8

6 2 0
                                    

Guys!!! Aku update lagi nih. Padahal tadi udah apdate yaa!! Heheh. Tapi aku lagi sakit nih..
Jadi maaf ya kalo updatenya dikit. :-(

              (Fito POV)

Dia buru-buru pulang dari rumah setelah keinginannya tak ku penuhi.
Sebenarnya aku tak benar-benar menghapus fotonya. Mana mungkin aku menghapus potret semenarik dirinya??? Ahh rasanya aku sangat bodoh jika harus menyia-nyiakan pemandangan seindah dirinya.

Aku tentu masih menyimpannya, dan mungkin akan terus seperti itu seterusnya. Aku tidak akan menghapusnya. TIDAK AKAN!!!

"Ahh..kau sangat menawan. Tapi mengapa perkataanmu malah sebaliknya??" Aku memandangi potret dirinya di ponselku. Ia tersenyum sangat manis seakan melupakan sikap sinis dan juteknya begitu saja.

Memang dia tergolong cewek yang sangat ramah dan suka tersenyum kepada semua orang. Tapi aku pengecualian. Entah dengan alasan apa, dia selalu membentakku, mengomentari pekerjaanku, menyindirku, dan masih banyak lagi perlakuan negatif yang aku dapatkan darinya.

Aku memang sangat cuek dan cenderung bersikap dingin kepada semua orang. Termasuk dirinya, aku ngga tahu mengapa aku begitu. Yang jelas aku berbicara seperlunya saja.

Tapi bila berhadapan dengan dia, mau tak mau aku harus meladeni perdebatannya yang menurutku tak penting. Tapi entahlah, aku justru menyukai perdebatan tak penting itu. Aneh bukan??

"Kenapa Fi, kenapa kamu bersikap sinis hanya padaku?" tanyaku pada foto Fiana. Jelas ia tak akan menjawabnya. Toh itu hanya gambar.

Bahkan aku pun sudah menanyakannya langsung tadi, namun jawabannya justru mebuatku semakin bingung.

Eh..ada apa denganku?? Mengapa dari kemarin-kemarin aku selalu memikirkan cewek itu??
Tidak penting sekali.

Tapi hatiku memberontak saat aku menganggapnya tak penting.
Ada apa ini?? Apa yang salah denganku??
Ohh,,ayolah mengapa aku seperti ini.

                      ******

                (Author POV)

Sudah larut malam..namun seorang insan masih berkecamuk dengan pikiran dan perasaannya. Ia tak bisa memejamkan matanya sejak tadi.

Ia memikirkan pertanyaan seseorang yang ia sendiri bingung akan jawabannya.

Lo benci banget ya sama gue??

Abis lo kalau sama gue itu ngga pernah bersikap manis. Bawaannya judes mulu. Nah coba kalo sama yang lain..kamu memperlakukan mereka dengan sangat lembut

Kata-kata itu terus terngiang dalam pikiran gadis itu.

Ia sama sekali tidak mengerti dengan perasaannya. Yang jelas jika menyangkut Fito, gadis itu selalu jengkel, namun di sisi lain dia sangat peduli terhadapnya. Entah perasaan apa itu.

"Aku ngga tau Fit, jantungku selalu deg-deg an kalo sama kamu, makanya aku memperlakukanmu berbeda dengan yang lain" jawabnya bermonolog.

Iya. Kalimat itu memang dia tujukan pada Fito. Sebagai jawaban atas kebingungannya sendiri. Dan pastinya Fito lebih tidak mengerti darinya.

Mungkin saja Fiana memang menyukai Fito. Atau bahkan lebih dari sekedar suka, namun Fiana tak menyadari itu. Ia hanya merasa peduli pada Fito. Iya..hanya hal itu yang ia sadari.

"Arrgg..aku harus tidur! Besok upacara. Ngga lucu kalo aku sampai telat." ucapnya pada diri sendiri.

Perlahan pandangannya gelap, matanya terpejam dan mengenyahkan pikiran tentang sosok Fito untuk sementara. Yaa sementara!!


Dikit kan??? Heheh
Tapi besok aku janji bakal update panjang.
Eehh!! Ngga jadi. Besok ada kemah...duuhhh sorry ya readers!!!

My AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang