Hay hay.... Siapa yang kangen ama an_jung.... Angkat tangan.. (Jangan pkk bawa golok ya)
Ma'af banget upnya lama.... Udah lama, bawa ff baru lg... Bukannya nerusincerita yang blm end...
Saya masih dalam tahap mencari pencerahan.... Jd karena ffni yang udah end.. Tinggal cap 4 doang... Jd aq up aja...
Mohon ma'af sekali lagi yaa...
*
*
*
*
Naruto menjedukkan kepalanya ke buku yang ia baca. Wajah kusutnya terlihat frustasi. Kiba yang baru datang, menoyor kepala bersurai pirang itu hingga kembali membentur buku.
Naruto mengumpat dan Kiba tertawa keras. Gadis bersurai coklat panjang itu duduk di depan Naruto. Ia mencomot kentang goreng yang ada di meja.
" apa sudah ada gejalanya ?"
Naruto melempar buku yang sejak tadi ia bawa kearah Kiba. Ia menatap Kiba yang duduk didepannya tak mengerti.
" gejala apa ?"
" kegilaan.... Bukankah itu sebuah penyakit "
Kiba menjawab dengan polosnya, tangannya terus memasukkan potongan-potongan kentang goreng.
Tangan Naruto terulur dan menarik kesal hidung mbangir itu hingga sang punya hidung mengaduh.
" akh.... Lepaskan .... Naru.. Sakit !! "
" biarkan... Biar dia merah, sama seperti pipimu yang tersipu setelah berciuman dengan Shikamaru "
" itu berbeda... dasar bodoh "
Tangan Kiba terus menarik tangan Naruto hingga tangan itu terlepas. Gadis bersurai coklat itu memandang tajam sahabatnya dengan sebelah tangan mengelus hidungnya yang me-merah.
.....Flashback.....
Naruto mengetuk pintu di depannya dengan ragu. Ini adalah hari pertama ia akan menjadi guru les privat pada cicit sahabat kakeknya.
Entah kenapa sejak ia masuk gerbang kediaman Uchiha, ia merasa hawa dingin yang menusuk tubuhnya. Entah perasaannya saja atau apa, tapi dirinya merasa ada sesuatu yang akan terjadi padanya.
Saat pintu terbuka perlahan, ia merasa lehernya tercekat. Ya tuhan... Dia sungguh ingin berlari pulang saja. Perasaannya sungguh tidak enak.
Dan.... Benar saja, saat pintu terbuka dan memperlihatkan sosok orang yang familiar dimatanya a.k.a karena tadi sore mereka bertemu tak sengaja di sebuah cafe. Rasa-rasanya matanya hampir keluar saking kagetnya.
" KAU?! MAU APA KAU KEMARI HAH !! "
Naruto memejamkan matanya, setelah semprotan pertama itu, telinganya sudah berdengung.
" aku-kan sudah minta ma'af. tadi aku sungguh tidak sengaja tuan "
Geregetan juga dia mendengar celotehan pria di depannya, seolah dia barusaja tertangkap karena mencoba mencuri.
" kata ma'af tak akan mengubah bajuku yang telah kau rusak "
Naruto mendelik, ia menatap tajam wajah tampan pria di depannya.
" aku tidak merusaknya.. Hell, aku hanya tak mengaja menumpahkan jus.... Kau tau jus kan... Dan itu hanya sedikit ke atas kemejamu "
" tapi tetap saja, kau sudah merusaknya.... Dan terima kasih, karena ulahmu pekerjaanku tertunda "
KAMU SEDANG MEMBACA
duda galak samping rumah
FanfictionNaruto disuruh sang nenek untuk menjadi guru privat bagi cicit sahabat suaminya.... Ia malah berhadapan dengan duda tampan, bermulut pedas ayah dari muritnya...