Park Chanyeol

8.3K 1.1K 68
                                    

Tujuh belas tahun yang lalu

Tanggal 24 november sooyoung merasakan perutnya mulas saat dirinya sedang menikmati sarapan bersama suami dan mertuanya, dengan segera, siwon membawa sooyoung kerumah sakit untuk mendapatkan bantuan bersalin,
Sebenarnya usia kandungannya sedikit melewati bulan ke sembilan itulah sebabnya sooyoung selalu merasa was was begitu juga saat hari dimana dia mendapatkan kontrasi, tangan siwon dan tiffany tidak pernah lepas dari genggamannya, bibirnya bergerak gerak tanpa suara melafalkan doa doa sesuai dengan kepercayaannya

"hei, tenang" tiffany menyeka keringat sooyoung dengan tissu, tersenyum untuk sahabatnya itu

"bagaimana jika aku tidak bisa mendorongnya" sooyoung khawatir

"kau bisa" siwon yang menyahuti

"tenangkan dirimu, ketakutanmu hanya akan membuatmu berfikiran buruk"

Sooyoung mengangguk, yakin untuk dirinya dan suami juga untuk sahabatnya

"dan bagaimana jika aku pingsan dan kepala bayiku terjepit?"

Tiffany terkekeh, wajah ketakutan sooyoung membuatnya terlihat begitu lucu

"tarik nafasmu" tiffany memberikan contoh, sooyoung mengikuti dengan serius, menghembuskannya perlahan sampai dia merasa sedikit tenang

"jangan pergi tiffany, temani aku dengan siwon disini"

Sipemilik mata sipit mengangguk

"aku akan disini"

Lalu sooyoung berjuang melawan setiap kontrasi sampai tanggal 25 November pukul tiga sore

Bibirnya telah pucat dan dia tidak lagi cerewet oleh ke khawatiran, berbalik pada tiffany yang mulai merasa khawatir terhadap sahabatnya itu

"choi"

"jangan panggil nama margaku" sooyoung menyahuti dengan lemas

Tiffany terkekeh "aku suka memanggil margamu" dia bergurau

"sudah menyiapkan nama untuk little park?"

Sooyoung mengangguk

"park si young"

"park si young? Gabungan namamu denhan siwon? " tiffany mengulang

Sooyoung mengangguk "bagus bukan?" dia meringgis sebentar "artinya taman yang penuh keceriaan yang akan membuatnya terus terasa muda"

"nama yang bagus" tiffany mengangguk

"tapi boleh aku memberi saran?"

Kini sooyoung yang mengangguk

"bagaimana dengan_" tiffany berfikir "park chanyeol?"

"park chanyeol?"

"taman agung yang abadi dalam keindahan"

"nama yang bagus" puji sooyoung "aku akan membicarakannya dengan siwon

"aku tidak memaksamu untuk menggunakannya, itu hanya saran"

"terima kasih" sooyoung menutup pembicara mereka dengan ringisan keras lalu sebuah suara letupan kecil terdengar dan cairan mulai mengalir ditempat tidurnya

"astaga ketubannya sudah pecah, dokter..!"

Butuh sekitar satu jam untuk tiffany menunggu dengan sabar didepan ruang bersalin sampai suara bayi terdengar, dia seperti kehilangan beban pada bahu dan menjadikannya ringan, orang tua siwon dan sooyoung dia peluk satu persatu untuk mengucapkan selamat atas kelahiran cucu mereka

My Soulmate Is A baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang