pulang ko , kamu jaga diri baik baik , jangan nakal dan jaga hati disini , aku takan pergi tanpa kembali , jadi tunggu aku ya . " kujelaskan padanya dan berharap itu dapat menenangkan hatinya ,
Tak ada jawab dari nya , hanya sebuah anggukan kecil seakan iya dan tidak iya mengizinkan ku pergi .
See you sayang , tunggu aku kembali ya ....
Dan aku pun pergi dengan iringan tetesan air mata yg mengalir , belum siap menahan rindu , belum siap aku untuk tak melihat nya sehari saja , bahkan senyum nya adalah hal yg akan teramat ku rindukan " karna hal yang kami lewati tanpa sedikit pun berfikir akan kata rindu " bagaimana merindu setiap saat aku bisa bertemu .
Thanks view nya
Coment star ya ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & Senja
RomanceDimulai dari hal sederharna " pertemuan " Dan berakhir dengan hal sulit " perpisahan "