Mawar Itali Liar

150 7 0
                                    

Kumpulkanlah kuntum mawar selagi bisa
Karena masa lalu berjalan dengan cepat
(Robert Herrick)

   Saat bertumbuh dewasa, pernikahan adalah hal terakhir yang dipikirkan Angela Corelli. Ketika gadis - gadis lain mulai tertawa genit bila bertemu lelaki dan saling memperbincangkan suami ideal yang mereka dambakan, Angela malah asyik melamun, mendiagnosis penyakit - penyakit misterius. Ia telah memutuskan untuk menjadi dokter sejak kelas dua SD.

   Ketika rencana itu diungkapkan kepada orang tuanya, ibunya yang berdarah Italia, Maria merasa khawatir. "Bagaimana kamu bisa mendapatkan suami dan banyak bayi seperti yang di kehendaki Tuhan, kalau kamu menjadi dokter Angela?".

   Maria berusaha menghibur diri bahwa rencana putrinya itu cuma keinginan sesaat yang akan segera berlalu. Namun, bukannya berkencan dengan teman lelakinya di SMU, Angela justru menghabiskan waktu luangnya untuk mengganti seprei tempat tidur di rumah sakit. Tidak heran kalau kemudian setelah lulus SMU Angela meneruskan di fakultas kedokteran dan lulus dengan sangat baik.

   Sekarang, walaupun Maria telah menerima kenyataan bahwa putrinya akan menjadi dokter, ia masih tidak bisa menerima bila putrinya tetap melajang. "Sekarang inikan era modern!" ia mengingatkan Angela, meniru ungkapan favorit putrinya. "Wanita bisa mendapatkan semua pria yang diinginkannya. Namun setidaknya mereka harus berkencan dulu atau berusaha bertemu lelaki - lelaki muda yang memenuhi syarat!". Tetapi, cinta pertama Angela adalah pekerjaannya, sehingga ia tak punya banyak waktu untuk bergaul dengan pria. Tidak kurang usaha yang dilakukan Maria menangis, membujuk, merayu, dan memohon. Namun semua itu tidak ada gunanya.

   Karena tak tahan terus - menerus omelan ibunya, akhirnya Angela membicarakan masalah iru dari hati ke hati dengan ibunya. Setelah bercakap - cakap dua jam, diiringi derai air mata, perdebatan sengit, dan pelukan kedua wanita itu sepakat untuk melakukan 'gencatan senjata'. Maria berjanji tidak akan menyinggung - nyinggung lagi masalah pernikahan di depan putrinya. Sebagai balasanya, Angela berjanji akan meluangkan waktunya untub 'berhenti dan mencium wanginya mawar', demikian istilah yang dipakai ibunya.

   Yang mengejutkan, Angela berusaha menepati kesepakatan dengan sang ibu. Angela bersungguh - sungguh menghargai kesepakatan tersebut, sehingga ia juga berusaha melaksabakan apa yang telah dijanjikannya.

   Kemudian, tibalah suatu hari diawal musim semi. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Angela terpikat kepada beberapa kuntum mawar merah yang merambat di pagar besi yang mengelilingi dinding batu coklat. Ia tersenyum, teringat pada kelakuan baik ibunya akhir - akhir ini, lalu sengaja berhenti dan membungkuk untuk mencium mawar - mawar itu. Ketika hendak beranjak, ternyata roknya tersangkit pada duri - duri mawar.

   Tatkala hendak membebaskan diri dengan hati - hati supaya gaunnya tidak robek, dua gadis kecil berusia sembulan dan sepuluh tahunan memandanginya dari jendela pada dinding batu coklat itu "Ayah!" teriak mereka serempak memanggil ayah mereka. "Ayah harus menolong wanita itu!".

   Ketika sang ayah bergegas keluar untuk membebaskan wanita cantik yang terperangkap duri - duri mawar itu, kedua gadis kecil tersebut tertawa geli dan mulai bersekongkol merencanakan sesuatu. Sejak kematian ibu mereka beberapa tahun silam, kedua gadis kecil itu sama bersemangatnya seperti Maria Corelli dalam hal jodoh - menjodohkan.

   Namun, ternyata ayah mereka tak perlu didorong - dorong untuk mendekati Angela. Iya terpesona saat matanya bersitatap dengan dokter cantik itu. Ia langsung jatuh cinta setengah mati kepada Angela, begitu pula Angela.

   Ketika mereka menikah setahun kemudian, Angela dan kedua gadis kecil pengiring mempelai itu menggenggam buket mawar merah muda yang di petik dari taman mereka. Di sepanjang upacara pernikahan, Maria Corelli nampak berseri - seri karna sukacita. Berulang - ulang ia bersyukur kepada tuhan atas hikmatNya. " Lihatlah!" katanya. "Allah telah berbelas kasih kepada Angela dan memberinya berkat dimuka berupa dua putri yang sedang bertumbuh!".
   "Benar bu," Angela menyetujui. "Dan kalau kita beruntung, kelak mereka pun akan menjadi dokter!".






Vote dan comment ya 😉 agar cerpen ini terus berlanjut 🍃

Aku Akan Mencintaimu SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang