"Some people said, time is going fast. Some people said tho, there's people change. The truth ? Time flies like it was, and people ? They're not changes like..you know, be a superman or batman or something like that. Kkk~ the meaning is their attitude. That's what changes. And thats what happened now, it make me sure that what i feel ? Its going to be real".
Hari ini akhirnya tiba.
Hari dimana Baekhyun memutuskan untuk menyatakan perasaannya.Baekhyun berlari di sepanjang koridor gedung kampus, melewati kerumunan para mahasiswa yang baru saja menyelesaikan sesi perkuliahan mereka dan hendak beranjak untuk makan siang.
Baekhyun tidak memperdulikan sekelilingnya, yang ada di dalam kepalanya sekarang adalah Joy. Dia harus sesegera mungkin menemukan gadis itu.
Dimana dia ...
Baekhyun menyapukan matanya disepanjang koridor mencari sosok yang sedari tadi dicarinya. Sampai tepat di pintu kantin, Baekhyun menghentikan larinya sambil menghela nafasnya yang kelelahan karna berlari tadi. Lagi, Baekhyun menelusuri tiap sudut kantin, beruntungnya, matanya menangkap sosok gadis dengan senyum gembiranya yang tengah mengembang lebar di depan pelayan kantin. Tanpa menunggu lagi, Baekhyun langsung bergegas menghampiri gadis itu.
"Seulgi~ssi ..." panggil Baekhyun begitu jaraknya sudah dekat dengan gadis itu yang dibalas dengan reaksi keterkejutan gadis itu.
"Kaget aku .. Eoh, Baekhyun~ssi. Ada apa ?" Tanya gadis itu setelah menetralisir rasa terkejutnya karna Baekhyun memanggilnya tadi cukup besar padahal jarak mereka tidak begitu jauh, yang akhirnya menyita perhatian pengunjung kantin kampus.
"Seulgi~ssi kau tidak bersama Joy ?" Tanya Baekhyun. "E-eh ? Joy ? Dia menemani Irene eonni ke perpustakaan. Kau ada perlu dengannya ?" Jawab Seulgi.
Tanpa menjawab pertanyaan Seulgi, Baekhyun langsung balik dan berlari setelah tahu dimana gadis yang dicarinya itu.
Baekhyun berhenti di depan perpustakaan. Baru saja dia memegang kenop pintu, dari luar Baekhyun melihat sosok yang sedang di carinya tengah berada di dalam ruang perpustakaan bersama seseorang, tapi itu bukan Irene~ssi 'pikir Baekhyun saat melihat Joy sedang berbicara dengan seorang laki-laki. Dilihatnya Irene sedang duduk dengan earphone tergantung di telinganya dan buku di tangannya. Penasaran, Baekhyun masuk tanpa menyapa Irene dan berdiri di rak buku tepat disebelah tempat Joy dan lelaki itu. Dia bermaksud mendengarkan percakapan mereka sambil berpura-pura membaca buku yang entah itu buku apa yang sedang dibalik-balikan halamannya."Joy~ah, jd bagaimana ?" Tanya lelaki itu. "Ah, iya Jinyoung~ah, aku mau" Jawab Joy kemudian mereka berdua tertawa bersama tanpa mengetahui bahwa ada lelaki di seberang rak buku tempat mereka berdiri yang tengah menatap nanar buku yang di pegangnya.
Baekhyun berjalan keluar dari perpustakaan dengan pikiran campur aduk. Seolah apa yang di dengarnya itu adalah sesuatu setajam pisau yang sudah menusuk jantungnya.
"Baekhyun hyung~ !!" Panggil seseorang. Yang di panggil sama sekali tidak menoleh ataupun menjawab panggilan.
"YAA!! Baekhyunnn hyungg!!" Panggilnya sekali lagi. Namun sama saja, yang dipanggil tidak menoleh dan berlalu begitu saja di balik koridor.
"Kau lihat dia ? Ada apa dengan sikapnya ?" Tanyanya pada orang disampingnya. Orang di sampingnya melepas earphone dan mengendikkan bahunya. "Nanti saja kita tanyakan padanya hyung. Saat seperti ini dia takkan mau bicara" Jawabnya. "Ayo kita pulang" lanjutnya.
Setiba di dorm, Sehun menghempaskan tubuhnya di sofa sementara Kai langsung mencari Baekhyun untuk menanyakan soal sikapnya yang aneh menurut Kai.
"Baekhyun hyung, kau di dalam ?" panggilnya dari luar kamar. 1 .. 2 .. 3 .. yang di panggil tak juga merespon. Kai akhirnya menyerah dan memutuskan untuk menunggu kapan Baekhyun angkat bicara dan memilih larut dengan aktivitasnya.
Sore hari ...
Baekhyun keluar dari kamarnya, masih dengan raut wajah yang sama dengan saat di kampus. Melewati Sehun yang tengah tertidur di sofa dan berjalan ke arah dapur, dan berpapasan dengan Kai.
"Hyung~ kau baik-baik saja ?" tanya Kai tanpa basa-basi.
"..."
"Aish~ hyungg~ ada apa denganmu ? Eoh ?" tanyanya lagi.
"Aku baik-baik saja, Kai. Ini akan segera membaik dengan sendirinya. Jangan khawatirkan aku." Jawab Baekhyun sekenanya. Dia tahu, jika menceritakan pada Kai, Kai tidak akan paham, jadi dia membiarkannya dan merasa bahwa perasaannya pun akan segera membaik dengan sendirinya.Setelah 2 minggu ..
Seiring waktu, Sehun benar-benar merasa ada hal yang disembunyikan Baekhyun. Sikap Baekhyun bahkan berubah. Baekhyun jadi lebih sering menyendiri dan seolah selalu terlihat sibuk dengan apapun yang dilakukannya. Benar-benar bukan Baekhyun. Sehun memutuskan untuk bicara dengan Baekhyun saat jam makan siang ..
"Baekhyun~hyung .. " Panggil Sehun, yang di panggil mengangkat kepalanya menoleh ke arah Sehun.
"Hyung~, ada apa denganmu ? ada apa dengan perubahan sikapmu hyung ? Dan tolong, jangan bilang ini hanya perasaanku saja karna faktanya kau memang bertingkah aneh 2 minggu ini hyung." Ucap Sehun dengan satu tarikan nafas. Baekhyun pun akhirnya tidak lagi bisa mengelak dan akhirnya menceritakan semua yang terjadi 2 minggu yang lalu saat dia memutuskan untuk menyatakan perasaannya saat itu."APAA ??? Jadi, kau sungguh-sungguh saat itu ?" Baik wajah maupun ekspresi Sehun ? benar-benar tidak dapat digambarkan. Sehun terkejut mendengar penjelasan Baekhyun.
"Ya, aku sungguh-sungguh. Dan yang ku dapatkan, rrghh seperti itulah." Jawab Baekhyun tanpa mau menjelaskan lebih detail dan menundukkan kepalanya.
puk, puk, Sehun memberinya tepukan di bahunya. Baekhyun mengangkat kepalanya dan melihat Sehun.
"Kau akan baik-baik saja hyung. Ini pertama kalinya untukmu." Ucap Sehun sambil tersenyum menenangkan, berharap apa yang dilakukannya sedikit bisa membuat Baekhyun terhibur. Dan benar saja, Baekhyun akhirnya tersenyum mendengar ucapan Sehun.
Tak jauh dari tempat duduk Baekhyun dan Sehun, seseorang tengah mendengarkan pembicaraan itu dengan raut wajah terkejut dan tatapannya kosong ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love [REVISI]
Fanfic**** "Jika ada pertemuan, maka akan ada perpisahan" "Jika ada kata hai, maka akan ada kata selamat tinggal" "Memaksakan keadaan tidak akan mengubah apapun, justru akan semakin mempersulit semuanya" *...