Talking - Kai

50 8 0
                                    

  Tak jauh dari tempat duduk Baekhyun dan Sehun, seseorang tengah mendengarkan pembicaraan itu dengan raut wajah terkejut dan tatapannya seketika menjadi kosong ..

  Seseorang yang dengan tidak sengaja berada di tempat itu dan dengan tidak sengaja juga mendengarkan percakapan Baekhyun dan Sehun. Sesungguhnya dia tidak bermaksud mendengarkan, namun saat mendengar namanya disebutkan, dia terkejut dan langsung memutuskan mendengarkan percakapan Baekhyun dan Sehun secara diam-diam. Ya, Joy mendengarkan percakapan Baekhyun dan Sehun, yang bahkan tanpa disadari oleh keduanya. Awalnya dia terkejut, namun wajahnya langsung merona dan jantungnya pun memompa dengan sangat cepat.

  Joy merutukki dirinya sendiri.
  Dia tidak menyangka bahwa sikapnya kepada namja itu membawanya ke dalam permasalahan yang mengikut sertakan soal perasaan.

Joy bangkit dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan kantin dengan semua hal yang berkecamuk di dalam kepalanya.

  3 hari kemudian ...

  Kai sedang berada di halaman belakang kampus. Jam di pergelangan tangan kirinya menunjukkan angka 11, dan matahari tengah membagikan kehangatannya. Kai duduk di bawah pohon besar di tengah halaman dengan earphone ditelinganya dan mata tertutup. Saat sedang asik menikmati pancaran sinar matahari, Kai merasa sinar matahari tidak lagi bersinar merembet ke kulitnya. Takut hujan, Kai membuka matanya untuk melihat, dan ternyata seseorang berdiri tepat di depannya.

  "Kai~ssi a-annyeong" Sapa seseorang yang ternyata adalah Seulgi.

  Degg .. Kaget setengah mati, dan seolah tidak percaya bahwa Seulgi berdiri tepat didepannya, Kai memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk memastikan bahwa dia sedang tidak bermimpi atau berhalusinasi.

  "Kai~ssi kau sedang apa ?" Tanya Seulgi sedikit bingung dengan tingkah Kai, dan Kai akhirnya percaya pada apa yang di lihatnya. Seulgi memang ada di hadapannya, dan itu nyata.

  "E-eh ? Eoh, aku hanya sedang tidak ada jam kuliah jadi kupikir aku ingin habiskan waktu berada disini." Jawab Kai masih sedikit terkejut.

  "Ahh~ begitu. Kau benar, cuacanya sedang bagus, tidak ada salahnya habiskan waktu disini." Ucap Seulgi kemudian duduk di samping Kai dan memandang langit sambil tersenyum.

  Kai benar-benar tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Seulgi duduk di sampingnya. Bahkan bicara dengannya. Ya ampun, 'mimpi apa aku' pikirnya. Kai memandang wajah Seulgi dari samping tanpa berkedip, memperhatikan tiap kali angin bertiup menerbangkan helai rambut Seulgi yang sedang memandang langit sambil tersenyum.

  "Oh iya, ini" Seulgi membuka matanya, mengambil sebotol minuman dingin dari dalam tasnya dan menyodorkannya untuk Kai.

  "Terima kasih" Ucap Kai setelah mengambil botol minuman dingin itu dari Seulgi.

  "Kai~ssi aku menyukaimu" kata-kata itu meluncur dengan bebas dari bibir Seulgi.

  "Uh-uhuk!" Nyaris saja Kai menyemburkan minuman dari dalam mulutnya. Kai terbatuk setelah menelan minumannya, lalu memandangi Seulgi yang kini tengah memerah wajahnya seperti kepiting rebus.

  "K-kau ?! Ei, aku pasti berkhayal, atau aku sedang bermimpi" Ucap Kai menggelengkan kepalanya.

  "auuchh!!" Ringis Kai ketika Seulgi menarik pipi kanannya. "S-sakit yah ? Berarti kau tidak sedang berkhayal atau bermimpi" Kata Seulgi masih dengan wajah memerah.

  "Jadi ? Yang kau katakan tadi ?" Kai berbalik memandangi Seulgi. "Iya. Aku memang menyukaimu, Kai~ssi. Aku berpikir tentang memberitahumu atau tidak. Lalu aku putuskan untuk memberitahumu, karena aku tidak ingin menyesal nantinya jika tidak memberitahu apa yang ku rasakan padamu." Kata Seulgi panjang lebar, membuat sudut-sudut bibir kai terangkat membentuk senyuman dan matanya sayu melihat gadis disampingnya yang ternyata juga memiliki rasa yang sama dengannya. Benar-benar diluar dugaannya, Kai mengira rasa sukanya pada Seulgi hanya bertepuk sebelah tangan, namun ternyata dia salah, gadis yang disukainya yang kini duduk di sampingnya baru saja mengutarakan isi hatinya dengan wajah merah padam. Hal ini membuat Kai merasa dia sanggup untuk melompat dari menara namsan hanya untuk gadis ini.

  Tangan Kai terulur menyentuh dagu Seulgi dan mengangkatnya supaya wajah Seulgi sejajar dengan Kai, dan Kai menatap Seulgi lekat, "Dengar. Aku juga menyukaimu. Aku menyukaimu sejak Baekhyun hyung memperkenalkan kau dan dua temanmu itu. Dan kau tahu, kau baru saja membuatku bahagia hingga ingin terbang rasanya dengan ucapanmu itu." Tutur Kai sambil menatap Seulgi, dan mata Seulgi berkaca-kaca karena perkataan Kai.

  "chup~" Dan satu ciuman sekilas mendarat di bibir Seulgi. Kai mencium Seulgi sekilas. Seulgi kaget, namun Kai tersenyum lembut padanya dan membelai pipi chubby Seulgi. Seulgi menatap mata sayu Kai dan menemukan keyakinannya, bahwa Kai saat ini benar-benar mengatakan yang sejujurnya.

  Mereka duduk sambil saling menautkan jemari dan memandang pemandangan langit yang luas menghabiskan waktu. Seulgi menyandarkan kepalanya di bahu Kai, dan Kai tersenyum sambil membelai sayang kepala Seulgi.

  Di dalam ruang kelas ...

  Entah setan apa yang menghampirinya, Irene tertidur di mejanya dengan begitu pulas, tanpa sadar jika seseorang tengah ikut memiringkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai pengalasnya sambil memperhatikan wajah Irene yang tengah tertidur.

Uncontrollably Love [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang