Kamu buat aku jatuh
sejatuh- jatuhnya dalam pesona mu
********Sore itu Tiara lagi asik-asiknya nonton film, sambil makan cemilan, duduk anteng di sofa dengan nyaman, dan lagi enak-enaknya menghayati film yang sedang ditontonnya. Tiba-tiba dia merasa ada yang aneh, seperti ada orang, padahal di rumahnya tidak ada siapa-siapa selain dirinya sekarang. Nggak mungkin ada hantu di rumahnya kan? Apalagi film yang sedang ditayangkan juga bukan film horor atau film pembunuhan atau yang sejenisnya, jadi kenapa dia merasa merinding. Dia jadi parno sendiri, rumah lagi sepi, abangnya belum pulang kuliah, mama-papanya belum pulang juga, lalu siapa yang ada di belakangnya saat ini. Tiara takut untuk berdiri hanya sekedar ingin melihat ke belakang, jangankan berdiri sekedar untuk menoleh sedikit saja ke belakang dia enggan untuk melakukannya. Tiara benar-benar takut, ketika ada sesuatu yang menyentuh pundaknya dari belakang, dia semakin gemetar, keringat dingin, dia semakin gemetar lagi ketika ada angin kecil yang ia rasakan didekat telinganya, dan ketika ia berani untuk menoleh kesamping, Tiara terkejut dan berteriak dengan kencang sekencang-kencangnya.
"Aaaaaaaaa....aaaaa....aaaaa....aaa....aaaaaaaaa.....aa"
Teriakan Tiara yang memekakkan telinga dan bisa membuat semua benda di muka bumi ini hancur itu, akhirnya bisa menghentikan aksi seseorang dibalik topeng setan yang ditempelkan pada wajahnya, sehingga orang itu membuka topeng muka setannya. Setelah membuka topengnya, orang itu malah nyengir di hadapan Tiara yang sekarang sedang menatapnya dengan amarah. Tiara bangkit berdiri dari duduknya dan menatap sebal orang itu."Lho puas sekarang ha?buat adek lo sendiri ketakutan, gemetaran kayak tadi, kayak orang bego. Puas lo ha? Dasar abang laknat".
Yapp, yang mengerjai Tiara adalah abangnya sendiri, abang kandung, abang yang memiliki darah yang berasal dari kedua orang yang sama, dan abang yang tinggal di rumah yang sama sejak Tiara dalam kandungan mamanya.
Ardo Putra Nugroho. Lelaki tampan yang sekarang berumur dua puluh tahun, kuliah di universitas terelit di Jakarta, cita-cita menjadi seorang Hakim, dan impian menjadi lelaki idaman para wanita. Memiliki tubuh tinggi, putih, hidung mancung, rambut acak-acakan dan bola mata yang berwarna unik, biru. Namun, kelakuannya tidak bisa dibilang baik tidak juga buruk, dan sekarang telah berhasil mengerjai adiknya. Oh ya lupa, dia juga anak sulung di keluarga Nugroho.
Ardo tertawa puas dan senang karena rencananya untuk menjahili adiknya telah berhasil dan berjalan dengan lancar."Hahahahah..... Sumpah Ra, gue seneng banget, seneng deh bisa liat adek gue yang cantik ini ketakutan kayak tadi, gemetaran lagi. Hhhhhh".
"Ketawa aja terus bang, sampe suara lo ilang, atau paling nggak mirip kayak ketawanya mbak kunti. Supaya lo nggak usah jadi abang gue lagi".
Omongan Tiara berhasil membuat tawa Ardo reda. Dia menatap adiknya lekat-lekat, Ardo benci mendengar kalimat adiknya yang terakhir diucapnya tadi. Ardo tidak suka, karena itu sama saja Tiara tidak menginginkan ia menjadi kakaknya. Padahal tadi ia-kan hanya bercanda, percayalah meskipun Ardo sering mengerjai atau menjahili adiknya ini, ia sangat menyayangi adik semata wayangnya ini. Jadi, ia tidak akan suka jika Tiara mengucapakan " supaya lo nggak usah jadi abang gue lagi " atau kalimat sejenisnya.
Tiara balik memandang kakaknya, dia tahu kalau kakaknya tidak suka dengan kalimatnya tadi. Habisnya Tiara kesel, jadinya keceplosan deh. Tiara menunggu kalimat yang akan diucapkan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DLS 1: MOVING
RomanceMungkin orang lain di luar sana menganggap bahwa berpaling itu mudah. Ada yang beranggapan move on itu hal kecil. Mereka beranggapan sepertu itu mungkin karena mereka tidak melibatkannya dengan perasaan. Move on memang hal kecil, tapi untuk melakuka...