Raya menunggu dengan kebimbangan. Layaknya perempuan lain, itu berlaku untuk Raya demi kepastian.
Raya tidak akan selamanya menunggu Dave dengan keadaan yang Raya tau seperti apa. Untuk berterus terang, Raya tak bisa. Terlalu sayang akan hubungannya yang dipastikan akan berkahir jika itu terjadi.
Ah, menyebalkan. Menyuruh seseorang memilih itu sulit terlebih Raya tau peluangnya menang begitu tipis.
Dave seolah sibuk dengan pekerjaan yang pada faktanya Raya tau jika bukan pekerjaan yang menyita perhatiannya. Bukan meeting yang menjadi alasan selama ini Dave menghindari pertemuan dengannya. Bukan pula lelah alasan Dave menolak jalan keluar bersamanya. Tapi Amel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perempuan dengan topeng sempurna, memperdaya Dave dengan segala tipu muslihatnya.
Senjata ampuh seorang laki-laki adalah perempuan. Dan Dave sudah terjebak.
****
•Dave, bisa kita ketemu? •Ada sesuatu yang ingin aku bahas.
Pesan satu jam yang lalu. Belum juga ada tanda dibaca oleh si penerima.
Raya ingin menyerah jika saja dia lupa rasa cintanya terhadap Dave. Tapi sayang, hati dan otak Raya terlalu bodoh. Satu penyebabnya. Cinta .
Ponsel Raya berdering. Panggilan dari Dave. Segera Raya angkat tanpa pikir panjang.
"Hallo sayang, kenapa? Maaf tadi aku ada kerjaan. "
Sapaan hangat. Setidaknya mampu membuat Raya tersenyum sesaat.
"Aku kangen kamu. Bisa ketemu? " pinta Raya dengan baik penuh harap.
"Iya aku juga kangen. Tapi gimana ya,,, " ada sebuah penyesalan di nada bicara Dave.
"Dave, please. " mohon Raya.
Nyaris saja Raya meneteskan airmata jika Dave tidak bicara setuju.
Akhirnya, malam ini Raya akan bertemu Dave. Orang yang membuatnya menjadi bodoh sepanjang hari.
****
Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu Kemesraan ini, inginku kenang selalu
Seperti itulah lagu yang tepat menggambarkan dua orang yang kini berjalan menyusuri taman di malam hari itu. Tangan keduanya bertautan. Satu tangan masing-masing memegang sebuah minuman soda dalam kaleng.
"Udah lama kita nggak jalan gini Dave.! " ucap Raya sambil menatap ke depan.
"Iya. Maaf untuk itu. !" balas Dave tulus.
"Kamu tau nggak, selama kita nggak ketemu, aku numpukin rindu di hati aku sampe bikin aku sesak nafas. " jelas Raya.