CHAPTER 5

2.4K 140 2
                                    

  IRIS POV

Habis berhamburan ba pakaian saya di atas tilam mencari baju yang sesuai untuk first date saya sama Rafael. Sibuk-sibuk saya tengah cari baju yang sesuai tiba-tiba handphone saya berbunyi nada yang saya set untuk message masuk.

[Good morning flower. I can't wait to take you on our first date] – Rafael

Saya senyum-senyum baca massage Rafael. Tanpa buang masa laju ba jari saya taip ayat yang sesuai untuk reply Rafael.

[Good morning too Rafael. I still looking suitable cloth for our first date] – Iris

Tidak lama kemudian ada sudah Rafael reply massage saya.

[Whatever you wear always look beautiful in my eyes flower] – Rafael

[Okay so I don't need wear something pretty right? But where exactly you want to take me?] – Iris

[It's a surprise flower] – Rafael

Harap-harap la Rafael tidak bawa saya pigi tempat mewah macam hari tu sebab saya bukannya biasa pigi tempat mewah macam tu, rasa sangat jangal kalau saya pigi tempat macam tu. Punya saya terkejut bila saya tengok jam mahu pukul 9.00 AM sudah cepat-cepat saya masuk bilik air pigi mandi sebab Rafael akan datang ambil jam 9.30 AM. Lepas 5 minit saya mandi saya ambil pink blouse dan black jeans yang ada di atas katil saya lalu saya pakai, pakaian dalam dari bilik air lagi sudah saya pakai. Saya apply light make up di muka saya lagipun saya tidak suka sangat pakai make up saya lebih suka muka saya bebas dari sebarang make up.

Siap jak semua saya check penampilan saya for the last time to make sure everything is okay. Tiba-tiba handphone saya berdering ada call masuk. Saya ambil handphone saya yang ada di atas katil tersenyum ba saya tengok ID caller.

"Hello." Bilang saya sambut panggilan phone orang tu.

RAFAEL: Hello flower. I already here

"Really? Give me 5 minute then I will be out." Bilang saya terus saya kelam kabut kemas barang yang patut saya bawa. Purse, tissue, lipstic, bedak compact saya kasi masuk dalam handbeg hitam saya. Dengan sepantas kilat saya keluar dari bilik saya terus saya pigi pintu utama. Saya nampak sudah kereta Rafael yang berparking tidak jauh dari kawasan rumah saya.

"Iris, you going out?" Tanya mommy yang baru keluar dari dapur mengkali dia pelik nampak saya kelam kabut mahu keluar.

"I'm going out with my friend mom. See you tonight, bye." Saya kiss pipi mommy saya macam biasa yang selalu saya buat sebelum keluar pigi mana-mana.

"Take care honey." Pesan mommy.

"Ok mom."

Berlari anak saya pigi kereta Rafael sebab mana boleh saya lari laju-laju dengan pakai wedges. Saya masuk dalam perut kereta Rafael.

"You look beautiful flower." Bilang Rafael menghadiakan morning kiss untuk saya di pipi.

"You look not bad as well." Balas saya. Jujur saya bilang Rafael nampak hot dengan ripped jeans, black t-shirt V neck dikenakan lagi dengan leather jacket and Vans. Tiba-tiba ada sifat possessive timbul dalam diri saya tidak mahu Rafael kena pandang oleh perempuan lain. Ia la perempuan mana yang tidak mahu tengok Rafael yang handsome macam model ni.

"Your face look weird. What's wrong flower?" Tanya Rafael terus saya pandang tempat lain. Adui, terkantoi la pula yang saya jealous kalau perempuan lain tengok Rafael.

"Nothing." Bilang saya dengan nada kelam-kabut. Rafael tidak cakap apa-apa terus dia drive meninggalkan kawasan perumahan saya.

"Where are we going?" Tanya saya.

"I told you it's a surprise." Bilang Rafael sambil main kenyit mata sama saya.

"I hope you not bring me to fancy place." Bilang saya dengan nada yang perlahan.

"Don't worry I know you don't like fancy place. That one thing I like about you flower." Bilang Rafael dengan ikhlas. Saya senyum kucing sama Rafael.

Beberapa minit perjalanan kami akhirnya kami tiba juga di destinasi yang ingin ditujui. Saya turun dari kereta Rafeal mata saya automatic scan tempat yang Rafael bawa saya ni. Saya nampak banyak kuda di dalam kandang. Apa yang kami mahu buat di sini?

"What is this place?" Tanya saya sama Rafael yang sudah berdiri di sebelah saya.

"I want to take you horse riding." Bilang Rafeal.

"Huh? But I never ride a horse before." Bilang saya terus terang. Seumur hidup saya tidak pernah tunggang kuda ba.

"Don't worry I will teach you. Come." Rafael pegang tangan saya sama-sama masuk pigi ladang kuda. Teruja ba saya mahu tengok kuda-kuda yang ada di sini.

"Rafael." Tegur seorang lelaki tua dalam lingkungan 50 an.

"Hey Harry." Balas Rafael sambil sambut salam lelaki yang yang bernama Harry tu.

"I see you bring company with you." Bilang Harry sengaja mengusik Rafael.

"This is my girlfriend Iris." Punya saya terkejut Rafael perkenalkan saya sebagai teman wanita dia sama Harry.

"Hello." Saya hulurkan tangan saya untuk bersalam dengan Harry.

"Hello Miss Iris and welcome to Paradise Ranch. You sure lucky girl to have a great guy like Rafael." Bilang Harry. Saya pula malu-malu kucing sudah kena cakap macam tu.

"You making my girlfriend shy Harry." Bilang Rafael sama Harry. Saya pukul lembut lengan Rafael tanda saya marah. Bukan marah betul-betul pun marah manja jak pun.

"Okay I will not disturb your girl anymore. Let's go I'm sure Loki already miss you Rafael." Bilang Harry bawa kami pigi kandang kuda. Tangan Rafael tidak lepas ba pegang tangan saya tapi saya suka rasa selesa dan selamat.
Terujanya saya nampak banyak kuda-kuda yang cantik di dalam kandang. Ada yang dewasa ada juga yang masih baby lagi. Rafael berhenti di hadapan satu kandang kuda yang menempatkan seekor kuda hitam

"Hello boy." Rafael masuk dalam kandang kuda tu lalu dia usap-usap lembut kuda hitam tu.

"That Rafael horse Loki." Bilang Harry disebelah saya.

"I didn't know he own a horse here." Bilang saya tapi mata saya tengok Rafael yang sedang main dengan kuda dia.

"Rafael always come here on weekend to ride Loki but lately he seem busy until he didn't have time to come here visit Loki. That horse sure miss his owner." Bilang Harry. Tidak lama lepas tu Harry join Rafael masuk dalam kandang.

"Flower, let me introduce you this is my buddy Loki." Rafael bawa Loki kasi dekat sama saya. Mula-mula takut la juga saya mahu pegang Loki tapi bila saya nampak Loki nampak kuda yang jinak saya beranikan diri untuk pegang Loki.

"Hello Loki, nice to meet you." Pelahan-lahan tangan saya pigi usap badan Loki. First time ba saya pegang kuda.

"He won't bite you flower."

"Rafael, ready to take a ride." Bilang Harry.

"We are so ready." Balas Rafael.

"What horse should I get for your girl Rafael?" Tanya Harry.

"Let my flower ride Princess." Bilang Rafael. Harry bagi isyarat ok sama Rafael lalu berlalu pergi.

"Who is princess?" Tanya saya.

"The horse that you will be riding." Bilang Rafael sambil usap-usap badan Loki.

"I will get Princess ready." Bilang Harry minta diri mahu menyiapkan Princess untuk saya tunggang.

"I'm scare. What if I fall while riding Princess?" Bilang saya dengan nada yang risau.

"Don't worry I will never let you fall." Bilang Rafael dengan senyuman terukir di bibirnya.

Rafael bawa saya keluar dari kandang kuda pigi padang yang sangat luas, di sana saya nampak seekor kuda putih yang sedang disiapkan kelengkapan untuk menunggang oleh Harry. Di samping tu kuda putih pula ada Loki kuda Rafael.

"Flower, this is Princess. You will riding this horse." Bilang Rafael sambil usap-usap lembut badan Princess.

"She beautiful." Puji saya memberanikan diri pigi pegang Princess.

"Ready for the ride youngster."

"We are ready Harry." Rafael tolong saya pakaikan helmet dan segala peralatan keselamatan untuk menunggang. Punya saya terkejut Rafael dukung saya kasi naik di atas badan Princess. Lepas jak saya selamat duduk di atas badan Princess, Rafael naik ke atas badan Loki. "Let's go flower." Saya angguk excited dapat tunggang kuda untuk kali yang pertama.

Kami jalan-jalan di padang kuda yang besar ni sambil cerita-cerita pasal diri masing-masing.

"Rafael how many sibling to you have?" Tanya saya sama Rafael. Terus lain ba muka Rafael bila saya tanya macam tu. "If you don't want to answer it's fine." Bilang saya cepat-cepat.

"It's ok. I will answer it for you." Bilang Rafael dengan senyuman yang tawar. "To tell you the truth I don't know how many sibling I have even I don't know my own parents." Bilang Rafael. Berubah ba reaksi muka saya bila Rafael cakap macam tu.

"What do you mean?" Tanya saya dengan nada yang concern.

"I never knew my parents since I was a baby. Eric is the person who take care of me since I was a baby. You can said Eric is the only family I have but he died when I was 17." Bilang Rafael tidak menunjukkan perasan yang dia rasa sekarang.

"I'm sorry, I should not have asked you that question." Bilang saya. Rasa menyesal pula saya tanya soalan macam tu sama Rafael.

"It's ok. Ah, it already late let's go back to the ranch after that I will take you for dinner." Bilang Rafael sambil senyum sama saya.

Rafael dan saya balik pigi ladang lepas tu kami ucapkan selamat tinggal sama Harry dan berjanji akan datang sini lagi. Rafael bawa saya pigi dinner di restaurant yang menghidangkan makanan masakan Vietnam dan tidak begitu terlalu mewah serdehana saja. Lepas makan malam Rafeal bawa saya jalan-jalan sekejap di Park sebelum hantar saya pulang.

"Why you introduce me as your girlfriend to Harry? You should just said I'm your friend." Bilang saya apabila teringat pasal Rafael perkenalkan saya sebagai teman wanita dia sama Harry.

"You want me to be honest with you Iris?" Bilang Rafael tiba-tiba.

"Huh?"

"To be honest I just don't want to be your friend I want more with you." Bilang Rafael sambil memandang tepat muka saya.

"What do you mean?" Tanya saya yang kebinggungan.

"Do you want to be my girlfriend Iris Rosella." Bilang Rafael jujur.

"Are you proposing me to be your girlfriend right now Rafael?" Sengaja lagi saya kasi main-main Rafael.

"Yes."

"Let me think." Saya buat lagak orang berfikir dengan jari telunjuk saya di dagu. Saya tengok muka Rafael yang mengharap saya terima lamaran dia lama-lama saya senyum sama dia.

"Yes... yes I will be your girlfriend." Terus lebar ba senyuman Rafael bila saya setuju mahu jadi girlfriend dia.

"Thank you flower." Rafael kiss dahi saya. Senyum-senyum sudah saya kena sayang oleh Rafael.

"Awas, kalau saya dapat tahu kau curang di belakang saya." Bilang saya dengan nada yang serius dan eras.

"Don't worry flower. I only have my eyes on you. Saya akan setia sama kau saja." Bilang Rafael dengan jujur.

"You officially my boyfriend now and mine only." Bilang saya sambil tangan saya melingkar di leher Rafael semantara tangan Rafael melingkar di pinggang saya.

"I'm all yours baby." Rafael kiss lembut lips saya.
Lepas kami dating sekejap di Park Rafael terus hantar saya pulang sebab lewat sudah. Kereta Rafael berhenti tidak jauh dari rumah saya.

"Thanks for the great date Rafael." Bilang saya dengan nada yang gembira.

"No problem flower. Next time I will take you date with me again." Bilang Rafael sambil usap-usap lembut pipi saya.

"I can't wait for that day to come. Good night and drive safely." Saya buka tali pinggang terus turun dari kereta Rafael.

"Good night too flower don't forget dream of me tonight." Bilang Rafael sambil kenyit mata sama saya. Saya pura-pura buat muka menyampah sama Rafael.

"Bye babe." Bila saya nampak kereta Rafael jalan sudah baru saya masuk dalam rumah.

Macam tidak percaya ba Rafael sekarang teman lelaki saya. Senyum sampai ke telinga ba saya. I can't wait to spend my time with Rafael.


UNKNOW POV


"That girl seem special to Rafael sir." Bilang seorang lelaki sambil menyerahkan gambar-gambar Rafael dan Iris semasa dorang di Park tadi.

"This girl only obstruction for Rafael." Bilang boss lelaki yang menyerahkan gambar-gambar Rafael bersama Iris.

"What our next action sir?" Tanya tu lelaki kepada bossnya.

"Let them be happy for a while just keep your eyes on Rafael." Bilang tu lelaki sambil menghisap cerutnya.

"Yes sir." Bilang tu lelaki terus keluar dari bilik bossnya.

"Soon you will died Conrad Blake." Bilang tu lelaki tu lelaki dengan ketawa jahatnya.


To be continued...

Stay tuned...

HITMAN (COMPLETE)Where stories live. Discover now