"Same as like when we meet, same as like when I fall. Beautiful is you."
Pernah melihat aliran api membara di dalam air ?
Atau, pernah merasa sesak sampai-sampai membuatmu ingin muntah ?
Jika tidak, maka bayangkan ini.
Rasanya seperti ada sesuatu yang ingin membuatmu menjerit sekeras mungkin, namun bukan karena takut, melainkan karena ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan dari dalam perutmu. Dan, jantungmu seperti ingin berhenti berdegup.Pertemuan itu menyisakan satu hal.
Satu hal yang pasti. Yaitu perasaan.
Setelah hari itu berlalu, keadaan berubah. Masing-masing dari mereka menyadari keadaannya. Baekhyun bahkan sudah seminggu tidak lagi terlihat mendatangi Irene, ataupun Seulgi, dan Joy. Mereka sibuk meredamkan pikiran mereka masing-masing. Namun berbeda dengan Baekhyun, Kai dan Sehun, Irene, Seulgi, dan Joy benar-benar melihatnya seperti tidak ada yang terjadi. Seperti kejadian itu adalah hal biasa. Sungguh ketidakberuntungan bagi ketiga laki-laki itu.Setelah berpikir, dan berpikir, dan berpikir, akhirnya Baekhyun angkat bicara. Dia mendatangi Kai dan Sehun yang tengah duduk di kantin kampus.
"Hyung~ aku rasa ini semua tidak benar. Benar-benar tidak benar." kata Baekhyun. "Soal apa ?" jawab Kai santai, Sehun hanya diam memasang tampang bertanya pada Baekhyun. "Aku..aku..sambil menarik nafas panjang..aku rasa aku menyukai seorang gadis...""..." hening. Baik Kai maupun Sehun menanggapi ucapan Baekhyun dengan ekspresi wajah yang benar-benar tidak percaya. Baru kali ini mereka melihat Baekhyun mengatakan dia menyukai seseorang dengan wajah serius dan gugup. Wah, dia benar-benar serius kali ini. Begitu arti tatapan Kai, dan apa kali ini gadis berambut gelombang seperti tipenya ? Atau gadis bertubuh seksi ? Aku ingin tahu. Begitu arti tatapan Sehun, saat dia dan Kai saling bertukar pandangan sesaat lalu kembali beralih pada Baekhyun.
"Baiklah. Sudah kuputuskan, aku akan mendekatinya." ucap Baekhyun dengan penuh keyakinan.
Selagi mereka berbicara, dari arah pintu kantin masuk tiga orang gadis. Dua berambut panjang, satunya lagi pendek. Mereka berjalan memasuki kantin sambil bercanda dan tertawa satu sama lain. Suara tawa mereka pun terdengar oleh tiga laki-laki yang tadinya sedang asyik mengobrol, sehingga mereka membalikkan tubuh dan seketika itu juga mata mereka membulat.
"Aku menemukannya."
ucap Baekhyun tiba-tiba yang membuat Kai dan Sehun bingung. Kai yang baru ingin mengalihkan pandangannya tiba-tiba melihat sesuatu yang membuatnya menghentikan matanya berpaling. Pipi itu...pipi merona itu... batin Kai. Pandangannya tertahan seketika pada Seulgi yang sedang tertawa dengan pipi bulatnya yang merona merah muda. Sehun hanya diam dengan wajah keheranan karena melihat sikap Kai dan Baekhyun.
Sementara Itu, tiga gadis itu berjalan lurus kearah tempat Kai, Baekhyun dan Sehun, kemudian duduk satu meja di sebelah mereka masih sambil bercanda. Menyadari sedang ditatap, Joy berhenti tertawa dan berbalik ke arah Baekhyun, dan benar saja ia sedang menatapnya. "Eh ? Baekhyun~ssi annyeong." dan tersenyum manis, yang sebenarnya malu lebih tepatnya. Joy terjekut ketika melihat Baekhyun yang bahkan menatapnya tanpa berkedip. Seulgi dan Irene kemudian mengikuti arah pandang Joy, dan lagi-lagi Seulgi membuat Kai hampir lari dari tempat duduknya. Kai-Seulgi saling bertatapan kemudian Seulgi menunduk sedikit sambil tersenyum. Dan senyumannya itulah yang membuat Kai hampir lari dari duduknya. Sehun ? Ya, dia terpesona. Namun ia tidak tahu bagaimana cara menunjukkannya lewat ekspresi di wajahnya, jadi ia hanya menatap Irene tanpa ekspresi, dan bersungut mengutuk dirinya sendiri karena ia selalu benci saat ia tidak dapat mengungkapkan perasaannya lewat ekspresi wajahnya. Dan apa yang ia lakukan membuat Irene salah tingkah, namun secepatnya Irene mengontrol dirinya, berharap ia hanya salah mengartikan tatapan Sehun. Lebih dulu menepis tatapan Sehun, Irene kemudian duduk di kursi lalu kemudian diikuti Seulgi-Joy yang kemudian menjadi canggung setelah kejadian itu.Mereka bercanda dan tertawa sambil membicarakan topik yang random, tanpa mengetahui bahwa tiga namja di meja seberang mereka sedang berperang dengan suasana hati mereka sendiri. Joy kemudian berdiri dari duduknya yang membuat Irene dan Seulgi menghentikan tawa mereka dan memandangi Joy.
"Aku mau beli softdrink. Mau kubawakan juga ?"
Tawar Joy kepada mereka memberi kejelasan alasannya berdiri ditengah candaan mereka.
"Tolong bawakan aku yg coffee yah. Eonni, kau ?" ucap Seulgi.
"Aku ? Oh, aku jga coffee saja Joy~ya" kata Irene.
"Baiklah, tunggu sebentar."Baru saja memutar balik tubuhnya, Joy hampir saja mencium Baekhyun karna Baekhyun pun berdiri disaat yang bersamaan. Hening. Baekhyun ? Jangan tanyakan seperti apa dia. Jantung tak karuan dan ekspresi mematung. Joy ? Dia bahkan nyaris pingsan. Joy pun hendak menepi. Namun, sayang. Tiap gerakan yang mereka buat justru membuat mereka makin salah tingkah. Joy ke kiri, Baekhyun pun demikian. Saat bergerak ke kanan pun sama.
Apa yang mereka lakukan pun sukses membuat keempat orang yang sedang duduk di tempat mereka masing-masing tertohok dengan mulut menganga lebar.
"Eung..Baekhyun~ssi, aku ke kiri dan kau ke kanan." ucap Joy canggung dan kemudian Baekhyun bergeser ke kanan.
Mereka melanjutkan aktivitas mereka.
Saat sedang memesan makanan, pandangan Baekhyun tidak lepas dari Joy yang sedang membeli softdrink.Ya Tuhan, bahkan saat ini pun hanya dengan melihat saja aku jatuh hati padanya. Ucap Baekhyun dalam dirinya sendiri.
"Kau benar-benar cantik" Gumannya pelan saat memperhatikan Joy dari tempatnya berdiri.
Sudah kuputuskan. Tunggu dan lihat saja apa yang akan aku lakukan.
Katanya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love [REVISI]
Fanfiction**** "Jika ada pertemuan, maka akan ada perpisahan" "Jika ada kata hai, maka akan ada kata selamat tinggal" "Memaksakan keadaan tidak akan mengubah apapun, justru akan semakin mempersulit semuanya" *...