Di dalam ruang kelas ...
Entah setan apa yang menghampirinya, Irene tertidur di mejanya dengan begitu pulas, tanpa sadar jika seseorang tengah ikut memiringkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai pengalasnya sambil memperhatikan wajah Irene yang tengah tertidur.
Suasana kelas tidak begitu ramai, dan Irene tertidur setelah merasa bosan karna tidak ada kelas dan dia belum bertemu dengan Seulgi atau bahkan Joy yang sudah seminggu ini hilang kabar. Jadi begitu menyetel musik di handphonenya dan memakai earphone, Irene langsung tertidur.
Sehun duduk tepat di sebelah Irene dan memperhatikan wajah Irene yang tengah tidur. Mereka tidak sekelas, namun Sehun memang ke kelas Irene utk mencari Irene dan mendapatinya tengah tidur.
'Ck. Ini gawat. Bahkan kau gadis yang harus kupuji kecantikkanmu ketika sedang tidur.' Batin Sehun kemudian tersenyum. Lama memandangi Irene, Sehun terbawa suasana hingga tidak menyadari bahwa gadis itu sudah membuka kedua matanya dan kini menatap Sehun lurus.
"Sehun~ssi." Ucap Irene dengan suara bangun tidurnya. "Hai. Apa aku mengganggu tidurmu ?" Ucap Sehun masih dalam posisi memandangi Irene. Irene bangun dan merapikan rambutnya, lalu baju dan wajahnya. Tanpa sadar tingkahnya itu membuat Sehun lagi-lagi tersenyum.
"Ikut aku sebentar" Sehun berdiri dan menarik tangan Irene beranjak dari duduknya. Irene hanya mengikuti Sehun dan bertanya-tanya dalam hatinya kemana Sehun membawanya. Dia bahkan tidak bisa membaca ekspresi Sehun dari waktu dia mendapati Sehun tengah memperhatikan dia tidur tadi. Sepanjang jalan, Sehun tidak melepaskan tangan Irene dari genggamannya, dan hal itu memicu perhatian banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sehun berhenti tepat di tengah-tengah lobi kampus, melepas tangan Irene dan berdiri tepat di depan Irene. Sontak semua pasang mata tertuju pada mereka. Banyak gadis riuh berteriak menantikkan apa yang akan dilakukan Sehun. Berikutnya, tanpa diduga Sehun menggenggam tangan Irene dan menatap Irene.
"Irene~ssi, maaf membuatmu bingung. Saat ini aku ingin menyatakan perasaanku padamu. Kau, ingin mendengarnya ?" Ucap Sehun memulai pembicaraan. "S-Sehun~ssi" Seolah merasa apa yang didengarnya salah, Irene memerhatikan sekeliling dan wajahnya memerah saat semua orang memperhatikannya dan berteriak. Ada yang memintanya mendengarkan Sehun, ada pula yang mengolok-olok dia. "Irene~ssi, aku tau kau terkejut dan bingung saat ini. Tapi, ini benar. Aku menyukaimu, maukah kau berkencan denganku ?" Deg!
Nyaris saja Irene menarik tangannya jika dia tidak melihat ke dalam mata Sehun. "K-kau ? Kau sedang tidak bercanda kan ? Jangan mempermainkan aku, Sehun~ssi" Tanya Irene dan dari nada suaranya Sehun tahu Irene mencari kejujuran dari ucapannya, "Aku serius, Irene. Aku memang menyukaimu. Maafkan sikapku yang selalu dingin padamu. Aku seperti itu hanya ingin memastikan, apa debaran jantungku ini benar disebabkan olehmu. Dan aku mendapati jawabannya, ya. Jantungku selalu berdebar saat aku memandangmu, bahkan hanya dalam diam." Tutur Sehun.
"A-aku" Belum lagi Irene menyelesaikan katanya, Sehun lebih dulu memotong, "Aku tahu. Kau tidak perlu menjawabnya, aku hanya ingin jujur dengan perasaanku." Kata Sehun, lalu menunduk. Irene menarik nafas dalam-dalam sebelum bicara, "hahh~ Tn. Oh Sehun, aku juga menyukaimu. Aku akan berkencan denganmu, namun aku punya syarat." Ucapan Irene membuat Sehun mengangkat wajahnya dan menatap Irene dengan sebelah alisnya terangkat.
"Syarat ?" Ulang Sehun. "Ya. Aku ingin kau tidak hanya menjadi teman kencanku. Jadilah kekasihku." Mata Sehun membulat sempurna mendengar ucapan Irene. Detik berikutnya Sehun tertawa lalu menarik Irene kedalam pelukannya. Irene balas memeluk Sehun dan semua mata yang melihat bertepuk tangan riuh sementara fans Sehun ada yang menangis karna melihat Sehun memeluk Irene. Tak habis pikir, seorang Oh Sehun dengan gelar pangeran berhati beku menyatakan perasaannya kepada seorang gadis yang berasal dari pertemuan tidak disengaja mereka.
2 bulan kemudian ...Joy selalu terlihat melamun, saat di kelas, bahkan saat ini ketika dia bersama Sehun-Irene, Kai dan Seulgi. Setelah mendengar kabar baik dari Seulgi dan Irene yang sudah berkencan, Joy ikut senang, namun pikirannya tertuju pada seseorang. Seseorang yang saat ini tidak masuk kampus karna sedang melakukan rekaman lagu di studio agensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love [REVISI]
Fanfiction**** "Jika ada pertemuan, maka akan ada perpisahan" "Jika ada kata hai, maka akan ada kata selamat tinggal" "Memaksakan keadaan tidak akan mengubah apapun, justru akan semakin mempersulit semuanya" *...