Karena masa lalu hanya patut untuk dikenang,bukan untuk diulang
Tiara P.Nugroho
--------Author POV
Malam ini malam minggu,malam yang begitu keramat bagi para jomblowan-jomblowati dan malam yang dinantikan bagi para remaja yang sudah taken.Namun malam ini,di malam yang ditaburi banyak bintang di atas langit sana,membuat Tiara termenung seorang diri di balkon kamarnya,ia memikirkan kejadian dua tahun lalu,kejadian yang dapat membuatnya trauma,mungkin sampai sekarang.Mengingat itu semua membuat Tiara menangis dalam diam.
Ada kilatan rindu di matanya,dan juga sebuah kekecewaan.
Apa kabar kamu disana? gumam Tiara dalam hati,aku rindu kamu,batin Tiara lagi.Entalah mengapa malam ini Tiara begitu merindukan sosok itu,sosok yang dulunya mampu menjadikan Tiara wanita yang kuat dan selalu ceria dan tiba-tiba menjauh dengan alasan yang tak masuk akal.Membuat perasaan kecewa itu muncul dalam diri Tiara,hingga sekarang.Saat masih termenung,tanpa disadari oleh Tiara ternyata kakaknya sedang memandangi dia dari pintu,Ardo masuk ke dalam kamar adiknya dan memeluk adik perempuan satu-satunya.Tiara kaget,namun keterkejutannya tak berlangsung lama karena ia tahu siapa yang sekarang sedang memeluknya,Tiara membalas pelukan Ardo dengan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher kakaknya,ia menangis di sana.Ardo tahu adiknya tak setegar keliatannya,ia tahu adiknya, semua masalah yang menyangkut adiknya Ardo selalu tahu."kenapa nangis,hmmm?",tanya Ardo pada Tiara-adiknya
"bang,Tiara inget dia lagi bang,Tiara nggak bisa lupain dia.Tiara rin-in-du dia bang, hikss, hikss",ucap Tiara sambil menangis,Ardo yang mendengar adiknya menangis pun mengelus punggung adiknya,"shhtt,udah ya princess imutnya abang nggak boleh nangis,dia udah bahagia disana sama kebahagian dia,jadi kamu disini juga harus bahagia juga.Jangan nangis,OK." Ardo melepas pelukannya dan menangkup wajah Tiara,dihapusnya air mata di pipi Tiara dan itu membuat Tiara tersenyum.Ia beruntung memiliki kakak seperti abangnya ini,meskipun jail tapi dia juga pengertian dengan Tiara selaku adiknya,"makasih ya bang,udah nenangin Tiara,kalo abang nggak ada mungkin Tiara bakalan nangis terus,heheh",ucap Tiara yang diiringi dengan tawanya,melihat adiknya yang sudah kembali tertawa Ardo pun mengacak pucuk kepala Tiara dengan gemas,dan hal itu membuat Tiara mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil,Ardo pun tambah gemas dengan kelakuan adiknya itu,"ihhh,adik abang gemesin banget yaa",ucap Ardo dengan terkekeh.
"ohh ya bang,abang ngapain ke kamar Ara,apa abang ada perlu sama aku tadi?",tanya Tiara yang sadar kalau abangnya ini tiba-tiba saja masuk ke kamarnya,mungkin saja ada keperluan kan."ya tadinya abang mau ajak kamu buat jalan-jalan keluar,mumpung malming kan sekalian malam minggu gitu,biar nggak keliatan jom--",ucapan Ardo tiba-tiba terhenti karena Tiara yang memajukan jari telunjuknya tepat di depan mulutnya,"shhtt intinya mau ngajak jalan kan" Ardo pun mengangguk",ok.Aku mau yuk keluar",pinta Tiara sambil menarik pergelangan tangan abangnya.Setelah mereka keluar kamar menuruni anak tangga untuk ke bawah,ternyata di bawah papa dan mamanya sedang menonton bersama.Karena tidak ingin mengganggu orang tuanya yang lagi bermesraan itu,Ardo dan Tiara langsung pamit ke kedua orang tua mereka,"bun,Ara mau keluar dulu ya sama abang, mah malmingan, dadah bunda ayah",setelahnya keduanya pun pergi menggunakan motor milik Ardo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DLS 1: MOVING
RomanceMungkin orang lain di luar sana menganggap bahwa berpaling itu mudah. Ada yang beranggapan move on itu hal kecil. Mereka beranggapan sepertu itu mungkin karena mereka tidak melibatkannya dengan perasaan. Move on memang hal kecil, tapi untuk melakuka...