Diam yang sia-sia
Bicara yang percuma
Hanya waktu yang mengungkap
Tanpa kata yang terucap
Karena semuanya
Hanyalah kepalsuan belaka- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hai kamu, kau tau?
Sekarang aku memilih untuk diam dan memendam piluPerlahan tapi pasti, kupalingkan wajahku darimu,
Aku tau, diamku tak berarti apapun bagimu.
Terlihat jelas bagiku,
Ketika diammu juga membalas diamkuBaguslah kataku, karena dengan begitu.. Kau teramat sangat membantuku, membantuku pergi menjauh dan melupakanmu, sampai saatnya hatiku benar-benar siap untuk mengatakan 'Selamat tinggal' sang kekasih palsu yang tinggal salam bayang pilu.
Kau tau.. Aku berhenti karena kamu,
Karena sikapmu menjelaskan pada ku bahwa kamu, tak mengharapkan kehadiranku, hingga semua sekarang terasa cukup bagikuMaka hari ini aku mencoba adil untuk hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARI SENDU
RandomKadang kita hanya perlu diam, Diam untuk lebih mendengarkan Diam untuk lebih merasakan Diam untuk lebih memahami Dan diam-diam mengakhiri semuanya. Inilah diamku yang tersajikan dalam tulis yang penuh pilu. Hai, Selamat membaca Diari Sendu :)