MOVING #1

50 8 0
                                    

Pertemuan dan tatapan pertama kita

                    ************
Bosan.
Satu kata inilah yang tepat untuk mendeskripsikan suasana hati Tiara. Karena apa, karena hari ini ia harus rela untuk datang ke sekolahnya demi mengikuti kegiata pramuka. Yapp, PRAMUKA kegiatan ini telah menjadi kegiata wajib bagi seluruh siswa SMA HARAPAN,tempat Tiara bersekolah.
Sebenarnya Tiara nggak mau dateng tadi, tapi karena paksaan dari sahabat-sahabatnya yang resek, akhirnya Tiara pun datang ke sekolah buat ikut kegiatan ini.

Kalau aja bukan karena Gisell, Cica dan Nadya, gue nggak bakal ikut kesini. Mending gue tidur aja di rumah, kan enak.
Gerutu Tiara dalam hati.

"Ra, lho kenapa? Muka lho kok bete gitu?" Tanya Gisell yang sekarang sedang duduk di sebelah Tiara.
"Pantesan aja lho jomblo terus muka lho aja asem terus. Lho kenapa sih?"
Lanjut Gisell, sambil nyengir karena telah mengejek sahabatnya, yang sukses membuat Tiara kesal.

"Anjirrr, muka lho tu kayak sambel terasi. Mentang-mentang udah punya pacar lho".
Jawab Tiara sambil membalas ejekan Gisell dengan mengejek Gisell balik.
"Lho tau, gue bosen banget di sini, nggak asik tau nggak".
Lanjut Tiara, yang menjelaskan kenapa sampai mukanya terlihat bete.

"Yaelahh Ra, lho pikir lho doang yang bosen gue juga kali. Gue mungkin lebih bosen dari lho Ra."
Jawab Gisell, yang ternyata memiliki rasa yang sama dengan Tiara.
"Tapi gue juga seneng Ra, karena...

"Karena apa Sell?"
Tanya Tiara yang terlihat kepo dengan cerita sahabatnya Gisell.

"Karen gue bisa lihat cogan-cogan dari kelas sebelah, Ra. Beruntung banget ya kita bisa satu kelompok sama mereka"
Lanjut Gisell, yang berhasil membuat Tiara memutar bola matanya malas, dan Gisell mendapatkan jitakan mulus dari tangan Tiara.

"Awww, sakit Ra."
Aduh Gisell pada Tiara, yang telah menjitak kepalanya dengan keras.

"Makanya kalau ngomong tu mikir dulu. Kayaknya yang ada di otak lho tu cuman cogan doang ya? Inget lho tu udah ada yang punya Gisell".
Ucap Tiara pada Gisell yang malah membuat sahabatnya itu nyengir dengan polosnya.

"Heheheh".
Nyengir Gisell dengan menunjukan gigi putihnya pada Tiara.

Dasar, punya sahabat kok ogeb gini ya.
Batin Tiara.

"Ehhh Sell, ngomong-ngomong Cica sama Nadya ada dimana? Kok mereka nggak ada di belakang sih"
Tanya Tiara pada Gisell, karena dia sedang mencari keberadaan kedua sahabatnya Cica dan Nadya.

"Tuu, mereka ada disana lagi ngomong-ngomong sama cogan-cogan kelas sebelah".
Jawab Gisell sambil menunjuk kearah dimana kedua sahabatnya sedang duduk sekarang. Mata Tiara pun mengikuti kemana arah tangan Gisell.
Tiba-tiba saat Tiara sedang menoleh ada seorang cowok juga yang sedang menoleh. Tatapan mereka terkunci saat itu, Tiara memancarkan senyum manisnya pada cowok itu, tapi cowok itu malah memalingkan wajahnya kearah samping. Cowok itu yang pertama kali memutuskan kontak mata di antara mereka.
Tiara heran mengapa ada yang aneh dalam hatinya. Seperti ada yang membuat perasaannya senang, Tiara juga tak tau mengapa ia merasakan itu saat ia telah menatap kearah cowok tadi. Tidak mungkin kan kalau dia suka sama cowok itu. Tapi ia sama sekali tidak mengenali siapa cowok yang bertatapan dengan dirinya tadi. Ia tidak pernah melihat cowok itu selama dua tahun ia sekolah disini.

Apa dia anak baru ya di sekolah ini?
Kok gue baru lihat dia sihh.
Ucap Tiara dalam hati.

"Ra lho kenapa kok bengong sih? Kesambet setan ya?"
Tanya Gisell pada Tiara, karena ia heran melihat sahabatnya yang tiba-tiba saja bengong.

"Ehhh nggak, nggak pa-pa kok Gisell"
Jawab Tiara bohong pada sahabatnya, jelas-jelas ia bengong karena memikirkan cowok asing yang baru bertatapan dengannya tadi. Ia mau tanya sama sahabatnya Gisell tentang cowok tadi, tapi ia takut kalau sahabatnya ini mikir hal yang aneh-aneh lagi.

Kenapa gue jadi kepo tentang cowok itu sihh? Gue kan nggak kenal dia dan dia pun pasti nggak kenal sama gue.
Ucap Tiara dalam hati.

Kenapa cewek itu senyum ke gue? Apa dia kenal sama gue. Padahal gue kan nggak kenal sama dia.
Batin seorang cowok.

Tiara merasa kalau ia harus tau siapa cowok yang baru bertatapan dengan dirinya tadi. Siapa dia? Siapa namanya? Darimana dia?. Tapi ia harus tanya sama siapa. Ia malu kalau harus nanya sama ketiga sahabatnya,ia takut kalau sampai mereka mikir yang nggak-nggak lagi.
Tiara merasa memiliki kesan tersendiri untuk laki-laki yang baru dia lihat tadi.

Cowok itu manis juga.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hii guys
Maaf ya kalau ceritanya terlalu pendek, jelek terus gaje lagi.
Tetap semangat buat vote sama coment ceritanya ya.
Selamat membaca.
Semoga senang dan terhibur ya. 

DLS 1: MOVINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang