4

154 5 0
                                    

Assalamualaikum Ukhty. Apa kabar? semoga selalu sehat walafiat dan masih tetap istiqomah di jalan Allah. Amin.

Ustadzah kw hadir lagi nih 😊 ! Ada yang kangen??

Krikk..

Krikk..

Krikk..

Oke, nggak apa-apa!

Nah.. Ukhty! sekarang kita akan membahas... hmm? cerita aja deh.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama, tempat atau..

Woyy"! langsung ke ceritanya aja. Dasar KW lu.

**

"Suit.. Suitt! Khem". Terdengar suara siulan dari beberapa pemuda yang tengah nongkrong di pinggir jalan. Si wanita yang tengah merasa di goda, langsung menampakkan wajahnya yang merah karena marah.

"Heh, nggak pernah lihat cewek jalan kali, iya?". Pungkas wanita itu geram.

"Lah, ada rezeki lewat, masa nggak di ambil". Ujar salah satu pemuda dengan dengan penuh penekanan.

"Di depan mata ada rezeki nomplok masa mau ditolak. Lagiah sih neng pakai baju aduhay banget. Mata tambah susah ditutup, jadiin tontonan aja buat kita-kita". Sahut pemuda lainnya yang terus menggoda.

Mata laki-laki itu terus bergeliat nakal. Ia memindai wanita itu dari ujung kaki si wanita yang terbuka bebas karena rok mininya yang ketat, serta baju pendek yang transparan. Hal ini tentu saja, membuat pemuda-pemuda itu tak mampu mengalihkan pandangannnya.
Wanita itu tampak kesal, kemudian ia berlalu begitu saja, meninggalkan ocehan pemuda yang terus menyorakinya.

Tak berselang lama, datang lagi seorang wanita, masih dengan baju yang kurang bahan. Wanita itu berjalan melewati sekumpulan pemuda tadi.

Sambil menghisap batang rokoknya. Sang pemuda itu kembali berkicau (burung kali ah).

"Suitt.. suitt!! mau kemana neng? sendiri aja. Mau dianter? Sekalian entar abang manja-manjain". Goda lelaki itu.

Dengan tanpa rasa malunya wanita tadi tersenyum bangga. Karena merasa para lelaki tadi menyukai dirinya yang berpenampilan seperti itu. Dengan senyumnya, wanita tadi segera berlalu.

Dan kemudian lewat lagi seorang wanita. Wanita itu terlihat begitu anggun. Dengan balutan gamis panjang, serta jilbab panjang yang menutup seluruh auratnya.
Wanita itu berjalan tertunduk melewati para pemuda. Ia memegang erat ujung jilbabnya sambil menundukkan pandangan.

Alhasil, tak ada godaan sedikitpun yang terdengar. Bahkan hanya ada ucapan salam dari salah satu pemuda itu, berbeda dengan wanita-wanita sebelumnya.
Karena memang kewajiban, wanita itu menjawab salam pemuda tadi dengan lirih, bahkan mungkin pemuda itu tak mendengar jawaban salamnya.
Dengan langkah malu, dan pandangan yang tunduk, wanita itu terus berjalan dan berlalu.

Tamat.

Jadi..... maknanya.......

SHALIHAH ZAMAN NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang