03. Never Enough

2K 173 29
                                    

Story by @KageMizukii
Copyright © 2018

===============================

"Selamat datang!" Kyuhyun membuka pintu untuk Donghae.

Heechul mengangkat tangan melambai dan tertawa saat melihat Donghae. Terhuyung-huyung dia mengambil dompetnya di bawah meja dan meringis melihat teman-temannya yang lain tertidur di sofa dan lantai dengan celana dalam mereka saja. Bahkan salah seorang dari mereka ada yang telanjang bulat.

"Kau sadar?" tanya Donghae yang ditujukannya kepada Kangin.

"Yah. Beberapa jam lalu."

Donghae mengamatinya dari atas hingga kebawah. Pakaiannya masih melekat rapi. Entah bagaimana cara Kangin menghindari pesta bujangannya. Dia tidak melihat bekas lipstick di bagian manapun dari tubuhnya. Berbeda dengan tubuh-tubuh yang tergeletak tak beraturan memenuhi ruangan mereka.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan. Aku menjelaskan perasaan bersalah dan komitmenku pada mereka sampai akhirnya mereka menyerah dan tutup mulut. Dan mereka memilih untuk bersenang-senang!" Kangin menyeringai.

Heechul sudah berdiri, menyangga tubuhnya di dinding.

"Aku tidak mabuk." Katanya.

"Yang benar saja." Ejek Kangin. "Kau bahkan tidak bisa menghitung jumlah jarimu dengan benar!"

Heechul berkeras mengelak tuduhan Kangin.

"Bagaimana dengan yang lainnya?" tanya Donghae.

"Biarkan saja mereka. Aku meneleponmu khusus untuk menjemput Heechul. Dia mengoceh seperti perempuan ketika mabuk!" Kangin menggeleng, menunjukan penderitaannya selama bertahan di pesta bujangannya.

"Kau beruntung dia tidak menciummu." Tambah Donghae berkelakar.

"Yah kami beruntung! Untung saja dia tidak berubah menjadi monster pencium." Kangin menggeleng takjub, terkekeh. "Kepribadiannya banyak sekali ketika mabuk. Kami bahkan beberapa kali bertaruh untuk melihat karakter apa yang muncul."

Mereka mendengus geli satu sama lain. Donghae menepuk pundak Kangin dan meraih sebelah lengan Heechul agar melingkari bahunya.

"Aku tidak mabuk!!" Heechul mencoba melepaskan lengannya dari bahu Donghae dan terjatuh sesaat dia berhasil melakukannya. Donghae membiarkannya. Tidak membantu Heechul berdiri.

"Berhenti bersikap kekanakan." katanya.

Heechul menggerutu namun kali ini pasrah, mengizinkan Donghae  menyangga berat tubuhnya.

Mereka berpamitan pada calon mempelai pria.

Penjaga parkiran distrik merah langsung menghampiri mereka, dia membantu Donghae membopong Heechul yang tengah tertidur, yang menyebabkan Donghae menyemburkan sumpah serapah dari mulutnya. Heechul bukan balita. Dia pria dewasa dengan postur tubuh yang sempurna. Donghae berkeringat karena memyeretnya.

"Pegang dia sebentar."

Tak menunggu jawaban. Donghae mengeluarkan kunci dari saku celananya, matahari sudah begitu tinggi. Teriknya menyilaukan mata. Donghae bisa merasakan tubuhnya mulai basah oleh keringatnya. Dia menekan tombol pengaman, membuka pintu belakang mobilnya dan menyuruh penjaga parkir membawa Heechul masuk. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkannya pada juru parkir yang berterima kasih tak henti-hentinya pada Donghae.

"Terima kasih Mr. Aiden."

Donghae masuk menduduki kursi kemudi. Dia menoleh melihat Heechul, sahabatnya tertidur nyaman di jok belakang. Lalu dia menyalakan mesin dan melaju keluar.

HaeHyuk Suspense Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang